Udah mau lebaran aja:v
Happy Reading! Voment jgn lupa awokawok
***
"Oi Baal." Panggil bang Bryan saat ngelihat Iqbaal keluar dari rumah. Saat ini bang Bryan lagi jongkok di depan pagar rumah dia dan (Namakamu). Dia emang sengaja nungguin Iqbaal.
"Kenapa bang, manggil jam segini?" Tanya Iqbaal. Pasalnya sekarang masih pukul 6 pagi dan bang Bryan ngechat dia untuk keluar rumah sebentar.
"Nggak. Ngobrol doang, bosen gua di dalem. Si (Namakamu) tidur mulu kayak babi."
Iqbaal ketawa, bang Bryan juga. Lalu mereka berdua sama-sama jongkok di depan pagar, gayanya persis kayak gelandangan yang lagi minta uang di depan rumah orang-orang.
"Bang gua pengen nyoba-nyoba top up dah," kata Iqbaal. Ini pembicaraannya udah jelas mengarah ke game.
"Kayak bocah aja dah lo, top up-top up segala," ucap bang Bryan sambil ketawa. Padahal mah dia juga pengen tapi ga punya modal. Dasar Bryan.
"Lah bukan bocah kali, sultan ini."
"Halah. Jadi Jametnya (Namakamu) aja bangga lo," ledek Bryan.
"Kok lo tau?" Tanya Iqbaal dengan muka bingung sekaligus ngakak.
"Iyelah. Gua kan anaknya update." Sahut bang Bryan. Padahal dalam hati, dia pengen banget ngomong; orang kontak lo namanya kek begitu. Tapi karena bang Bryan ganteng, jadi dia nggak jadi bilang gitu. Iya tau nggak ada nyambungnya. Kan Bryan emang nggak nyambung.
Bryan berdehem pas mereka sama-sama diem, tangan mereka dia kasih masuk ke dalem baju biar nggak terlalu dingin. Udah gitu badan Iqbaal sama bang Bryan sambil maju mundur cantik kayak lagi naik odong-odong.
"Tumben si (Namakamu) tidur pagi bang." Kata Iqbaal.
"Tumben mata lo, sekarang itu anak lagi suka tidur pagi."
Iqbaal ketawa, "Karena libur kali, ya." Ucap Iqbaal. Ini mereka berdua mirip banget sama ibu-ibu kompleks yang lagi nyeritain kelakuan anak mereka. Oh iya, sekolah (Namakamu) dan Iqbaal emang diliburkan seminggu. Mulai dari kemarin sih liburnya.
"Eh Baal," panggil bang Bryan. Iqbaal noleh sambil naikin alis. Daritadi dia sibuk menguap karena sebenarnya pagi seperti ini adalah jam tidur Iqbaal juga.
"Tau nggak lo, si (Namakamu) dari kemarin-kemarin kenapa kayak gitu ke lo?" Tanya bang Bryan dengan nada yang dibecandain. Ini emang udah rencana dia tadi, kalo soal game sama topik yang lainnya mah pemanasan doang.
"Iya anjir. Lupa gua mau nanya ke lo, itu anak kenapa dah? Lo ajak main dare ya bang?"
"Kagaklah. Ya kali dah." Bang Bryan ketawa.
"Terus kenapa coba?"
Bang Bryan menoleh ke Iqbaal, "Menurut lo kenapa?"
Iqbaal mengendikkan bahunya, "Kalo tau juga gua nggak bakal nanya."
"Si anjir, pikir coba. Alesan logisnya apa?" Ini bang Bryan masih coba ngodein Iqbaal. Dia berasa jadi Ersya sekarang, soalnya mantan pacar--sementara--nya itu suka banget main kode-kodean.
"Ape yak?" Iqbaal mulai berpikir. Saat nyadar sesuatu, dia noleh ke bang Bryan.
"Dari pertanyaan lo, kayaknya lo tau alesannya nih bang?"
"Woiya jelas." Ucap bang Bryan. Sombong amat.
Omong-omong, Bryan yang tadi jongkok menghadap ke depan sekarang langsung menghadap ke Iqbaal, begitu pula Iqbaal. Jadinya mereka jongkok saling hadap-hadapan. Yang lebih parah, mereka sama-sama pake baju kaos polos item dan celana boxer. Kalo orang yang nggak kenal mereka, pasti mikir gimana gitu ya. Cowok sama cowok duduk berhadapan dengan jarak lumayan deket terus bajunya samaan pula. Astagfirullah puasa.
"Gini deh, Baal. Lo suka nggak sih sama (Namakamu)?" Tanya bang Bryan to the point. Capek juga ngodein orang tapi dia malah nggak peka-peka.
"Hah?"
"Kita pake logika aja dah. Lo tau kan sifatnya (Namakamu) kayak gimana? Terus beberapa hari ini sifatnya jadi kayak beda gitu. Kayak nawarin lo minumlah, terus kemarin dia tiba-tiba ngajak lo ketemu. Lo juga sadarkan, setiap dia nunjukin sikap yang beda, dia jadi gugup. Masa iya lo nggak ada nyadar dia kenapa?" Jelas bang Bryan. Dalem hati dia sibuk muji diri karena ngerasa jadi kayak ilmuwan-ilmuwan cerdas di luaran sana.
Sedangkan Iqbaal cuman diem sambil ngejilat bibirnya yang terasa kering, "Dia suka gua gitu?" Tanya Iqbaal membuat Bryan mengangguk menyetujui.
Bryan yakin kalo dia nggak kayak gini, semua hal malu-maluin yang dia dan (Namakamu) lakuin bakalan sia-sia. So, dia mutusin buat turun tangan untuk bantuin adeknya yang bodoh dan jelek itu.
Iqbaal diem lagi tapi sekarang mukanya kayak orang syok gitu, sebenarnya itu muka pengen dihujat sama Bryan, tapi ditahan aja dululah.
Iqbaal lagi berpikir, dia tahu kok kalo beberapa hari ini sikap (Namakamu) beda, kayak dipaksa manis-manisin gitu. Tapi dia sama sekali nggak nyadar kalo (Namakamu) suka sama dia. Sejak kapan coba?
Terus soal di Mall waktu itu, apa (Namakamu) marah karena cemburu? Iqbaal langaung ngerasa jadi orang dongo sekarang, dia sibuk mau ngodein (Namakamu) tapi malah nggak nyadar kalo sebenarnya gadis itu suka sama dia. Jadi sekarang gimana?
"Lo suka sama dia?" Tanya bang Bryan lagi.
Iqbaal pengen ngangguk tapi dia juga bingung. Dia emang suka sama (Namakamu), tapi nggak tahu suka sebagai apa. Entah sebagai temen, sahabat, adik, atau sebagai perempuan.
"Kalo lo suka, gas aja lah. Kalo nggak ya berarti dia ngarep." Kata bang Bryan sambil ketawa. Soalnya menurut dia pembicaraan mereka terlalu menegangkan, keliatan banget dari muka Iqbaal yang tegang. Kan bang Bryan jadi nggak tega, soalnya Iqbaal jadi mirip kerbau. Itu menurut dia aja sih karena kata Bryan yang ganteng itu cuman dia aja. Eh Papanya juga deng. Tapi gantengan dia sih.
"Oi curut-curut pada ngapain?" Tanya (Namakamu) dari pintu rumah, lebih tepatnya sih teriak. Dia baru aja bangun dan cuci muka.
Karena nggak ada yang ngejawab, (Namakamu) langsung berjalan mendekati Bryan dan Iqbaal, "Boker berjamaah lo pada?" Tanya (Namakamu) sambil ketawa. Terus dia ngambil dua batu dan dilempar pelan ke bawah Bryan dan Iqbaal.
"Biar kayak ada tainya hahaha." Ucap (Namakamu) lalu tertawa. Bryan hanya natap dia datar.
"Kenapa sih? Tau kok gue cantik." Ucap (Namakamu). Rambutnya dia kibasin ke belakang. Dan satu lagi, dia udah nggak mau jalanin misi gila kayak kemarin dan mau idup normal aja seperti semula.
(Namakamu) menatap Bryan yang sekarang lagi melamun, masih ngantuk bor. Terus beralih menatap Iqbaal yang juga menatap wajahnya. Yang buat (Namakamu) bingung, muka Iqbaal merah dan tanpa ekspresi.
Tbc
Syg ga tuh sma bang Bryan🤣
Jadi mak comblang dong dia
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] P U A S A (TAMAT)
FanfictionHanya cerita tentang Iqbaal dan (Namakamu) untuk menemani kegabutan kita saat sahur, puasa, dan nungguin buka puasa. ........................................................................................... Follow ig: @vitaans._