23

428 68 8
                                    

Saat ini (Namakamu) bakalan jalanin rencana pertamanya dan bang Bryan. Pertama-tama, Bryan menyuruh (Namakamu) untuk ngajakin Iqbaal ke rumah mereka dulu.

"Ajak Iqbaal ke rumah kita. Terus lo perlakuin sebaik mungkin. Cowok suka sama cewek yang lembut kayak Ersya, bukan yang bar-bar kayak lo." Gitu kata bang Bryan. Untung (Namakamu) sabar.

Setelah panggilan terangkat, (Namakamu) langsung mengajak Iqbaal buat datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah panggilan terangkat, (Namakamu) langsung mengajak Iqbaal buat datang. Awalnya sih Iqbaal nggak mau soalnya lagi rebahan santuy sambil main handphone tapi setelah (Namakamu) paksa dan ngancem, akhirnya Iqbaal mau.

"Poin buat lo, jangan suka maksa dan ngancem. Cowok nggak suka digituin." Tegur bang Bryan. Ini (Namakamu) berasa mau ikut biro jodoh deh. Serba salah dia tuh.

Nggak lama, Iqbaal dateng make celana jeans cowok selutut dan makanan ringan. Bukan buat (Namakamu), soalnya itu makanan udah kebuka dari Iqbaal dateng. Udah dimakan pula isinya.

"Kenapa sih?" Tanya Iqbaal pas udah duduk di sofa ruang tamu. Di depannya ada bang Bryan sedangkan di sofa single ada (Namakamu). Selalu aja gitu kayak duduknya.

"Nggak papa elah. Main doang," ucap bang Bryan. Sementara (Namakamu) daritadi diem doang karena gugup. Gimana nggak gugup coba, ini adalah hal gila yang pernah ia lakukan seumur hidupnya.

"Gua kira kenapa bang. Ternyata pada kangen sama gua." Iqbaal menyahut sambil tertawa lalu melihat-lihat ponselnya dulu.

(Namakamu) menatap Iqbaal yang lagi nunduk terus berganti menatap bang Bryan. Ternyata abangnya yang baik hati itu udah ngodein dia daritadi. Mana matanya melotot gitu lagi. Kan serem. Akhirnya (Namakamu) ikut melotot. Ceritanya lagi bicara pake mata.

Setelah ngerti, (Namakamu) akan berpindah ke samping Iqbaal. Ternyata bang Bryan nyuruh dia buat duduk di samping Iqbaal terus nawarin minum. Baru aja (Namakamu) mau pindah tapi dia berhenti karena kaget soalnya Iqbaal ternyata lagi ngeliatin mereka, nggak tau dari kapan.

"Ngapain kalian?" Tanya Iqbaal. Dia mencium aroma mencurigakan.

"Ah-ahahaha nggak Met. Ini bang Bryan ngajak main tatap mata. Gila sih dia." Ucap (Namakamu) salah tingkah. Bryan juga ikutan ketawa aja walaupun dalem hati dia sibuk merutuki alasan (Namakamu) yang jelek banget.

Iqbaal menyipitkan matanya, "Lo berdua sembunyiin sesuatu kan? Pasti tentang gua."

"Yeu pedean lu Tong!" Ucap bang Bryan.

"Terus ngapain pada gitu? Gosipin gua yak?"

(Namakamu) berdecak, "Mau minum apaan Baal?" Tanya (Namakamu) mengalihkan pembicaraan. Ini juga bagian dari rencana.

Dan hal itu malah buat Iqbaal makin curiga, "Ah males gua. Pasti ada apa-apa nih."

"Alay anjir. Cuman ditawari minum juga." Ucap (Namakamu). Dia udah mulai mendalami peran, nggak sia-sia deh dia suka nonton drakor selama ini.

"Tumben banget lo nawarin minum. Mau lo racunin ya? Gara-gara masalah yang di mall itu? Kan gua udah minta maap."

(Namakamu) menatap datar Iqbaal. Dalem hati dia sibuk ngomong sabar, sabar, sabar. Suka sama orang kayak Iqbaal emang butuh kesabaran ganda.

"Mau apa nggak?" Tanya (Namakamu).

"Nggak. Ntar lo kasih garem lagi." Astagfirullah. Tadi racun, sekarang garam. Hmm aja kata (Namakamu) mah.

"Gua pulang ya? Lo berdua kayak setan, nyeremin." Sialan. Kalo kayak gini (Namakamu) udah nggak bisa sabar lagi. Sedangkan Bryan masih anteng aja sambil mainin handphone, dia bantu (Namakamu) cuman tadi aja. Sekarang malah asik main hp.

"Sialan lo ya, dikasih hati minta jantung. Gua kasih pup juga lo!" (Namakamu) ngegas. Dia maju deketin Iqbaal terus jambak rambutnya yang belum dicukur selama mereka disuruh stay at home. Kebayang nggak rambut Iqbaal yang panjangnya udah kayak apa, ditarik sama tangan ajaib (Namakamu). Sakit banget coy.

Mama sama Papa (Namakamu) yang lagi nonton di depan televisi aja sampe menengok ke mereka karena denger suara teriakan Iqbaal. Bang Bryan juga langsung nyimpen ponselnya dan berusaha lepasin tangan (Namakamu). Seingatnya tadi masih baik-baik aja, kenapa sekarang udah war lagi? Bisa gagal nih misi mereka. Ceroboh banget deh (Namakamu) jadi orang.

Tbc

Maapin tangan (Namakamu) yg kurang ajar :3

[3] P U A S A (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang