20. Breakup

2.5K 301 47
                                    

Jadilah seperti ini, sehabis berbincang dengan Kak Jimmy aku terdiam, dan otak-ku semakin di buat berpikir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadilah seperti ini, sehabis berbincang dengan Kak Jimmy aku terdiam, dan otak-ku semakin di buat berpikir. Aku bingung, beberapa kenyataan membuatku yakin bahwa Jeon memiliki perasaan terhadapku. Namun jelas, Jeon menepis mentah-mentah hal tersebut.

Sekarang apa yang harus aku rasakan?

Ini sudah tiga puluh menit aku terdiam sejak Kak Jimmy memasuki kamarku. Entah, aku bingung harus melakukan apa.

Berlalu beranjak dari tidurku, melangkahkan kaki keluar kamar dan aku harus mencari sesuatu yang segar untuk kerongkongan dan pikiranku.

Aku membawa langkahku untuk menuruni anak tangga dengan malas, tidak ada semangat sedikit pun untuk menikmati libur di hari ini. Berjalan gontai menuruni anak tangga untuk menuju dapur, tak peduli dengan keadaan sekitar. Sampai akhirnya rungu-ku menangkap sebuah suara.

“Bitna?”

“Hm..”

Sungguh menyebalkan! Itu suaranya si Alien tengik. Lantas jemari-ku menyahuti pintu lemari es dan membukanya perlahan, dan lagi, Alien itu memanggil namaku.

“Hei Na, sekalian siapkan minum!” titah Vee dengan entengnya.

Aku yang tengah menenggak minuman dingin seketika menyudahinya, menghembuskan napas pelan seraya memutar bola mata-ku malas, lantas menoleh, “Oh ayolah Vee ambil send—”

WHAT THE?!

Ucapanku terputus, Aku bergeming. Netraku membulat, kerongkongan-ku kembali mengering tatkala sepasang manik-ku mendapati seorang pria tengah terduduk di sana, bersama Vee dan Kak Jimmy. Lekas aku menghusap wajahku, merapihkan surai-ku yang mungkin berantakan, lalu terkekeh kikuk.

“Lho, Kak Suga?” ucapku canggung seraya mengigit bibir dalamku. Sang empu pun hanya tersenyum tipis.

Aku sudah kelepasan.

Aku salah tingkah sendiri, jemariku bergerak merapihkan celana pendek yang tengah kupakai. Namun, kembali aku di buat terkejut. Ini lebih gila, masalahnya Jeon juga berada di sana. Cowok kelinci itu duduk di single sofa dengan memainkan ponselnya.

Shit! Apa-apaan ini?

Heh malah diam, cepat bawakan minumnya ke sini!” omel Vee yang menyadarkan keterkejutanku.

Menghembuskan nafas pelan, aku berbalik untuk menyediakan air minum. Beruntung Alien tengik itu, aku tidak mungkin menghajarnya kalau ada Kak Suga.

“Hei Na, sekalian buatkan makanan, ya!” titah Vee lagi.

Oh, sungguh Vee tidak tau diri!

Aku menoleh, memasang wajah se-tenang mungkin untuk menghadapi Kakak sialanku itu, “Vee, kan bisa pesan online!” ucapku dengan senyum terpaksa.

[✔] 𝑨𝒅𝒎𝒊𝒓𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang