0. Summary

2.8K 296 39
                                    


Moon Bitna

Memutuskan untuk bungkam. Agaknya Bitna tidak menyadari bahwa perlahan relungnya sudah di remat kuat sejak lama. Mencoba tegar di balik senyuman tulus tersebut, kendati paham bahwa sebenarnya sisa kewarasannya perlahan menipis. Enggan meninggalkan sebuah rasa yang ia selami sejak dulu.

Sampai ia tidak menyadari, bahwasanya ia harus merangkak untuk mencari jalan keluar.

Pun air matanya sudah mengering, terserang kemarau hingga kini menunggu Jeon yang tak kunjung memberikannya hujan.

•🌙🌙🌙•

Jeon Jykoo

Entah mengapa lelaki Jeon ini mengeluarkan sumpah serapah konyol. Menentang perasaan yang hadir tiba-tiba dengan teman semasa kecilnya. Kendati relungnya selalu berkata bahwa gadis itu adalah miliknya.

Sebut saja dia pecundang tengik! Gelar itu memang patut di sematkan untuknya sejak dulu. Berdiam diri tanpa melakukan tindakan pembuktian. Membiarkan dirinya dan gadis itu berlarut-larut akan sebuah rasa yang di katakan salah.

Hingga hari itu tiba, mengubah jalan pikirannya.

Namun, tidak juga mengubah keadaan keduanya. Jeon terlalu munafik untuk menepis, tetapi juga terlalu dilema untuk menyuarakan.

©ADMIRE, 2020. Meidiniken_

..
..




Untuk tambahan aja, ya. Aku udah pernah publish ini di personal ig-ku, sayang aja kalo nganggur di draf hehe.

Btw, ada yang bisa nebak endingnya?

Dan sepertinya Moon Bitna dan kawan-kawan akan menjadi original cast di setiap ceritaku—cerita baru lebih tepatnya.

.
.

Bigwuff!💜

[✔] 𝑨𝒅𝒎𝒊𝒓𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang