PART 25

42 6 0
                                    

"Hyung. Cewek kalau marah biasanya dikasih apa sih?"

Ban Do yang menyeruput kopinya tampak tersedak setelah mendengar perkataan Jang Ki Yong.

"Kamu punya cewek?"

"Tidak, aku hanya ingin bertanya"

Ban Do menyipitkan matanya menginterogasi. "Sama siapa?"

"Apanya?"

"Siapa cewek yang jadi pacar kamu itu?"

Ki Yong melengos. "orang ditanya serius juga"

"Aku juga serius, Ki Yong-ah. Jadi, siapa yang menjadi pacarmu itu? Aku tidak akan memberitahu siapapun"

"Pacar, Musun"

Tiba-tiba tiga orang staff masuk ke dalam ruangan Ban Do degan heboh.

"Kalian ini kenapa?". Tanyanya heran

"Ini loh, Pak...".

Salah satu staff menyadari keberadaan Ki Yong dan mereka semua langsung heboh. Jang Ki Yong membenarkan posisi duduknya sambil memijit dahinya.

"Ini, Pak. Saya ingin mengkonfirmasi apa benar calon adik ipar bapak berpacaran dengan Nana"

Ban Do kaget bukan main menatap Ki Yong meminta penjelasan. Diambilnya salah satu handphone karyawannya dan melihat berita tentang calon adik iparnya itu.

"Sudah-sudah, kalian semua keluar ya. Kerja sana...kerja...". Perintah Ban Do. Tak ada pilihan lain selain menjalankan perintah bos nya untuk kembali bekerja. Para karyawan wanita itu pun kembali ke meja kerjanya masing-masing.

********************************************************

Sedaritadi Ban Do belum selesai tertawa. Ia masih tampak geli mendengar penjelasan Jang Ki Yong. "Eh, seriusan, Hyung. Aku bertanya nih"

"Kejadian konyol seperti itu Hahahahahahha". Ban Do pun masih melanjutkan tawanya.

"Oke...oke...calm down.Ekhm!". "Kau yakin dia marah?"

"Ya..iya..karena aku meminta maaf pun belum direspon. Ya jelas dia marahlah. Mana ada cewek yang mau dipeluk sembarangan?"

"Ya tapi kan itu tidak sengaja, Ki Yong-ah"

"Ya tapi kan aku merasa tidak enak. Ayo, bantu aku bagaimana caranya"

"Oke. Nih ya, cewek itu luluh kalau dikasih bunga"

"Seperti orang pacaran saja, kan aku dan dia tidak berpacaran"

"Ya terus apa dong? Coklat?"

"Mainstream"

'CK'. Ban Do menjentikkan jarinya.

"Tuh tahu".

"Ki Yong-ah, menurutku, dia tidak marah tahu. Dia itu cuma syok. Ya sudah begini saja. Kau berikan barang kesukaannya"".

"Au kan tidak tahu barang yang dia sukai"

"Ya makanya cari tahu, Ki Yong-ah"

Seketika terlintas sebuah ide dibenak Ki Yong. "Hyung, tampaknya aku haarus pergi"

"Eh, kau mau kemana? Apa kau sudah tahu apa yang ingin kau berikan?"

Ki Yong hanya membalas dengan anggukan sambil keluar dari ruang kerja Ban Do.

*********************************************************

Jang Ki Yong pergi ke toko buku cari novel First Love. Ya, kali ini Ia  sudah memutuskan untuk memberikan Nana sebuah buku. Buku yang ia baca di perpustakaan. Ki Yong tersenyum memandangi buku itu. Lucu. Ki yong tak habis pikir, mangapa para wanita cenderung lebih suka membaca novel-novel fiksi romantic, sedangkan dia lebih tertarik novel-novel misteri dan juga komik. Kemudian Jang Ki Yong menuju stationery untuk membeli sticky notes dan kertas kado. Ia ingin langsung membungkusnya disana dengan jasa bungkus kado yang ada di toko buku itu.

THE RIGHT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang