PART 45

33 2 0
                                    

Sore itu, Leo mengajak Nana bersepeda mengelilingi kota Jeju. Leo menyewa sepeda tandem berwarna putih.

 Leo menyewa sepeda tandem berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, ayo naik".

Para wanita mengintip dari jendela, sementara para lelaki menyaksikannya dari balkon.

"Ecie...dijemput sama pangeran bersepeda". kata Tae Joon.

"Eh, romantis sekali Leo." ujar Dae Ha.

"Akhirnya temanku ada yang deketin lagi". Ujar Raina.

"Hah, emang selama ini Nana nggak pernah ada yang deketin?" ujar Hae Joon.

"Boro-boro. Cuek banget tuh orang. Dia itu pernah didekati sama cowok, kira-kira hampir seratus orangan gitu lah. Dianya nolak mentah-mentah. Padahal yang dekati dia ganteng dan tajir-tajir semua".

"Gila, jual mahal banget ya, si Nana".

"Haeeuh...nggak ngerti lagi deh  sama tuh anak".

Para lelaki pun heboh saat turun dari lantai dua. Mereka pun membuka pintu depan. "Oy, jaga teman gue ya. Jangan samapi lecet". Cerocos Hong Jae.

"Hahahahahha tenang aja kalau soal itu. Yaudah, kita cabut dulu ya, Sob". Sepeda Tandem itu pun mulai meninggalkan halaman villa Nana.

************************************

Akhirnya mereka pun sampai di sebuah taman. Leo langsung menurunkan kotak makan bersusun yang dibawanya.

"Na, makan disitu yuk!". Ajak Leo.

Leo membuka kotak makanan satu persatu.

"Wah, ini kamu yang bikin?"

"Eung...ya...ii..iya". Ujar Leo gugup. Sebenarnya ini semua adalah bikinan Jasmine. Jasmine membantu Leo mempersiapkan makanan untuk melancarkan hubungan baiknya dengan Nana.

Nana mulai mencicipi salmon sushi. "Wah, ini enak!".

Leo pun menyendokkan salad ke mulutnya. "Hm...apa kalau enak itu? Mas...masi..masi..."

"Mashiseoyo".

"Ah, iya itu".

************************************

Ki Yong menunggu Jasmine di taman. "Dor!". Jasmine mengangetkannya tiba-tiba.

"Ih, apa sih, nggak mempan".

Jasmine pun duduk sebelah Ki Yong. "Ada apa?"

"Nggak papa". Ujarnya teersenyum. "Suntuk saja".

Jasmine masih memandang Ki Yong. "Ada masalah ya?"

Ki Yong menggeleng. "Kamu nggak bisa sembunyiin itu dari aku. Aku tahu kamu banget". Ki Yong hanya tersenyum.

"Em, Ki Yong. Mau temenin aku ke pasar nggak, mau beli bahan masakan. Soalnya hari ini aku kebagian piket masak".

THE RIGHT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang