EPILOG

113 6 0
                                    

Jang Ki Yong dan Nana menebus waktu bulan madu yang mereka gunakan  untuk bekerja dengan berlibur ke Bali. Jang Ki Yong mengajaknya berkendara dengan helicopter untuk pertama kalinya.

"Berapa lama lagi kita akan mendarat?" Tanya Jang Ki Yong pada crew helicopter.

"Setengah jam lagi"

"Jagiya, kau mendarat duluan saja ya, aku ingin terbang"

"Apa?Terbang?"

Jang Ki Yong tampak sibuk mempersiapkan dirinya untuk terjun dari udara menuju daratan di bawahnya.

"Kau jangan bercanda"

"Aku tidak sedang bercanda"

Crew dibelakang dan Jang Ki Yong sudah bersepakat ingin melakukan terjun bebas kemarin. Jang Ki Yong mencium kening istrinya. "Tunggu aku ya, Saranghae"

'WUUUZZZZZ'

Spontan Nana berteriak untuk mencegah tindakan suaminya yang konyol. Dia benar-benar cemas karena Jang Ki Yong tidak memmakai perlengkapan terjun sama sekali.

"Tenang saja, suami anda akan mendarat di gedung sebelah sana". Tunjuk pilot helicopter.

Helicopter yang dikendarai Nana perlahan mulai berpijak pada rooftop salah satu gedung tertinggi di Bali. Terik matahari menyilaukan pandangannya mencari Jang Ki Yong yang tak kunjung terlihat.

"Kita bisa tunggu didalam, Nyonya"

"Ah, tidak, terimakasih. Saya akan menunggu suami saya disini"

"Kalau begitu, baiklah"

Para petugas pun turun. Sekarang tinggal Nana seorang diri menanti kedatangan Jang Ki Yong. Sedaritadi ia tak pernah berhenti meremas bajunya ketakutan serta mondar-mandir sambil menggigit kukunya. Ia benar-benar marah pada suaminya itu.

Sebuah objek berwarna biru mulai mendekati gedung. Ya, dia bisa melihat jelas Jang Ki Yong mendekat ke arahnya. Dua orang penerjun professional terlebih dahulu mendarat. Sementara Jang Ki Yong yang terakhir. 

'BUK'

Tubuh Jang Ki Yong sudah ada didepannya. Nana berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya. Ia terbangun dengan wajah bahagia sambil bersalaman pada kedua penerjun professional itu.

"Kenapa tidak turun, Yuk". Tangan Jang Ki Yong mulai ditepis Nana saat berusaha merangkulnya.

'PLAK!'

Nana menampar Jang Ki Yong dengan keras. Kali ini dia sudah kehilangan kesabaran. Airmatanya tumpah. Sementara Jang Ki Yong masih terpaku dengan insiden barusan.

"Yeobo"

"Kamu benar-benar tidak memikirkan perasaanku saat kau melakukan kegiatan konyolmu barusan. Apa kau ingin mati muda? Hah?"

Didalam hatinya Nana menyesal menampar Jang Ki Yong hingga terdapat bekas memerah di pipinya.

"Kamu tak tahu bagaimana rasanya melihat orang dengan tangan kosong tiba-tiba terjun begitu saja? Kau tak tahu bagaimana khawatirnya aku. Aku takut kamu kenapa-kenapa! Aku takut kamu tidak kembali!". Ujarnya dengan nada tinggi.

Jang Ki Yong mengerti dan langsung memeluk Nana erat. Tapi Nana berusaha melepaskannya. Tak henti-hentinya ia memukul dada Jang Ki Yong.

"Maaf, aku tak bermaksud membuatmu kahwatir. Aku hanya melakukan hobiku tanpa memperhatikan perasaanmu".

Nana mendorong Jang Ki Yong dan berlalu pergi. Jang Ki Yong langsung mengejarnya dan mereka sama-sama terdiam sesampainya tiba di hotel. Jang Ki Yong tak bermaksud mengacaukan bulan madu mereka, namun suasana diantara mereka berubah menjadi dingin.

THE RIGHT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang