PART 13

45 4 0
                                    

Jang Na Ra disibukkan dengan mengurus pernikahannya dengan Choi Ban Do. Seperti saat ini, di kamarnya banyak sekali katalo-katalog gaun pernikahan serta buku referensi tentang tempat resepsi pernikahan. "Aduh, pusing deh gue pilih ya mana. Ini bagus. Ini juga bagus. Aduh, apalagi yang ini".

"Ki Yong-ah!". Teriak Na Ra dari kamarnya. Ki Yong yang sedang asyik membaca komik di kamarnya merasa terganggu. "Kenapa???"

"Pilihin gue tempat resepsi yang bagus dong, menurut lo yang mana?". Kata Na Ra sambil menyerahkan buku referensi tentang pernikahan.

"Ya nikah elo, kenapa gue yang ribet?"

"Jahat lo, kan gue minta lo vote. Tinggal ngomong doang apa susahnya sih. Yaudah sini kalau nggak mau".

"Iya..iya...ngambekan. Lo cocoknya itu di outdoor, garden party gitu. Kenapa? Karena lo nggak betahan anaknya kalau di gedung. Terus lo nggak bakal ngundang tamu banyak-banyak. Percaya sama gue. Kalau di outdoor nggak makan tempat banyak, dekorasinya juga simple".

Na Ra takjub dengan pemikiran Ki Yong. Adiknya terlalu memahami dirinya. Na Ra pun mencubit pipi adiknya dengan gemas. "Makasih...makasih...makasih...lo emang adek gue yang suuuuppppeeerrrr baik, bisa diandelin, segala galanya, Beuh the best dah". Ki Yong hanya mencibir kakaknya cuek. "Hih, lo tuh ya, dipuji bukannya seneng malah kayak gitu. Nyesel sumpah".

Esok harinya Na Ra dan Ban Do melakukan survey tempat pernikahan. Untuk urusan tempat, Ban Do memang menyerahkan sepenuhnya pada calon istrinya itu. Hari itu mereka sudah mensurvey enam tempat. Yakni di daerah Gwangwon-do, Gangnam-do, Itaewon, Gwangju, serta Hanam, dan Yongsan-gu. "Nggak sekalian outdoornya di pantai?"

"Enggak deh, nggak usah. Tempat-tempat yang biasa aja".

"Hmm...okedeh, kalau gitu".

Rencananya, pernikahan Na Ra dan Ban Do akan dilaksanakan saat hari valentine yakni tanggal 14 Februari. Dan mereka akan mengundang sekitar 200 orang saja.

***

Terik matahari tak menghalangi Nana untuk men-direct proses syuting web drama PH papanya. Dengan cekatan dia mengarahkan kameramen di kursi produser. "Oke, scene 24 take 135 3...2...1 and...ACTION!". Ujarnya di speaker.

"Bisakah berhenti merelakan? Jika kenyataannya aku membutuhkanmu untuk selalu bersamaku apakah kamu akan menolak? Cinta itu hanya masalah waktu. Dia akan tahu siapa dan bagaimana hatinya akan tergerak menjemput cinta sejatinya. Dan cinta sejatiku itu kamu. Jadi berhentilah bersikap sok tegar. Karena suatu saat penyesalan akan selalu datang terlambat, kamu akan benar-benar patah hati".

Nana tertegun menyaksikan adegan itu. Ia masih meresapi dialognya, melamun seperti memikirkan seseorang. Dia masih belum menghentikan scene tersebut.

"Nana!". Seru Kim Bong Tae sang astrada.

"Ah, ya?".

"Cepet di cut!".

"Ah, ya, Cut...cut!". Semua crew telah selesai melakukan tugasnya. Nana segera bangkit dari duduknya untuk beristirahat. Diminumnya air mineral itu sangat banyak dengan tatapan mata yang kosong". Kenapa gue mikirin Ki Yong sih?

Leo mendekatinya. "Na, nanti malam ada acara nggak?"

"Ada. Latihan di agensiku. Kenapa memangnya?"

"Oooh...gitu ya. Mau aku antar nggak? Sekalian aku mau jalan-jalan lihat-lihat kota Seoul gitu".

"Hm, ya, Sure".

"Pake mobil aku ya".

"Terus, mobil aku gimana?"

THE RIGHT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang