Suasana istirahat SMA Nurani Bangsa saat ini bisa dibilang berbeda dari biasanya. Banyak siswa yang mengorbankan waktu istirahat mereka untuk menonton aksi yang terjadi di lapangan. Bukan sesuatu yang berpengaruh bagi kehidupan mereka, tapi cukup menarik untuk disaksikan. Penaklukan hati Olivia Lesmana. Itulah yang tertulis di banner besar yang ada di lapangan, menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
Setelah ditarik dengan paksa oleh beberapa siswi, akhirnya Olive berada di tengah lapangan sekarang. Semua mata tertuju padanya, sorakan semakin menggema saat sang penantang masuk ke arena lapangan dengan membawa buket bunga yang cukup besar. Dia berjalan ke arah Olive dengan percaya diri, dengan pengeras suara yang ada di tangannya, ia mulai berorasi.
"Hari ini gue, Rangga Stefano dari kelas XI IPS 2. Berdiri di sini, buat nyatain cinta gue ke Olivia Lesmana. Dan kalian semua yang akan jadi saksi, bersatunya cinta kita" sorakan bergemuruh, tepuk tangan dimana mana. Ini adalah tontonan yang sangat menarik, karena selain Olive yang memang sudah sangat terkenal, Rangga juga masuk dalam list most wanted boy di SMA Nurani bangsa. Sehingga penonton dibuat semakin penasaran akan seperti apa akhir dari semua ini.
Rangga mendekati Olive, lalu berlutut di hadapannya.
"Olivia Lesmana, will you be my girlfriend?" sorakan penonton semakin menggila, Rangga sudah mengatakannya. Ia benar benar mengatakannya.
---
Ditengah ramainya suasana. Di sudut koridor Yuuki sedang memperhatikan Olive dari jauh. Berada dikeramaian seperti ini bukanlah hobinya, tapi Olive menyuruhnya untuk menunggu. Benar, sebelum Olive diculik oleh orang suruhan Rangga, Olive dan Yuuki sedang berjalan menuju kantin. Tapi keadaan tak berakhir seperti yang mereka harapkan.
"Menurut lo Olive bakal nerima Kak Rangga gak?" Yuuki tak sengaja mendengar percakapan dua murid perempuan yang ada di depannya. Siska dan Veronica, Yuuki tahu nama mereka karena mereka sekelas. Walaupun biasanya ia tak tertarik dengan obrolan orang lain, tapi topik yang ia dengar kali ini memancing rasa penasarannya. Jadi ia tajamkan pendengarannya untuk mendengar apa yang mereka ucapkan.
"Kak Rangga ganteng sih, dia famous juga. Kalau gue yang ditembak pasti langsung gue terima. Tapi kalo si Olive itu, denger denger dia udah nolak banyak cowok. Jadi kalo dia nolak Kak Rangga juga fix sih, dia gak suka sama cowo!" ucap Veronica bersungut sungut. Sebagai fans nomor 1 Rangga stefano, pemandangan di depannya sekarang bukanlah pemandangan yang ingin ia lihat.
"Heh! ngaco lo ngomongnya" jawab Siska diiringi tawa.
"Lagian gue kesel banget. Mentang mentang muka nya cakep jadi seenaknya nolak cowok. Ini Kak Rangga loh, anggota OSIS paling ganteng. Kalo ditolak juga parah sih. Emang dia ga pengen apa ngerasain punya pacar gitu?. Lagian kenapa Kak Rangga ga nembak gue aja sih, dunia ini hanya adil kepada orang yang good-looking. Kesel gue" Siska yang mendengarnya berusaha sekuat tenaga menahan tawa. Ia kasihan dengan temannya itu, tapi Veronica terlihat lucu saat ia sedang marah.
"Eh tau ga, mungkin alesan Olive nolak cowok cowok yang nembak dia ada hubungannya sama si Pangeran Dari Neraka itu tahu!" ucap Siska menggebu-gebu. Kali ini Siska yang terlihat yang terlihat bersemangat.
"Oh! si itu ya, siapa itu- Oh Yuuki, iya Yuuki" kata Veronica yang akhirnya berhasil mengingat nama Yuuki. "Nama Cowok kok Yuuki, aneh banget" cibir Vero lalu tertawa setelahnya.
"Ekhem" Yuuki berdeham. Membuat Siska dan Vero menengok bersamaan. Mereka kaget, orang yang ia bicarakan ada di belakang Mereka.
"Eum, Anu. Eh Siska, kata nya lo mau ngumpulin tugas fisika" senyum kaku terpajang di wajah Vero.
"Emang hari ini ada mapelnya?" tanya Siska polos.
"Udah lo bilang iya aja bego!" bisik Vero menyadarkan temannya yang kelewat telmi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alathia : The Truth Untold
Teen Fiction"Gue suka sama lo." "Apa itu sebagai teman?" "Enggak, gue serius jatuh cinta sama lo." "Lo orang paling berani yang pernah gue temui, walaupun banyak orang yang salah paham soal masa lalu lo. Lo gak pernah ragu buat nolong mereka. Lo orang yang pali...