Lencana Kepala Naga

22 7 0
                                    

"LO YANG BRENGSEK, SIALAN!" Badan dan lantai yang bertabrakan menimbulkan suara yang keras, membuat suasana di kantin hening seketika.

Seperti tak mengenal rasa sakit, lelaki tadi masih mencoba untuk bangkit. Tapi dengan sigap Yuuki menginjak bahunya, membuat ia mengerang kesakitan.

"GALAXY! UDAH CUKUP!" Suara teriakan Ara membuat semua orang terdiam sekali lagi, termasuk Galaxy yang kini berada di bawah kaki Yuuki.

Setelah tak bergerak beberapa saat, dengan kasar Galaxy menyingkirkan kaki Yuuki dari bahunya. Lalu ia bangkit sambil merapihkan bajunya yang berantakan. Yuuki yang melihat Ara terduduk di lantai mencoba untuk membantunya berdiri, tapi Galaxy dengan cepat mendorong tubuhnya. Membuat ia jatuh tersungkur.

"Gak usah sok peduli lo sama Ara!" Ucap Galaxy dengan tatapan penuh kebencian. Yuuki terheran heran melihat kelakuan lelaki di depannya itu, ia tak mengerti kenapa, tapi sepertinya Galaxy memiliki emosi yang selalu menggebu-gebu. 

Galaxy mengulurkan tangannya kepada Ara. "Lo gapapa?" Tanya nya dengan nada sedikit khawatir. 

"Gue gapapa kok." Ara menyambut uluran tangan Galaxy sambil tersenyum. 

Di sisi lain, Yuuki yang di dorong oleh Galaxy di bantu berdiri oleh Olive.

"Galaxy! Habis lo sama R!" Ancam Dio dengan sisa tenaganya. Wajahnya kini sudah babak belur, penuh luka dan darah dimana mana. Melihat ia masih bisa berkata seperti itu saja sudah sangat luar biasa.

"Gue gak takut, lagian gue udah capek jadi anjingnya dia" Galaxy menarik lencana yang terpasang di atas sakunya, lalu menjatuhkannya ke lantai. 

"Yuk, kita pergi." Galaxy menarik tangan Ara, membawa Ara pergi dari tempat itu. Meninggalkan Olive dan Yuuki yang membatu.

Olive mengambil benda yang Galaxy jatuhkan, lalu menyusul Yuuki yang sudah duduk di kursi yang tadi mereka tempati.  pandangannya masih tak lepas dari apa yang ada di tangannya, Lencana berbentuk kepala naga berwarna emas yang terlihat sangat elegan. 

"Temen temennya Ara tadi juga make ginian tahu. Kok bisa ya cowok itu punya kaya benda yang sama kaya mereka?" Ucap Olive sambil memutar-mutar lencana itu di udara.

"Lo serius?" Tanya Yuuki memastikan, yang dijawab anggukan oleh Olive.

Yuuki berdiri. "Mereka bukan temen temennya Ara. Ikut gue." Yuuki menarik tangan Olive lalu bergegas mengejar Ara.

Yuuki mencari Ara dan Galaxy yang sudah pergi dari kantin, padahal belum terlalu lama tapi ia sudah kehilangan jejak mereka. Setelah menyusuri beberapa koridor, akhirnya mata Yuuki berhasil menangkap sosok Ara yang dibawa masuk ke UKS oleh Galaxy di ujung lorong.

Di dalam UKS Galaxy mengeluarkan kotak P3K, lalu mengambil plaster dan memakaikannya ke tangan Ara yang penuh luka cakar. 

"Pada hal mereka udah janji sama gue. Sialan!" Runtuk Galaxy. Melihat luka ditangan Ara membuat hatinya teriris, padahal luka di badannya juga tak kalah banyak. Rasa sakit akibat bantingan Yuuki masih terasa, dan darah masih keluar dari ujung bibir dan juga pelipis matanya karena adu pukul melawan Dio dan dua temannya. Meski begitu, ia masih mengkhawatirkan luka lecet di tangan Ara.

"Ini semua bukan salah lo kok." Ucap Ara lembut, mencoba menenangkan hati Galaxy. Teman laki laki nya yang satu ini memang suka memaksakan diri.

"Ya tetep aja, lo terluka kaya gini karena gue ga becus jaga lo." Setelah seluruh luka di tangan Ara terbalut plaster dengan sempurna, Galaxy menatap Ara dengan rasa cemas. "Sakit gak?" Tanya Galaxy.

Ara tersenyum manis, "udah enggak kok. Makasih ya." Galaxy ikut senang mendengarnya. 

Tiba-tiba pintu terbuka, lalu masuk Yuuki dan Olive. Atmosfer bahagia yang belum lama menghiasi ruangan itu hilang seketika bersamaan dengan masuknya tamu tak di undang.

Alathia : The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang