"Galaxy, bangun. Nanti lo ketahuan Bu Anna." Bisik Ara kepada Galaxy yang tertidur di belakangnya.
Setelah kembali dari UKS, Galaxy langsung menenggelamkan dirinya ke dunia mimpi. Badannya terasa sakit semua, hingga ia tak bisa fokus ke pelajaran walaupun ia sudah mencoba.
Galaxy yang mendengar suara Ara hanya menjawab, "makanya lo tutupin gue biar gak ketahuan." Jawabnya malas. Ia sama sekali tak berniat mengangkat kepalanya dari meja.
"Mana bisa, badan gue kan kecil." Ucap Ara masih dengan berbisik.
"Ya bisa bisain lah." Kata Galaxy acuh. Yang ia ingin saat ini hanya istirahat dengan tenang.
"ZAHRIAL ADHIRGA!" Suara Bu Anna menggelegar, menyebar ke penjuru ruangan, semua perhatian kini tertuju pada Galaxy.
Bu Anna memergoki Galaxy yang sedang menenggelamkan kepalanya di atas meja. Sontak Galaxy yang mendengar teriakan sang guru langsung tersadar dari tidurnya dan membenarkan posisi duduknya, mencoba mengelabui Bu Anna agar ia terhindar dari hukuman.
"Pergi ke perpustakaan sekarang!" Titah Bu Anna mutlak. Tanpa perdebatan, Galaxy angkat kaki dari kelas, pergi menuju perpustakaan.
Hawa dingin dari pendingin ruangan langsung menyerang ketika Galaxy membuka pintu perpustakaan, membuat tubuhnya bergidik.
"Kamu lagi, Gal." Ucap Bu Sophie-penjaga perpus- ketika melihat Galaxy masuk. Galaxy sudah terlalu sering mendapatkan hukuman ini, sehingga penjaga perpustakaan saja sampai hafal namanya.
"Iya bu." Ucap Galaxy lesu. "Biasa kan?" Galaxy berjalan mendekati kotak berisi buku yang ada di meja Bu Sophie.
"Betul." Jawab Bu Sophie singkat. Ia sedang sibuk mencatat semacam laporan yang Galaxy tak mengerti apa itu.
Galaxy membawa kotak menuju rak rak besar yang berbaris di dalam ruangan, menyusun buku yang ada di kotak sesuai dengan tempatnya. Ruang perpustakaan yang luas dan jumlah buku yang banyak adalah perpaduan pas untuk menghabiskan waktu Galaxy.
Sudah 15 menit sejak bel pulang berbunyi, dan Galaxy baru saja mengembalikan buku terakhir yang ada di dalam kotak. Setelah berpamitan dengan Bu Sophie, Galaxy melangkah menuju kelasnya.
Koridor kelas sudah sepi, hampir tak ada siswa yang berlalu lalang. Yah tidak mengangetkan mengingat bel pulang sudah berbunyi dari tadi. Galaxy mempercepat langkahnya, setelah tersadar mungkin Ara akan menunggunya di kelas. Saat Galaxy masuk, kelas sudah kosong. Tapi anehnya, tas Ara masih ada di kursi nya. Menimbulkan pertanyaan di kepalanya mengenai kemana perginya Ara
Dipenuhi rasa penasaran, Galaxy berjalan ke kursi Ara untuk mengeceknya. Semua terlihat baik baik saja, sampai Galaxy mengangkat tas Ara. Ia menemukan note kecil bertuliskan "Halaman belakang." yang berada diatas meja, terutup tas Ara. Begitu membaca tulisan yang ada di note itu, Galaxy langsung berlari tanpa berpikir dua kali. Ia sudah tahu siapa yang menulis pesan di note itu.
Sesampainya Di halaman belakang, emosi Galaxy langsung memuncak ketika menemukan Ara sedang duduk di kursi dengan keadaan tangan dan kaki yang ter-ikat, dimulutnya juga tersumpal kain yang membuatnya tak bisa bersuara.
"Wah, wah, ini dia pahlawannya sudah datang." Ucap Galang sambil bertepuk tangan lambat. Diikuti dengan Dio dan 6 anak buahnya.
"Jadi tugas gue udah selesaikan?" Tanya Dio.
"Ya, Oke. Lo boleh pulang sekarang." Mendapatkan izin dari Galang, Dio pun bergegas pergi dari tempat itu.
"Lepasin Ara sekarang!" Bentak Galaxy, yang tentu saja tak diperdulikan oleh Galang. Ia susah susah menangkap Ara bukan hanya untuk di lepaskan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alathia : The Truth Untold
Teen Fiction"Gue suka sama lo." "Apa itu sebagai teman?" "Enggak, gue serius jatuh cinta sama lo." "Lo orang paling berani yang pernah gue temui, walaupun banyak orang yang salah paham soal masa lalu lo. Lo gak pernah ragu buat nolong mereka. Lo orang yang pali...