Sun Woo melihat helaian rambut panjang di syal birunya dan membuangnya ke tempat sampah.
Sun Woo menjemput putranya Joon Young dan selalu nampak gelisah saat melihat ibu-ibu yang berambut panjang dan diwarnai.
“Omma, kita akan tidur di tenda saat keping. Apa ibu yakin ayah bisa pergi? Benar-benar yakin?”
“Tentu saja bisa. Dia berjanji untuk mengosongkan jadwalnya.”
“Dia berjanji untuk pergi tahun lalu, sesuatu muncul di menit terakhir. Bagaimana jika terjadi tahun ini? aahh aku tidak memercayai Appa.”
“Ayahmu akan membawamu ke kemah tahun ini, apapun yang terjadi, jadi jangan khawatir.”
Saat mereka akan masuk mobil. Seorang ahjumma menyapa.
Rambutnya merah lagi. Langsung oleng tuh Sun Woo.
“Anda tidak mengenaliku? Aku Jang Mi Yun. Aku asisten direktur Lee.”
“Ahh yaa. aku ingat kamu. Dulu, rambutmu pendek saat itu.”
“Iya, aku memakai ekstensi. Terlihat asli, bukan?”
“Apa yang membuatmu ke sini?”
“Bukankah Pak Lee memberitahumu? Aku bekerja sebagai asistennya lebih dari setahun. Aku membesarkan putriku sendirian, jadi, sulit untuk terus bekerja dalam produksi tim. Aku bercerai. Pak Lee tahu situasiku dan mempekerjakanku sebagai asisten pribadi. Aku sangat berterima kasih. Karena pekerjaan berakhir pada jam 5 sore, aku bisa menjemput putriku.”
“Jam 5 sore?”
“Dia selalu pulang kerja tepat jam 5 sore.”
****
*sedangkan….
Jam setengah 8 malam. Seo Woo baru sempat memasak. Jam 8 malam, suaminya bahkan belum pulang.
Sun Woo dan anaknya memilih kartu ulang tahun dan memotretnya.
“Kalau dia mendengar kamu berhasil, ayah akan sangat bahagia.”
Suara pintu terbuka. Lee Tae O pulang.
“Kamu terlambat.” Ucap Sun Woo.
“Aku tidak terlambat. Biasanya aku pulang jam segini.”
“Betul.”
“Apalah Ayah melakukan kesalahan?” tanya Tae O pada anaknya.
“Tidak tahu.”
“Jun Young, naik ke atas dan kerjakan Prmu.” Ucap Sun Woo.
“Kenapa? Kita harus makan malam.”
“Tulang rusuk perlu direbus sedikit lebih lama. Aku akan memanggilnya kalau sudah siap.”
“Ahhh semur iga.” Ucap Tae O mendekati istrinya.
“Aku bertemu dengan asistenmu hari ini.”
“Siapa?”
“Kenapa tidak memberitahuku?”
“Bukankah aku sudah memberitahumu? Aku pikir aku sudah melakukannya,” Tae O mengambil daging dan memakannya sampai menetes di atas meja.
“Apa kamu melakukan perjalanan bisnis bersamanya juga?”
“Tentu saja. dia punya pengalaman sebagai asisten direktur dan dia bagus dalam pekerjaannya.” Tae O terus makan iganya. “Investor menjadi tidak fleskibel. Aku harus menjelaskan pada mereka selama berjam-jam di kamar hotel. Ini enak.”
Sun Woo langsung membersihkan tumpahannya. “Aku kira kamu juga minum.”
Tae O nampak sengaja melemparkan bekas tulangnya ke piring sehingga terdengar bunyi keras. “Aku harus meringankan suasana.”
“Apa Mi Yun minum juga?”
“Harukah aku minum?” Tae O memegang botol wine
“Cuci tangan dulu.”
“Ah mian.”
Sebenernya, dari atas, sang anak mendengarkan semua ini.
Sun Woo datang ke rumah Ko Ye Rim. Ia membawakan makanan. “Kamu baru pulang, jadi aku pikir kamu akan lelah untuk memasak.”
“Kamu begitu perhatian. Masuklah.”
Ko Ye Rim mencicipi makanan itu. “Kamu membumbuinya dengan sempurna. Apa yang tidak bisa kamu lakukan?”
“Di mana Je Hyuk?”
“Dia ada di tempat kerja setelah liburan, jadi dia akan terlambat. Mau teh?”
“Tidak. Aku mau pergi. Apa warna rambut yang kamu pakai begitu populer? Aku sering melihatnya.”
“Kamu tahu Uhm Hyo Jung? Dia terkenal sejak dia menjadi miss korea. Saat dia mengecat rambutnya, banyak orang mengikutinya. Terlihat bagus, jadi, aku mewarnai rambutku juga.” Ko mengeluarkan lipbalm yang sama yang Sun Woo temukan di kantong suaminya. “Dia bahkan selebriti seumur hidup setelah menjadi Miss Korea sekali. Seorang wanita harus cantik bukan?” Ko pun memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the world of the married couple
Romancelangsung kepoin yuk bagi yang belum nonton dramanya