episode 3 chap 1

151 4 0
                                    

“Kamu merindukanku?” tanya Tae Oh di depan rumah sakit. “Kita sudah lama tidak bertemu. Coba kulihat senyummu.”

“Jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan, pergilah.” Ucap Sun Woo. “Aku sibuk, aku harus bekerja.”

“Bagaimana jika kita menikah?”

“Jika kamu merasa bertanggung jawab, jangan bertanya.”

Sun Woo baru berjalan beberapa langkah. Langkahnya terhenti ketika musik keluar dari mobil Lee Tae Oh mulai terdengar.

“Aku menyiapkan ini agak lama.” Ucap Lee Tae Oh membawa cincin. “Kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpamu.”

Sun Woo pun dipakaikan cincin. “Menikahlah denganku, Sun Woo ya, aku berjanji akan membuatmu dan bayi kita bahagia. Aku tidak melakukan ini karena kamu hamil. Karena aku mencintaimu, Sun Woo. Aku ingin berbagi  hidupku bersamamu. Hiduplah bersamaku.”

Musik melantun. Mereka berpelukan kek teletubis.

***

Sekarang? Lee Tae Oh pergi dengan mobil langsung ke apartemen Da Kyung.

Ia menekan tombol kunci. Tapi nggak bisa guys. Memanggil-manggil nama Da Kyung nggak bisa. ia menelepon. Belum lama…

Da Kyung muncul.

Da Kyung muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dokter Sul menemui Sun Woo yang baru saja masuk kantor.

“Apa yang kamu rencanakan?” tanya Dokter Sul. “Kenapa kamu ingin Tae Oh tahu bahwa dia hamil?”

“Dia harus tahu. Dia ayahnya. Dia harus bertanggung jawab. Sudah sepantasnya.”

“Bagaimana jika dia bilang mau? Kamu berencana menceraikannya?”

“Itukah yang kamu inginkan?” tanya Sun Woo.

“Aku mencemaskanmu.”

***

“Jangan mencemaskanku.” Ucap Da Kyung pada Lee Tae Oh. “Aku akan memutuskan untuk mempertahankannya atau tidak.”

“Baiklah. Kuserahkan padamu.”

“Tidak masalah aku hamil. Tidak akan kupakai sebagai alasan untuk menempel kepadamu. Jangan langsung menyimpulkan.”

****

“Apa yang ingin kamu simpulkan?” tanya Sul pada Sun Woo.

“Aku ingin melihat Tae Oh memilih. Bukan karena kami menikah atau karena Joon Young. Tapi karena aku, Ji Sun Woo.”

***

Da Kyung masih berkata. “Yang penting adalah kamu mencintaiku atau tidak.”

***

Sun Woo berkata. “Jika tidak, apa gunanya mempertahankan pernikahan ini? apa aku salah?”

“Aku yakin Tae Oh tidak akan memilihnya kecuali dia sudah gila. Aku yakin dia akan segera mengakhirnya.”

***

Tae Oh memegang tangan Da Kyung. “Kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpamu.” Bajingan nih cowok.

“Aku tidak mau bersembunyi. Aku akan menelepon kapan pun aku mau sekarang.”

“Aku akan menelepon lebih sering.” Ucap Lee Tae Oh.

“Aku akan menemuimu kapan pun.”

“Tentu saja.”

“Jangan berani-bernai menutup teleponku lagi. Ini benar-benar akan berakhir.”

“Aku tidak akan pernah melakukan itu. Aku berjanji.” Dipekulah Da Kyung. “Percayalah kepadaku. Mengerti?”

“Buktikan.” Da Kyung langsung ke atas. Ia pergi ke kamarnya.

***

Da Kyung hanya memegangi perutnya.

***

“Tekanan darahnya juga buruk.” Ucap salah satu dokter pada Sun Woo.

“Bukankah kamu memberinya fentanil?”

“Kami sudah beri dosis tinggi. Kami tidak bisa meningkatkannya. Jika kita melakukannya. jantungnya bisa berhenti dan jatuh koma.”

“Apa ada cara lain?”

“Kami tahu kami sudah melakukan segalanya secara medis.”

Rupanya pasien yang dibicarakan adalah Ibu dari Tae Oh.

***

“Maaf membuatmu datang.” Ucap Ibunya Tae Oh. “Saat kamu sibuk.”


“Tidak perlu berkata begitu.”

“Tae Oh tidak bisa bisa berbuat banyak meski datang. Untuk apa membuatnya khawatir?”

“Aku akan pergi setelah ibu tidur.”

the world of the married coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang