episode 3 chapter 2

139 2 0
                                    

Ibu Tae Oh memegang tangan menantunya. “Dengan pria, jika kamu menerima mereka dengan pikiran yang luas. Akhirnya mereka akan sadar. Kamu tahu, kamu dan Joon Yiung adalah dunianya Tae Oh. Jadi, meski ibu tiada, tolong jaga dia baik-baik.”

Kemudian Ibu Tae Oh mengalami kesakitan. Perawat langsung datang.

“Pasien perlu istirahat.” Ucap perawat.

Perawat pun memberikan alat bantu pernapasan.

***

Dengan ragu-ragu, Da Kyung ke klinik. Di depan klinik. Ia bertemu dengan dokter Sul.

***

Sun Woo masih ada di depan rumahnya. Ia ragu untuk masuk. Walaupun akhirnya masuk juga.

Di dalam rumah. Lee Tae Oh nampak sedang memasak dan menyambut Sun Woo dengan biasa saja. muka badak emang. Jijique saya lihat cowok begini.

Dan Sun Woo malah memakaikan celemek pada Lee Tae Oh. Katanya noda minyak sulit dihilangkan.

“Kamu sudah menyelesaikan masalah mendesak pagi ini?”

***

Dokter Sul pernah berkata pada Lee Tae Oh. “Berapa lama kamu akan memberitahunya? Ini saatnya beri tahu kebenaran dan akhiri hubungan dengan Da Kyung.”

“Begitu Sun Woo tahu, semuanya berakhir. Dia pasti akan menuntut cerao. Aku tidak bisa memberitahunya. Dia tidak akan mengizinkanku menemui Joon Young. Aku tidak bisa bayagkan hidup tanpa Sun Woo.”

“Kalau begitu, akhiri secepatnya dengan Da Kyung.”

“Lupakan saja. kamu tidak akan pernah mengerti.”

“Apanya yang rumit?” tanya Sul.

“Saat bersama dengan Da Kyung. Aku merasa hidup. Kreativitasku mengalir deras. Aku mendapatkan inspirasi. Aku menyukainya dan meyayanginya. Aku mencintainya.”

“Bagaimana dengan Sun Woo?”

“Tentu saja aku mencintainya.”


“omong kosong macam apa itu?”


“Hati manusia tidak hanya merasakan satu emosi. Kamu tidak berhenti mencintai hanya karena sudah menikah. Cintaku kepada Sun Woo dan cintaku kepada Da Kyung berbeda. Yang membuatku gila adalah aku mencintai mereka berdua di saat bersamaan.”

Sul tertawa getir. “Kegilaan apa ini? bagaimana bisa kamu mencintai dua orang sekaligus? Bukankah kamu tidak tahu malu?”

“Bukan begitu. Kamu ingin tahu bagaimana itu mungkin, bukan? Tapi kamu tidak akan tahu sampai mengalaminya sendiri.” HIDIHH AMIT AMIT GUAA BEGINI. “Hatiku tulus kepada mereka berdua.”

“Lalu, kamu akan terus begini?”

***

Lee Tae Oh menjawab pertanyaan Sun Woo. “Ya. aku sudah menyelesaikannya. Aku merasa tidak enak karena pergi brbr tadi pagi. Saat memikirkannya, aku sadar kamu punya alasan untuk berpikir begitu. Aku akan jauh lebih baik, jadi, jangan khawatir.”

“Apa tidak ada lagi yang perlu kucemaskan?”

“Tentu saja tidak.” OHHH TENTU TIDAAAKKK. EPISODE KE DEPAN MASIH PANJANG BAMBANK!!!! JANGAN CUCI TANGAN LU. “Tidak perlu ada yang dikhawatirkan.”

***

Malam harinya, Lee Tae Oh menyelinap dengan ponselnya.

Eemmmm….

Sun Woo?

Tentu saja di sadar akan hal itu.

***

Pengacara berkata pada Sun Woo. “Yaa tentu saja kamu unggul. Kamu tahu perselingkuhannya itu lebih baik bagi pihak kita. Ini bagus untuk kita melakukan persiapan. Kamu sudah mengamankan bukti untuk membuktikan perselingkuhannya?”

“Belum.”

“Jika belum menemukan bukti langsung untuk membuktikan hubungan seksual. Permainan akan segera berakhir. Contohnya pakaian dalam, kond *m, atau foto mereka wik wik. Tapi jangan ke agensi detektif untuk meminta bantuan. Jika mendapatkan buktinya secara ilegal, itu tidak akan memiliki kuasa hukum. Kamu bisa melanggar UU jaringan informasi atau perlindungan nama baik. Mereka juga bisa menuntut balik.”

“apa?”

“Jika kamu memasang kamera pengawas atau GPS, kamu juga bisa terlibat masalah. Kamu bisa mendapatkan hukuman pidana.”

“Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?”

“Membuntuti suamimu di depan umum tidak masalah. Ambil banyak foto juga. Jika kamu bisa menangkap mereka memasuki hotel. Itu akan sempurna. Jika tidak sempat memotret, mintalah perintah pengadilan untuk meminta hotel menyimpan rekaman CCTV sebagai bukti.”

“Kamu menyuruhku membuntutinya sendiri?”

the world of the married coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang