08. ANTAGONIS MENANGIS?TOKOH antagonis menangis? Kenapa? Bukannya tokoh antagonislah yang selalu membuat tokoh protagonis menangis? Lalu bagaimana bisa tokoh antagonis menangis? Well, itu pertanyaan yang mudah. Tentu saja, apa tokoh antagonis tidak boleh menangis karena sebuah kesalahan? Itu hal wajar bukan? Tokoh antagonis sama halnya dengan manusia biasa pada umumnya. Dia hanya memiliki sifat yang dapat merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri.
Dan hal itu berlaku juga bagi Nova Syahwana. Gadis antagonis yang menyembunyikan sikap antagonisnya dengan lapisan sikap protagonis yang ia perankan.
Untuk hal berakting dan mengelabuhi lawannya itu sudah biasa Nova lakukan, bahkan gadis antagonis itu sering melakukannya.
Tetapi jika peran yang ia mainkan mengelabuhi dirinya sendiri bagaimana? Seakan dia telah terjebak dalam permainannya sendiri, dan itu sangat berpengaruh dalam kehidupan gadis antagonis itu bukan?
Hoho ayolah, gadis antagonis tidak seburuk itu. Dia juga memiliki sisi positif dalam dirinya. Mungkin karena dirinya agak sentimental dan memiliki kecemburuan berlebih, ahh tidak! Rasa iri mungkin?
Sama seperti apa yang Nova rasakan saat ini. Gadis itu cemburu, iri dan sifat negatif lainnya yang membuat kebenciannya semakin dalam pada Sky. Ya, Nova iri melihat Sky begitu banyak memiliki teman, lain dengan dirinya yang hanya memiliki satu orang sahabat dan Sky dengan mudah merenggutnya! Good! Hal itu membuat Nova ingin segera mengakhiri perannya itu!
Nova memang memiliki teman seperti Senja, Sinta dan Mentari. Tapi entah kenapa Nova masih tidak memandang mereka sebagai teman. Bagi Nova mereka hanya pemain tambahan yang membantu dia untuk mencapai kesuksesan dalam memerankan sikap protagonisnya.
Nova terdiam sejenak. Melamun entah karena apa membuat Sky yang tengah berjalan di sampingnya melirik sejenak. Cowok dingin itu terlalu kaku hanya sekedar bertanya kenapa?
Kini Sky dan Nova tengah berjalan entah kemana. Sudah hampir satu jam setelah keluar dari rumah sakit mereka berdua hanya berjalan-jalan saja tanpa tau arah jalan pulang. Oh bukan, hanya Sky yang tidak tau jalan pulang.
Nova bersin saat Sky menatapnya membuat Sky refleks memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Nova memasang wajah lugunya, rautnya mengisyaratkan kalau dia tidak sengaja melakukan itu dan mencoba meminta maaf.
Lain dengan hatinya yang terbahak atas sikapnya. Hahaha Nova puas sekali melihat wajah datar cowok dingin itu terlihat kesal. Dia jadi memiliki ide sesuatu yang pastinya akan membuatnya lebih puas dari pada bersin di depan wajah Sky.
Nova sudah hafal posisinya dimana dan jalan menuju pulang ke arah mana. Nova melirik ke arah Sky yang masih saja menampilkan wajah datarnya. Hoho itu memang sikapnya bukan? Tapi tetap saja itu membuat Nova semakin kesal!
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYNOVA (Sudah Terbit)
Teen Fiction(PART LENGKAP) [ Juara 1 kategori editor choice ] JH 1 EVENT ANBOOKS SKYNOVA By : Linda Novita Copyright©2020 Challange menulis 2 bulan bersama penerbit Anbooks Publishing Amazing Cover by Mp_Covershop #Cerita tanpa outline