Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari ini hujan, yakin lo gak mau pulang?" tanya Sky membuat Nova mengerutkan dahinya.
"Sky," panggil Nova.
"Hmm."
"Jahat banget, sih! Udah tau hujan masa gue disuruh pulang!" gerutu Nova membuat Sky menatap Nova lekat-lekat.
"Terus gue harus apa?" tanya Sky.
"Duduk di sini, temenin gue." Sky terkekeh pelan.
Kini Sky dan Nova tengah berada di rooftop. Di sana terdapat sebuah tempat kecil, seperti rumah pohon namun berada di lantai. Dan kini Sky dan Nova berteduh di tempat itu.
"Sky," panggil Nova. Sky menoleh.
"Gue kedinginan," keluh Nova membuat Sky bertanya, "Emangnya kenapa?"
Nova berdecak membuat Sky terkekeh lalu menggeser duduknya. Menarik Nova kedekapannya.
"Va," panggil Sky membuat Nova mendongak, Sky pun menunduk, balik menatap Nova.
"Lo suka lagu apa?" tanya Sky membuat Nova nyengir.
"Gue suka lagunya blekping, kenapa? Jangan-jangan lo suka juga?" tuding Nova membuat Sky menggeleng.
"Gue suka apa yang lo suka," balas Sky membuat Nova merasa kalau Sky sudah mulai memaafkannya. Perlahan.
"Lo tau? Gue cinta apa yang lo cinta," ujar Nova membuat Sky bingung.
"Lo gak tau apa yang gue cinta," balas Sky membuat Nova terkekeh.
"Kata siapa, lo cinta gue kok. Mau bukti? Tadi pas lo peluk gue, jantung lo jedag-jedug, gini, dug, dug hahaha." Nova terbahak membuat Sky memegang sebelah dadanya.
"Sky," panggil Nova.
"Hmm," gumam Sky.
Nova tiba-tiba keluar dari tempat berteduhnya, menikmati hujan sembari berputar-putar berteriak kesenangan.
"Sky hujan itu—" Nova menelan ludah besarnya, apa dia sudah melupakan sesuatu? Tapi apa?
Entah mengapa Nova mengingat suatu hal.
"Sakit!" lirih Sky membuat Nova segera berjongkok di samping Sky yang masih kesakitan memegangi kepalanya.
"L-lo kenapa? Sky lo sakit? Apanya? Sini biar gue bantu," ujar Nova entah kenapa tidak tega melihat Sky kesakitan seperti itu. Harusnya Nova merasa senang karena Sky sedang sekarat, tapi kenapa Nova malah terlihat perduli?
