SKYNOVA-12

232 98 62
                                    

12. CURIGA?

NOVA membuang mukanya kala deheman Mentari terdengar mengejeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOVA membuang mukanya kala deheman Mentari terdengar mengejeknya.

"Va, jujur lo itu ada masalah apa? Bilang kalau kemaren lo cuma bohongin kita, kan? Oke kita semua udah maafin lo kok tentang Sky. Intinya kita masih berteman, kan?" ujar Senja membuat Nova mengangkat sebelah alis tebalnya.

"Sayangnya gue emang gak pernah anggap kalian temen gue! Gak akan pernah!" balas Nova sinis.

Mentari yang mendengarnya begitu geram, ia ingin sekali menjambak-jambak rambut Nova saat itu juga, sayangnya Chandra lebih dulu menahan pergerakan Mentari. Membuat Mentari harus berdecak pasrah akan hal itu.

"Ini, sih. Hampir sam—"

"Gak usah ngelawak lo kambing!" potong Mentari saat Rama mulai berulah.

Senja menghela napas pelan. Lain dengan Sinta yang terus saja diam tanpa ekpresi, hampir mirip dengan Sky. Ahh tidak, ekpresi mereka memang benar-benar mirip. Selalu datar di setiap kondisi.

"Ikut gue," ujar Sky tiba-tiba sambil mencekal pergelangan tangan Nova. Nova dengan cepat menggeleng namun tetap saja, Sky tetap membawa Nova entah kemana.

Lepas kepergian Sky dan Nova Mentari menginjak keras kaki Chandra dengan unsur kesengajaan.

"Gila lo jadi cewek!" ujar Chandra membuat Mentari minyi-minyi menirukan ucapan Chandra.

"Berduaan aja terus, lanjutinn bosku!" sindir Rama kala Senja dan Fajar kepergok sedang bermesraan di waktu yang tidak tepat.

Fajar melirik sinis ke arah Rama.

"Cuma lap-in keringet doang kok!" sewot Fajar membuat Chandra dan Mentari segera ikut berpartisipasi.

"Ciee yang pacarannya akur terus! Bapak Fajar nikahin aku please!" ujar Mentari membuat Chandra mencubit keras pipi Mentari.

"Sinchan! Lo kira pipi gue donat!" protes Mentari membuat Chandra minyi-minyi.

"Panas panas panas! Di sini panashhhh!" ujar Rama membuat Senja dan Fajar terbahak.

Fajar menepuk punggung Rama.

"Makannya cari cewek yang bener!" Rama mengerucutkan bibirnya sebal membuat Sinta tanpa disadari tengah memperhatikan wajah Rama sedari tadi.

"Lo kira gue nyari ceweknya yang udah gila apa!" balas Rama.

"Bukan ceweknya sih yang gila. Tapo lo nya yang udah setres." Ucapan Chandra membuat Rama harus sering-sering menghela napasnya.

SKYNOVA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang