11. BERTEMU KEMBALI DENGAN PEMERAN UTAMA
MENTARI menyipitkan kedua matanya kala ia seperti melihat Sky yang berada cukup jauh di hadapannya. Tanpa memberitahukan yang lainnya, Mentari segera berlari ke arah lelaki yang ia duga adalah Sky.
"Sky?" panggil Mentari sembari memegang lengan Sky. Sky mengerjap, wajah datarnya tak pernah luntur walau hanya sekejap saja.
Mentari menghela napas panjang, akhirnya ia menemukan Sky juga. Mentari menengok ke belakang kala Senja, Chandra dan yang lainnya berlari kecil menghampirinya.
"Woi lo kemana aja!" celetuk Rama yang langsung memeluk Sky erat-erat. Dengan kasar Sky melepaskan pelukan Rama dan menatap Rama dengan tatapan tajamnya.
Fajar dan Chandra menahan tawanya. Lalu keduanya beralih menatap Sky yang tampak terlihat baik-baik saja.
"Gue kira lo ilang bro, di gondol tikus jalanan awokawok," canda Chandra sembari tertawa.
"Gue woi, ngiranya Sky di culik semut haha," sahut Fajar membuat yang lainnya ikut berpartisipasi dalam hal menertawakan.
Senja berucap, "Syukur, deh. Lo gak kenapa-napa Sky, gue seneng liatnya."
Sky masih saja diam tanpa ekspresi.
"Btw gue gak nyangka Nova sejahat itu sama lo Sky, gue kira dia bener-bener suka sama lo. Gak taunya munafik!" ujar Mentari dengan mulut pedasnya.
Sky masih saja diam. Sama sekali tidak merasa keberatan jika yang Mentari katakan adalah benar.
"Udah jangan bahas itu lagi, kita pulang sekarang!" usul Sinta yang langsung disetujui oleh yang lainnya.
***
Mentari dan Chandra baru saja sampai di sekolah. Membuat Nada yang tak sengaja melihatnya terus saja berdecak sebal.
"Kemaren kayaknya ada yang sok-sok an bilang kalau kemaren pertama dan terakhir kalinya naik motor gue," sindir Chandra yang tidak sama sekali Mentari tanggapi.
Mentari memilih berjalan cepat menuju kelasnya. Meninggalkan Chandra yang terlihat geram ingin mencakar-cakar wajah songong yang Mentari pamerkan padanya.
"Belum aja gue piting lu, Ri!" lirih Chandra lalu terkekeh pelan sembari mengejar Mentari yang sudah lumayan jauh di depannya.
Sesampainya di kelas, Mentari melirik sinis keberadaan Nova. Lalu membuang muka.
Dengan tidak berperasaan Mentari menghampiri Nova serta berucap, "Minggir cewek munafik, gue gak mau duduk bareng cewek kayak lo!"
Nova. Dengan shall yang menutupi rapat bagian lehernya berdecih pelan membuat Mentari melotot seketika.
"Apa, nih. Maksud lo?!" gertak Mentari membuat Senja, Sinta dan yang lainnya berdiri, menatap keberadaan Nova dan Mentari yang sedang ribut entah karena apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYNOVA (Sudah Terbit)
Teen Fiction(PART LENGKAP) [ Juara 1 kategori editor choice ] JH 1 EVENT ANBOOKS SKYNOVA By : Linda Novita Copyright©2020 Challange menulis 2 bulan bersama penerbit Anbooks Publishing Amazing Cover by Mp_Covershop #Cerita tanpa outline