Tifanny segera menyusul suaminya yang sudah berjalan meninggalkan lounge. Sebelumnya ia meletakkan beberapa lembar uang untuk membayar pesanan mereka.
Yoona masih menatap punggungnya walaupun dia sudah menjauh.
"Mommy mengapa melamun?" Tanya Darren dan menyadarkan Yoona, ia lalu tersenyum pada Darren dan Sehun
"Kita akan kembali ke Seoul besok sore" ujar Sehun
"Baiklah, aku akan bersiap-siap. Bisakah kita kembali sekarang?" Tanya Yoona dan Sehun mengangguk.
"Darren senang akan pindah ke Seoul?" Tanya Sehun
"Tentu saja uncle, tapi aku belum pernah kesana. Apakah disana sangat menarik?" Tanyanya lagi
"Tentu saja. Apalagi disana ada uncle pasti akan lebih menarik. Bukankah begitu mom?" Tanya Sehun dan Yoona hanya mengangguk. Pikirannya tampak kacau setelah bertatapan dengan Siwon tadi.
Ponsel Sehun berbunyi, ia segera mengangkatnya. Lalu ia mengajak yoona kembali.
***
Darren sudah tertidur dan Yoona berjalan ke bawah, ia akan berkeliling lobi setiap malam sebelum ia tidur. Apalagi malam ini ia tidak bisa tidur sama sekali, ia duduk di pinggir kolam renang.
"Dia hanya beberapa hari disini. Aku pasti bisa" gumamnya, ia menunda kepulangannya besok karena Darren harus mengurus ijin masuknya ke Korea, mengingat ia lahir dan berkewarganegaraan Australia, jadi membutuhkan beberapa proses lagi.
"Kalian akan menikah?" Mendengar suara itu, Yoona berbalik melihatnya.
Lalu ia mengangguk dan kembali melihat kolam di hadapannya, seolah kolam itu lebih menarik daripada pria tampan disampingnya itu.
"Mengapa? Mengapa kamu mau menikah dengannya Im Yoona?" Ia memutar tubuh Yoona untuk menghadapnya.
"Aku mencintainya dan dia menyayangi anakku" ujar Yoona, ia tidak mau menatapnya, ia hanya menunduk.
"Yoong,,"
"Apa yang kamu harapkan tuan choi? Kita sudah selesai tiga tahun yang lalu, kamu sudah memiliki istri, lalu mengapa aku tidak boleh melanjutkan hidupku? Aku tidak boleh mencintai pria lain? Kamu terlalu egois tuan choi"
"Kamu tidak melupakan aku,,"
"Percaya diri sekali dirimu tuan, antara kita tidak ada yang tersisa. Aku sudah menggugurkan anakmu seperti yang kamu minta malam itu, lalu apa lagi? Kamu berharap aku mencintaimu?" Tanya Yoona
"Kamu tidak mencintai dia, jika kamu mencintainya, kamu tidak akan pernah kabur denganku" ujar Siwon, ia mengambil tangan Yoona, ia melepaskan cincin yang melekat di jari Yoona sejak beberapa tahun yang lalu dan cincin itu pemberian yoona "Jika kamu mencintainya, cincin ini tidak akan berada di jarimu lagi. Jika kamu membenciku dan kita sudah berakhir, seharusnyanini dibuang"
Ia melemparkan cincinnya ke kolam di hadapan mereka.
"Kita selesai Im Yoona, aku harap kamu tidak muncul lagi di hadapanku. Karena selain benci, tidak ada perasaan lain lagi" ujar Siwon dan Yoona mengangguk
"Aku juga tidak ingin melihatmu lagi Tuan Choi" ujar Yoona.
Siwon meninggalkan Yoona dan tanpa mereka sadari Tifanny berada tak jauh diantara mereka.
***
Yoona melompat turun ke kolam yang dingin itu untuk mencari cincinnya. Siwon benar, ia belum melupakannya dan setelah ia melupakannya, ia tetap akan memakainya sebagai pengingat sakit hatinya.
Ia masuk ke dalam kolam dan tidak bisa melihat apapun, Yoona takut dengan dingin, jika dalam keadaan dingin, ia tidak akan bisa berpikir lagi.
Lalu ia memilih pasrah di dalam air dingin itu, beberapa saat kemudian ia ditarik keluar dari kolam.
"Mengapa kamu berenang di malam yang dingin ini yoong?" Ujar Sehun, ia yang membawanya naik ke pinggir kolam
Yoona memeluknya setelah melihat itu adalah Sehun, lalu ia teringat cincinnya. Ia melepaskan pelukannya,
"Apa yang kamu cari?" Tanya Sehun
"Aku,," ia teringat Sehun akan menjadi masa depannya dan ia tidak boleh melukainya.
"Jika ini yang kamu cari, ini aku sudah menemukannya" Sehun menyerahkan cincin yang ia dapati di kolam tadi. Yoona mengambilnya sambil menangis.
"Yoong, kamu tahu aku juga terluka melihatmu begitu mencintai Siwon" gumam Sehun, ia memeluk Yoona dengan erat.
"Sehun a, mianhae. Mianhae aku menangis untuk pria lain. Maafkan aku Sehun a"
"Gwenchana, kamu begitu basah, ayo kita ke kamarmu" ujar Sehun, ia membantu Yoona berdiri. Diatas sana Siwon yang kamarnya memiliki view ke arah kolam renang, ia mengepalkan tangannya dan sebelahnya lagi meremas gelas wine yang ia pegang.
***
Yoona masuk ke kamar dan ia segera ke kamar mandi membersihkan diri,
"Aku membencimu, sejak kamu masuk ke rumahku, aku membencimu sampai tidak ada perasaan lain lagi. Aku tidak tahu mengapa kamu begitu bodoh, kamu percaya padaku saat aku membohongimu dengan kata cinta. Kamu bodoh sampai ikut denganku, kenapa kamu begitu bodoh im yoona? Tidak sadarkah kamu, aku tidak pernah menginginkan kamu hadir dalam hidupku?" Suara Siwon masih terngiang di kepalanya, ia membasahi seluruh tubuhnya dengan air shower. Dan menangis di bawah siraman shower.
"Mengapa kamu begitu kejam padaku choi siwon" gumamnya
Tok tok tok,,
Pintu kamar mandinya diketuk dari luar. Yoona segera mematikan shower. Ia berdiri dan mendekati arah pintu.
"Mommy,," panggil darren dari luar
"Sayang, sebentar ya" ujar yoona, setelah mengeringkan tubuhnya dan memakai pakaian. Ia keluar dan Darren baru menghampirinya.
"Mommy mengapa malam-malam mandi?"
"Tadi mommy terjatuh ke kolam jadi basah" ujarnya "kenapa kamu belum tidur sayang?"
"Aku mendengar suara mommy tadi" ujar Darren "lalu aku terbangun"
"Maafkan mommy mengganggu tidurmu sayang" ia memeluk putranya dan menciumnya.
"Ayo kita tidur mom. Uncle mengatakan kita baru bisa ke seoul beberapa hari lagi" ujarnya dan yoona mengangguk.
***
Tifanny menghampiri Siwon yang sedang berdiri di balkon dengan tangan memegang wine. Ia memeluknya dari belakang dan dengan segera Siwon melepaskan pelukannya.
"Aku ingin segera kembali mengandung oppa" ujarnya
"Aku sedang tidak ingin melakukannya malam ini. Tidurlah, aku masih ingin minum" ujar Siwon
"Apa wanita itu yoona?" Tanya Tifanny dan Siwon menatapnya "aku melihat,"
"Aku sudah katakan jangan mencampuri urusanku" ujar Siwon
"Aku istrimu oppa. Aku berhak tahu,,"
Siwon melempari gelas winenya dan tifanny menangis.
"Aku mencintaimu oppa, mengapa kamu tidak bisa menatapku?" Ujarnya, ia menangis.
"Jika kamu seperti ini hanya karena ingin aku menyentuhmu, maka akan aku lakukan. Tapi jangan berbicara apapun lagi. Aku tidak menyukai wanita yang banyak bicara" ujar Siwon, ia menarik tifanny ke dalam. Ia akan menyentuh wanita itu supaya ia tidak ribut lagi.
"Jika kamu melakukannya denganku tapi membayangkan wanita lain, aku tidak mau" ujar tifanny. Ia segera memakai kimono yang disediakan hotel dan ia berbaring menjauhi tempat suaminya.
"Aku akan membuatmu hanya menatapku oppa" gumamnya, lalu ia tertidur setelah puas menangis.
"Maaf aku membawamu ke dalam hidupku yang rumit. Tapi aku hanya mencintai wanita yang tidak seharusnya aku cintai itu" gumam Siwon, ia menatap bahu tifanny yang bergetar.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru
FanfictionMemaafkan bukan berarti melupakan, setiap melihatmu aku masih merasakan sakit itu. ~Im Yoona