Siwon memutuskan untuk mengakhiri honeymoonnya bersama Tifanny. Dia tidak berniat melakukan apapun dengan wanita itu. Walaupun mereka masih terikat pernikahan.
"Oppa, apa anak kecil itu anak kalian?" Tanya Tifanny saat mereka berada di pesawat. Tifanny tidak bisa menolak saat Siwon memutuskan pulang.
"Bisakah kamu tidak bertanya?"
"Jika oppa ingin aku menjadi orang yang tidak peduli apapun, mengapa oppa menikahiku?"
"Jadi apa maumu?" Tanya Siwon
"Aku tidak suka oppa dekat dengan wanita lain. Tidak bisakah hanya menatapku?"
"Aku tidak ingin bicara denganmu" ujar Siwon dan ia memakai earphone untuk mendengar musik daripada omelan Tifanny.
"Kamu selalu begitu," ujar Tifanny "aku akan bertanya pada eommunim"
Siwon hanya memakai earphonenya. Ia tidak mendengarkan musik apapun.
"Aku akan tetap mempertahankan pernikahan ini walaupun perasaanku bukan untuk istriku. Karena aku tidak mungkin menikah lagi dengan wanita lain karena satu-satunya wanita yang aku inginkan tidak mungkin aku dapatkan" gumam Siwon
***
Yoona dan Darren kembali ke Seoul beberapa hari setelah Sehun mengurus kepindahan mereka.
"Mom, jika kita pindah kesini, apa mommy akan sibuk bekerja lagi?" Tanya Darren saat mereka berada di dalam pesawat dan sudah hampir mendarat di Incheon, bandara internasional Seoul.
"Mommy bekerja untuk darren sayang. Jika tidak bagaimana nanti darren bisa sekolah?"
"Tapi aku ingin seperti anak-anak di film, mommy mereka akan menemani mereka di rumah dan setiap weekend mereka akan pergi jalan-jalan bersama daddy dan mommy mereka" ujar darren
Yoona terdiam
"Mom, apa uncle sehun akan menjadi daddy darren?"
"Kenapa darren?" Yoona tidak menjawab, ia malah bertanya.
"Mommy tidak pernah tertawa saat bersama uncle, aku takut mommy tidak bahagia" ujarnya
"Darren,,"
"Mom, berjanjilah mommy tidak akan bekerja sebelum aunty sejeong datang" ujar darren, selama mommynya bekerja, ia dirawat oleh sejeong. Dan saat ini wanita itu belum ikut mereka ke Seoul.
"Ne,,"
***
Tifanny membawa beberapa shopping bag untuk mertuanya. Mereka tinggal bersama eomma dan aboejinya Siwon.
"Eommunim, ini sedikit oleh-oleh untuk eommunim dan aboenim" ujar Tifanny sambil menyerahkan apa yang ia pegang. Semalam saat tiba di Seoul sudah terlalu malam, jadi ia langsung beristirahat.
"Gomawo fanny ya. Oh ya apa Siwon memiliki pekerjaan mendesak? Sampai kalian hanya berlibur sesingkat ini?" Tanya nyonya choi
"Aku tidak tahu eommunim, Siwon oppa tidak pernah memberitahuku. Dia hanya mengatakan harus segera pulang"
"Apa kalian melakukannya selama liburan?"
Tifanny hanya menggeleng
"Anak ini," nyonya choi mengeluh "Baiklah, sepertinya gaunmu kurang menantang. Ayo kita pergi belanja"
"Tidak perlu eommunim. Jika oppa menginginkannya bahkan tanpa harus membuka baju pun dia pasti akan melakukannya. Jika tidak, tanpa busana pun dia tidak akan menatapku" ujar tifanny dan matanya berkaca-kaca
"Sayang, kenapa menangis? Apa Siwon mengatakan sesuatu yang melukaimu?" Nyonya choi merangkul menantunya dan tifanny memeluk mertuanya.
"Oppa tidak mengatakan apapun eommunim. Hanya saja aku rasa aku kurang mengenalnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru
FanfictionMemaafkan bukan berarti melupakan, setiap melihatmu aku masih merasakan sakit itu. ~Im Yoona