Aishiteru - 21

1.6K 171 13
                                    

"Siwon a, bukan eomma memihak ke siapapun. Tapi kalian sudah berpisah 5 tahun. Jangan sampai komunikasi yang buruk membuat kalian terluka lagi" ujar Nyonya Choi

"Ne eomma, aku akan memperbaiki semuanya" ujar Siwon dan ia meminta eommanya untuk kembali saja ke kamar. Ia juga memutuskan untuk kembali ke kamar.

Saat membuka pintu, ia terkejut melihat yoona yang belum tidur. Wanita itu duduk di atas ranjang sambil menangis.

Melihat Siwon masuk, ia menghapus air matanya. Dan segera berbaring membelakangi tempat Siwon berdiri.

Melihatnya Yoona begitu, Siwon pun berbaring di sofa kamar itu. Setidaknya eomma tidak akan tahu bagaimana hubungan mereka.

Dari tempat tidur Siwon, ia melihat pundak yoona bergetar. Siwon kembali berdiri, ia harus menyelesaikan masalah mereka.

"Yoong," panggil Siwon akhirnya, Yoona masih setia berbaring memunggungi Siwon.

Siwon menghampirinya

"Kamu kenapa?" Ia duduk disamping Yoona dan memegang pundaknya yoona. "Kamu memintaku tetap menjadi oppamu, sudah aku turutin, aku tidak pernah menuntutmu menjadi istriku. Hanya saja aku tidak bisa menceraikanmu karena aku tidak ingin mengecewakan eomma"

Yoona masih diam

"Jika semua ini membuatmu terluka," Siwon menarik nafasnya, ia sedang menangis "Baik, aku menyerah"

Siwon menepuk pelan pundak Yoona.

"Jangan menangis lagi, aku sudah menyerah atas perasaanku dan semuanya tentangmu" ujar Siwon dan ia bangkit dari duduknya.

Ia berjalan meninggalkan kamar,saat pintu sudah tertutup Yoona baru melihatnya. Dan ia menangis lebih kencang lagi.

***

Siwon meminta Tifanny untuk menemuinya di kantor. Dia yang bukan bagian dari keluarga Choi, jadi jika semua berakhir, ia yang harus pergi.

"Ada apa oppa?" Tanya Tifanny, walaupun sekarang ia yang melupakan kakak ipar Siwon, ia sudah terbiasa dengan panggilan itu.

"Kamu bisa gantikan aku untuk Hyundai?"

"Nde?"

"Kamu pernah bersama aboeji disini selama aku pergi. Aku yakin kamu bisa"

"Tapi kenapa? Kamu mau pergi? Bulan madu?" Godanya

"Kamu tahu aku memiliki beberapa usaha lain? Aku ingin fokus pada usahaku"

"Bukankah selama ini juga begitu? Dan kamu bisa tetap disini"

"Aku lelah" ujar Siwon

"Baiklah, tapi aku minta jangan lama-lama ya. Suamiku akan marah kalau aku bekerja" ujarnya dan Siwon hanya mengangguk

"Yoona bagaimana? Dia sudah lebih baik?"

Siwon kembali mengangguk

"Kyuhyun akan membantumu" ia sudah berpesan pada Kyuhyun untuk selalu berada disini. Ia akan menjamin semua fasilitas yang didapat Kyuhyun selama ia berada di Hyundai.

"Ne, tapi kamu yang lebih baik untuk Hyundai, bukan aku atau pun yoona" ujar tifanny "Kamu dan Yoona baik-baik saja kan?"

Siwon mengangguk, ia tidak akan mengatakan apapun sampai yoona yang menyampaikan pada keluarganya.

***

Siwon pulang ke rumah, setelah lewat jam makan malam. Ia sengaja menghindar, sehingga ia memilih duduk di dalam mobil di pinggir sungai han sambil menikmati malam. Ia  menatap hadiah di sampingnya. Ulang tahun Darren tahun ini tidak bisa ia rayakan. Tapi ia akan memberikan putranya hadiah.

"Daddy," panggil Darren saat melihat Siwon masuk ke rumah.

"Sayang, nah ini daddy berikan untukmu" ujar Siwon

"Siwon, ayo makan. Eomma panasin sayur"

"Aku sudah makan eomma. Tadi bareng klien" ujarnya bohong

"Dad, ini untuk apa?" Tanya Darren

"Daddy harus keluar kota. Jadi tidak bisa temani darren lewati ulang tahun" ujarnya

"Ulang tahun darren kan masih minggu depan"

"Daddy mungkin akan pergi agak lama kali ini. Banyak pekerjaan yang harus daddy urus" ujarnya

"Baiklah daddy. Gomawo hadiahnya" ujarnya, ia kecewa tapi sudah biasa. Selama 5 tahun ini juga ia hanya lewati dengan mommynya.

"Maafin daddy ya sayang" ujar Siwon, ia sudah menjadi anak yang buruk, oppa yang buruk, suami yang buruk. Ia tidak ingin menjadi daddy yang buruk tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksanya menjadi buruk.

"Gwenchana daddy. Aku mengerti"

***

Siwon mengeluarkan kopernya dari lemari dan memasukkan baju-bajunya. Selesai melakukan itu, ia menghampiri yoona dan memberikannya sebuah kartu nama.

"Ini kartu nama pengacara yang mengurus perceraian kita. Aku tidak sanggup mengucapkan perpisahan lagi, jadi aku memberikannya kuasa mewakiliku" ujar Siwon, ia membelai rambut Yoona yang membelakanginya. Wanita itu masih menangis. "Jangan menangis lagi, berbahagialah tanpaku. Tolong jaga darren dengan baik"

"Aku tidak memberitahu siapapun tentang ini. Kamu bisa mengatakannya jika kamu sudah siap" ujarnya lagi, walaupun yoona tidak merespon, ia tidak peduli. Ia hanya mengungkapkan isi hatinya. Lalu ia mengambil tangan Yoona, ia melepaskan cincin yang ia pakaikan ke jari yoona di hari pernikahan mereka. "Jangan memakainya lagi" ia meletakkan cincin itu ke telapak tangan yoona

"Aku pergi" Siwon melepaskan pegangannya. Ia berbalik membelakangi Yoona dan ia menangis. Tapi ia tidak bersuara.

"Apa yang harus aku katakan pada Darren?" Tanya Yoona pada akhirnya.

"Aku pernah memberitahunya kalau aku tidak menginginkannya lahir ke dunia ini dulu. Kamu cukup mengatakan hal yang sama maka ia tidak akan mengingatku lagi di sepanjang hidupnya" ujar Siwon

"Lalu eomma?"

"Eomma akan mengerti, apapun yang kamu katakan ia akan mengerti" siwon menghapus air matanya, ia berbalik melihat yoona yang begitu kacau dengan air mata di wajahnya "Jangan menangis lagi, jika menurutmu apa yang terjadi pada aboeji adalah dia tidak merestui kita, sekarang aku sudah menyerah dan kita tidak bersama lagi. Aboeji sudah bahagia dan kamu juga harus bahagia"

"Lalu kamu?"

"Aku baik-baik saja" ujar Siwon, ia mengeluarkan sebuah amplop dari saku jasnya. "Aku menyiapkan tiket untuk liburan kita saat anniversary kita yang pertama, tapi sepertinya sudah sia-sia. Ini ada tiket untukmu dan darren, daripada terbuang sebaiknya kalian tetap berangkat"

"Bisakah kita bertemu dua minggu lagi di makam appa? Kita akhiri di depan makamnya,," ujar Yoona dan Siwon mengangguk

Untuk kebahagiaan yoona, ia akan melakukan apapun. Ia memilih untuk pergi.

***

Siwon mengatakan pada eommanya kalau ia harus mengurus pembukaan beberapa cabang cafenya di beberapa negara di asia. Jadi ia tidak akan berada di Seoul untuk beberapa minggu ini.

"Kenapa tidak minta Kyuhyun saja yang mengantarmu Siwon?"

"Istri kyuhyun sedang hamil eomma. Tidak enak merepotkannya. Apalagi aku tidak berada di Seoul, dia akan sibuk" ujar Siwon

"Hati-hati ya sayang" ujar eommanya

"Ne eomma"

Setelah Siwon berangkat dengan taxi, eommanya masuk untuk menemui yoona. Ia melihat putrinya menangis di balkon kamar, putrinya mengintip dari atas.

"Siwon sudah pergi. Ini yang kamu mau kan?" Tanya eommanya.

Yoona berbalik dan ia memeluk eommanya itu.

"Bukan ini yang aku mau eomma,," ia menangis "Tapi jika aku bahagia dengannya, itu akan menyakiti hati appa"

Ia menangis tersedu-sedu dalam pelukan eommanya..

TBC

AishiteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang