Sejeong membuat makanan untuk Yoona dan Darren. Lalu selesai makan, Darren meminta Sejeong membelikannya ice cream. Yoona mengijinkannya, lalu mereka berdua keluar untuk membeli ice cream.
Beberapa saat kemudian, bel berbunyi. Yoona pun segera membukanya, ia mengira Sejeong lupa membawa kunci. Ternyata saat ia membukanya, Siwon yang datang.
Pria itu tampak mabuk, dan ia segera masuk ke dalam setelah Yoona membuka pintu.
"Yoong," ia segera memeluk Yoona saat Yoona mengejarnya sampai ke ruang keluarga dan ia menangis dalam pelukan Yoona. "Mianhae" ujarnya berulang-ulang
"Maafkan aku yoong"
Yoona menatapnya setelah melepaskan pelukannya.
"Aku akan meminta tifanny untuk menjemputmu pulang" ujar Yoona
"Yoong, aku ingin bicara denganmu"
"Kamu mabuk, pulanglah"
"Aku masih cukup sadar untuk bicara denganmu" ujar Siwon, ia mengenggam tangan Yoona "Aku menyesal pernah menyakitimu, jika aku tidak membawamu kabur saat pertunanganmu dengan Sehun, hubungan kita tidak akan buruk seperti ini. tidak akan pernah muncul Darren dan aku tidak pernah menjadi oppa yang jahat"
Yoona hanya diam, ia melihat Siwon menangis
"Tapi aku benar mencintaimu, aku mencintaimu yoong. Aku berusaha untuk tidak menangis saat mengatakan aku membencimu. Nyatanya hatiku selalu mencintaimu, aku mencintaimu sampai aku tidak tahu bagaimana cara melupakanmu walaupun kamu bukan wanita yang boleh aku cintai"
Siwon memegang pipi Yoona yang mulai basah karena air mata,
"Kamu menangis karenaku lagi?" ia menghapus air mata Yoona
"Aku mencintaimu yoong" bisik Siwon lagi lalu ia mendekatkan bibirnya ke bibir Yoona. ia mencium wanita yang ia cintai setengah mati itu. Yoona tidak membalas, tapi ia juga tidak melawan. Ia menikmati ciuman Siwon dan tanpa sadar ia melingkarkan lengannya di leher Siwon. ia merindukan pria ini. air mata keduanya menyatu.
***
Sejeong dan Darren bertemu Sehun di dalam lift. Lalu keduanya menuju ke lantai atas bersama. Sejeong membuka pintu dengan kunci yang ia pegang,
Bip,, bip.,,
Ice cream yang dipegang Sejeong terjatuh, ia terkejut melihat apa yang terjadi didalam, ia segera menutup mata Darren dan membawanya keluar. Siwon dan Yoona tengah berciuman, Sehun masih berdiri disana, menatap mereka dengan tatapan kecewa.
Siwon menghentikan ciumannya dan ia tertawa sendiri.
"Betapa bajingannya dirimu choi siwon, kamu kembali menodai adikmu" gumamnya. Yoona segera bangkit dari duduknya untuk menghampiri Sehun.
Saat Yoona mendekat, Sehun mundur.
"Sehun a,," Yoona memanggilnya dan saat Sehun semakin menjauh, ia menangis "Maafkan aku Sehun a,"
Siwon menghampiri mereka,
"Semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Dengarkanlah Yoona, aku mohon" ujar Siwon dan Sehun segera menonjoknya. Saat Sehun semakin memukul Siwon walaupun pria itu tidak membalas, Yoona menarik Sehun menghentikannya.
"Hentikan Sehun a, dia bisa mati" teriak Yoona, ia memeluk Sehun dari belakang dan Sehun mendorongnya menjauh.
"Sampai mati pun kamu tetap akan memilihnya, kamu akan membelanya dibandingkan aku Im Yoona, kamu anggap aku ini apa?" bentak Sehun, lalu ia terduduk di samping Siwon, ia menangis. Setelah begitu banyak perjuangan yang ia lakukan, ia tetap saja kalah.
"Aku yang salah, aku yang menciumnya. Jangan salahkan dia" ujar Siwon, ia berdiri dan berjalan pergi setelah mengatakan maaf pada Yoona.
***
Sehun duduk di sofa dengan wajah menunduk, ia baru saja menangis. Yoona berjongkok di hadapannya. Ia memegang tangan pria itu. Dan ia juga menangis, ia menyesal harus mengambil jalan ini. membuat pria ini terluka lagi,
"Maafkan aku Sehun a,"
Sehun hanya diam dan ia melepaskan tangan Yoona dari tangannya
"Aku tahu ribuan maafku pun tidak berguna lagi," ujar Yoona
"Kamu sudah membuat keputusan, maka aku setuju" ujar Sehun, ia menghapus air mata yang membasahi wajahnya dan ia berdiri. "Gomawo, setidaknya kamu memutuskanku hari ini, bukan meninggalkanku di hari pernikahan kita"
"Sehun a, aku benar merasa bersalah padamu. Mungkin seumur hidup ini aku akan selalu bersalah padamu"
"Aku memang bodoh, jatuh pada lubang yang sama untuk dua kali"
"Aku,,"
"Aku yang terlalu banyak berharap, kamu tidak bersalah" ujar sehun "Beritahu kalian akan kemana, aku akan membantu menyiapkan semuanya untukmu"
Yoona menggeleng, ia tidak ingin menyusahkan Sehun lagi.
"Kamu ingin putus aku terima, jika kamu juga melarikan diri dariku, aku tidak ijinkan"
"Sehun a, jika aku terus berada di sekitarmu, kamu tidak akan bisa melihat orang yang mencintaimu" ujar Yoona,
"Selain kamu, aku tidak bisa mencintai orang lain lagi. sama sepertimu, kamu tidak bisa mencintai orang lain selain Siwon" ujar Sehun, ia juga tidak bisa mengubah pikiran aboejinya.
***
Siwon duduk di depan gedung penthouse Yoona, ia menangis sambil meminum alkohol. ia menyesal menyeret Yoona sejauh ini. dan ia baru saja kembali melakukan dosa dengan mencium adiknya.
"Maafkan oppa" gumamnya, ia menangis
Flashback
Choi Siwon POV
Aku semakin kesal pada Yoona, saat gadis itu mengabaikanku dan akhirku menyetujui untuk dijodohkan dengan anak dari sahabat aboejinya. Pria itu Oh Sehun. Bahkan mereka akan bertunangan sebelum Yoona melanjutkan kuliahnya. Dan pria itu tampak begitu menyukai Yoona, mereka sering pergi bersama sejak dikenalkan malam itu.
Malam itu, aku yang menunggunya pulang berkencan. Aboeji dan eomma sedang menghadiri pernikahan saudaraku.
Ia terkejut saat membuka pintu dan melihatku berdiri di balik pintu.
"Oppa,," sapanya singkat
"Masih ingat rumah?" tanyaku
"Aku pulang satu jam lebih cepat dibandingkan dengan jam yang ditentukan appa" ujarnya
"Anak gadis pergi sampai jam 9 malam, masih berani melawan. Mau jadi apa kamu? Apa kamu mau hamil sebelum menikah?" teriakku dan ia menangis,
"Aku tidak tahu apa salahku pada oppa, tapi mengapa oppa begitu membenciku?"
"Karena kamu itu tidak peka, jadi aku membencimu" ujarku, ia menangis dan aku membiarkannya. Aku sebenarnya sedang cemburu sehingga mulutku begitu kejam.
"Aku menyayangimu oppa tapi mengapa kamu begitu membenciku" ujarnya pelan dan aku berjalan meninggalkannya.
***
Eomma memintaku mengantar Yoona untuk mengambil gaun tunangannya di butik langganan eomma.
"Aku bisa pergi sendiri eomma, oppa harus bekerja" ujar Yoona
"Aku akan mengantarmu" ujarku dan ia menatapku.
"Tidak perlu" ujarnya
"Yoong, diantar oppa lebih aman" ujar eomma
"Ayo" ajakku dan akhirnya ia mengikutiku
Di dalam mobil, ia menatap ke arah lain
"Yoong, kamu mencintai Sehun?" tanyaku dan ia menggeleng
"Aku tidak ingin appa membenciku seperti oppa membenciku jadi aku harus mengikuti kemauan appa" ujarnya, ia menangis
"Kamu mau bersamanya?"
Yoona hanya diam
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru
FanfictionMemaafkan bukan berarti melupakan, setiap melihatmu aku masih merasakan sakit itu. ~Im Yoona