Tifanny menghubungi Yoona dan memintanya bertemu. Yoona meninggalkan Darren bersama Sejeong. Ia pun menemui Tifanny di restorant yang biasa ia bersama keluarga choi datangin.
"Duduklah yoong" ujar Tifanny, yoona yang baru tiba terkejut melihat Tuan dan Nyonya Choi juga duduk disana bersama Tifanny. Jangan-jangan apa yang dikatakan Siwon akan segera menjadi kenyataan.
"Tuan, nyonya" sapa Yoona, ia sedih tidak akan bisa menyebut kedua orang itu dengan sebutan eomma dan appa lagi karena kebodohannya.
"Kenapa memanggil eomma begitu yoong?" Tanya nyonya choi, ia pindah untuk duduk di samping Yoona.
"Aku tidak pantas memanggilmu eomma lagi mengingat bagaimana cara aku memutuskan hubungan kita" ujar Yoona. lalu ia melihat Tifanny, wanita yang mengajaknya bertemu.
"Aku datang untuk menanyakan padamu tentang hubunganmu dengan suamiku" ujar Tifanny, Nyonya Choi tidak suka saat putrinya diintimidasi sedemikian rupa.
"Dia oppaku di masa lalu" ujar Yoona "Dan kita tidak memiliki hubungan apapun lagi saat ini. Jadi aku mohon tifanny-ssi, jangan mengajakku bertemu lagi"
"Tidak berhubungan, tapi kamu membawa darah dagingku" ujar Tuan Choi
Yoona tidak tampak terkejut lagi karena Siwon sudah memberitahunya.
"Dia tidak ada hubungannya dengan keluarga choi. Aku berani menjaminmu,"
"Kamu sengaja menjadikan anakmu sebagai alat untuk mengikat Siwon oppa. kamu begitu licik im yoona" ujar Tifanny
"Terserah apa yang kalian pikirkan. Aku tidak peduli. Yang pasti aku tidak akan memberikan putraku pada kalian" ia meninggalkan ketiga orang itu.
***
Yoona menelepon Sehun dan memintanya untuk makan malam di penthousenya. Ia sudah membuatkan beberapa makanan untuk Sehun. Ia ingin menceritakan pada Sehun tentang pertemuannya dengan keluarga Siwon sore tadi.
Sehun tidak menampakkan ekspresi apapun. ia tampak diam dan wajahnya murung.
"Kamu kenapa Sehun a?" Tanya Yoona,
Sehun hanya menggeleng.
"Aku akan mulai bekerja besok, Sejeong sudah berada disini" ujarnya "Aku bisa bekerja dimana?" yoona memutuskan untuk tidak bicara tentang itu pada Sehun dulu saat ini.
"Sebaiknya kamu kembali ke Melbourn saja" ujar Sehun
"Ada apa? Bukankah kita akan tinggal disini setelah pernikahan kita?"
"Kamu benar ingin menikah denganku? Atau kamu hanya sekedar mengasihaniku karena aku begitu lama mengejarmu?"
"Sehun a, kamu kenapa?"
"Jawab aku Im Yoona" ujar Sehun
"Mianhae"
"Aku ingin mendengarkan kamu mengatakan mencintaiku sekali saja, walaupun itu sebuah kebohongan" ia menatap Yoona yang sedang menangis
"Sebenarnya kamu kenapa Sehun?"
"Aku baik-baik saja. Aku akan menyiapkan kepulanganmu ke Melbourn. Jika kamu masih ingin menikah denganku, kita akan menikah disana dan menetap disana"
"Tapi mengapa? Bukankah kamu memiliki kehidupan disini?"
"Aku tidak ingin kamu terus menemuinya secara diam-diam. Atau kamu sengaja ingin disini supaya bisa tetap bertemu dengannya?"
"Yang penting aku tidak akan pernah kembali padanya. Apa itu belum cukup Sehun a?" Tanya Yoona
"Aboeji tidak akan merestui pernikahan kita. Jadi jika kamu ingin menghabiskan hidup denganku, maka kita pindahlah dari sini" ujar Sehun dan Yoona menatapnya tidak percaya.
"Ahjushi?"
"Ne, tadi siang ia melihatmu dan Siwon bertemu. Dan kalian masih berpelukan. Dia tidak akan menerimamu sebagai menantunya jika kamu tidak memberikan Darren ke keluarga Choi"
"Itu tidak seperti yang kalian bayangkan Sehun a, kamu jangan salah paham"
"Sudahlah yoong. Kamu tahu aku akan tetap percaya padamu walaupun kamu berbohong. Jadi jangan pernah menjelaskan apapun padaku lagi" ujar Sehun "Kamu cukup katakan padaku, jika akan melanjutkan pernikahan denganku, maka kita kembali ke Melbourn, dan menikah disana. Dengan ataupun tanpa persetujuan aboejiku"
Yoona menggeleng, ia menangis. Mengapa ia selalu ditolak.
"Aku akan menemui ahjushi"
"Buat apa yoong?"
"Aku harus menjelaskan pada ahjushi"
***
Keesokan paginya, setelah Sejeong datang menjaga Darren. Yoona pergi menemui Tuan Oh.
"Ahjushi, apa aku mengganggu?" Tanyanya saat ia masuk
"Masuklah, ada apa?"
"Ahjushi, Sehun mengatakan ahjushi memintaku menyerahkan putraku ke keluarga choi supaya ahjushi menerimaku. Apa itu benar ahjushi?" Tanyanya dan Tuan Oh mengangguk
"Ahjushi tahu aku tidak mungkin meninggalkan putraku dan aku tidak mungkin menyakiti Sehun. Ahjushi, aku mohon jangan membuatku berada pada pilihan yang sulit"
"Semua ini kamu yang ciptakan, kamu menipuku selama ini. Membuatku berpikir Darren memang adalah anak Sehun"
"Aku tidak mengatakan itu ahjushi. Aku tidak pernah mengatakan Darren adalah putra Sehun" ujarnya
"Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti putraku lagi" ujar Tuan Oh "Jika dia memang ingin menikahimu tanpa persetujuanku, aku akan menghapusnya dari kartu keluarga"
"Ahjushi,,"
"Keluarlah Im Yoona"
***
Yoona meminta Sejeong menemani Darren tidur, ia tidak pulang sejak pertemuan dengan ahjushi oh tadi. Dua hari ini terlalu banyak hal terjadi.
Ia duduk di pinggiran sungai tanpa berniat untuk pulang.
"Apa yang harus aku lakukan Tuhan?" Gumamnya.
Tuan Oh benar, ia sudah terlalu banyak menyakiti Sehun, tapi ia juga tidak bisa memilih antara Sehun dan Darren.
Darren adalah darah dagingnya, ia begitu menyayanginya. Sedangkan Sehun adalah pria yang tidak bisa ia sakiti lagi. Mengingat bagaimana pria itu menyayanginya walaupun ia sakiti.
Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirimi Sehun pesan.
"Beri aku beberapa hari untuk berpikir"
Ia kembali melamun. Ingatannya kembali ke lima tahun yang lalu.
***
FlashbackTuan Choi membawa pengacara keluarganya ke rumah, di sehari sebelum ulang tahun Yoona yang ke-17.
Lalu Tuan Choi meminta mereka berkumpul di ruang keluarga.
"Yoong, hari ini appa membawa ahjushi park kesini untuk menggantikan namamu menjadi Choi Yoona" ujar Tuan Choi dan Yoona mengangguk
"Aku tidak setuju" ujar Siwon,
"Kamu kenapa sayang? Yoona sudah menjadi adikmu sejak lama, apa salahnya dia memiliki marga yang sama denganmu?" Tanya Nyonya
Choi"Pokoknya aku tidak setuju ia bermarga choi. ia hanya anak liar yang dipungut untuk menjadi adikku, aku tidak mau dia memiliki marga yang sama denganku lalu ia juga akan mendapatkan harta keluargaku" ujar Siwon
"Choi Siwon" bentak Tuan Choi saat melihat Yoona menangis.
"Lihat, karenamu aboeji selalu memarahiku. Aku membencimu Im yoona" ujar Siwon lagi dan ia meninggalkan ruang keluarga.
"Oppa, aku tidak akan memakai marga Choi. Kamu jangan marah seperti ini. Aku berjanji padamu, aku tidak akan merebut apapun darimu. Aku akan tetap menjadi adikmu yang penurut. Kamu jangan membencimu oppa" Yoona mengejar Siwon yang naik ke atas dan ia memegang tangan oppanya yang memiliki selisih usia 5 tahun dengannya.
"Bodoh" ujar Siwon pelan. Ia masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya.
"Oppa jangan membenciku" ia menangis di depan pintu
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru
FanfictionMemaafkan bukan berarti melupakan, setiap melihatmu aku masih merasakan sakit itu. ~Im Yoona