Aishiteru - 8

1.6K 169 12
                                    

Siwon tampak menjaga jarak dengan Yoona sejak malam itu, ia tidak lagi mengantar adiknya itu ke sekolah. Ia akan langsung berangkat ke kantor aboejinya. Yoona juga tidak lagi mengganggu oppanya itu, mereka saling menghindar, jika terpaksa bertemu maka Yoona hanya akan menunduk dan tidak mengatakan apapun.

Tuan Choi juga membatalkan niatnya mengganti marga Yoona.

"Eomma, mengapa masak begitu banyak?" tanya Yoona, saat ia masuk ke dapur dan melihat eommanya sedang memasak.

"Oppamu mengatakan akan membawa kekasihnya pulang" ujar Nyonya Choi

"Oh"

"Kamu bersiaplah sayang, sebentar lagi masakan eomma siap"

"Eomma, aku sepertinya tidak bisa ikut makan malam, aku memiliki banyak tugas" ujar Yoona

"Sayang, kamu harus makan dulu baru kerjakan tugasmu" ujar Nyonya Choi "Jika tidak, eomma akan marah"

Yoona akhirnya mengangguk.

***

Siwon tiba di rumah beberapa saat kemudian bersama Tifanny. Yoona mencoba tidak mempedulikannya. Ia membantu eommanya menata meja makan. Siwon melewatinya tanpa menyapanya.

Lalu mereka semua berkumpul di meja makan, Yoona duduk disamping eommanya, tempat yang ia duduk selama ini diambil alih oleh Tifanny. Wanita itu duduk disamping Siwon.

"Yoong, kenapa hari ini makanmu hanya sedikit?" tanya Tuan Choi, saat melihat nasi di piring Yoona bahkan tidak habis setengah.

"Aku hanya tidak berselera appa, mungkin aku terlalu banyak makan siang tadi" ujarnya berbohong, ia tidak selera karena ada wanita lain di samping oppanya. Perasaannya saat ini tidak karuan, ia tahu ini salah, tapi ia tidak bisa mengendarikan perasaannya.

Siwon menatapnya sekilas, lalu ia memegang tangan Tifanny.

"Aboeji, hari ini aku membawa Tifanny kesini untuk memberitahu aboeji, aku dan Tifanny akan bertunangan" ujar Siwon

Nyonya Choi tampak terkejut, Siwon tidak pernah menunjukkan ia menyukai Tifanny selama ini. bahkan ia tidak lebih protektif pada Tifanny dibandingkan Yoona. yoona menatap tangan Siwon yang mengenggam erat tangan Tifanny.

"Baiklah, aboeji akan menyiapkan pesta" ujar Tuan Choi

"Tidak perlu aboeji, tifanny sibuk mengurus perpindahannya ke New York untuk melanjutkan kuliahnya. Kita hanya ingin acara yang sederhana. Begitukan sayang?" ujar Siwon

"Ne oppa" jawab Tifanny

"Kapan kalian akan bertunangan?" tanya Nyonya Choi

"Akhir minggu ini eomma" ujar Siwon

"Baiklah, aboeji akan menyiapkannya dan eomma bersama Yoona juga akan membantu acara kalian" ujar Tuan Choi

"Ne, gomawo aboeji" ujar Siwon "Kamu bersedia membantuku Yoong?"

Yoona yang tadi menunduk pun terpaksa menatap pria itu, ia hampir menangis. Tapi ia tahan semua perasaannya.

"Ne tentu saja aku akan membantumu oppa"

Setelah itu, ia tidak ikut bergabung dengan mereka di ruang keluarga. Ia beralasan memiliki tugas dan segera masuk ke kamar. Di dalam sana, ia menangis.

Flashback off

***

Choi Siwon POV

Aku duduk di balkon kamar tidurnya dengan memegang sebotol wiski. Pikiranku berputar-putar pada apa yang pernah aku lalui dengan Yoona.

"Pokoknya aku tidak setuju ia bermarga choi. ia hanya anak liar yang dipungut untuk menjadi adikku, aku tidak mau dia memiliki marga yang sama denganku lalu ia juga akan mendapatkan harta keluargaku" ujarku saat aboeji mengatakan ingin mengganti marga Yoona menjadi Choi. Aku tidak terima, jika ia bermarga Choi, ia akan benar menjadi adikku dan hal itu membuatku begitu frustasi. Aku berusaha memendam perasaan ini, tapi semakin lama perasaanku padanya semakin besar. Tapi ia tidak memiliki perasaan apapun untukku.

Aku mencoba berkencan dengan wanita lain, Tifanny, dia teman sekolahku dulu. Saat aku memintanya berpura-pura berkencan denganku, ia menyetujuinya. Rencanaku hanya untuk melihat reaksinya Yoona. tapi lagi-lagi ia tidak menunjukkan reaksi apapun, aku mengatakan akan bertunangan dan ia dengan tersenyum mengatakan akan membantuku.

Aku kesal padanya.

Di acara tunangan palsu itu, yang tidak dihadiri siapapun selain kedua orang tuaku dan juga yoona. wanita itu juga tampak biasa saja. Sudahlah mungkin dia memang tidak memiliki rasa apapun padaku.

Aku memutuskan hubunganku dengan Tifanny. Dan wanita itu tanpa menuntut, ia setuju. Dia itu wanita yang pengertian, berbeda dengan saat ini. ia begitu menyebalkan. Mendengar suaranya saja membuatku kesal akhir-akhir ini.

"Kenapa kamu minum lagi oppa? bukankah dokter mengatakan jika kamu sering mengonsumsi alkohol maka kualitas spermamu akan buruk. Aku akan susah hamil jika begitu" ngomelnya, ia merebut minumanku. Aku meninggalkan balkon, berjalan melewatinya "Jika sikapmu terus begini, jangan salahkan aku jika Yoona akan menerima balasannya"

"Aku sudah katakan jangan menyentuhnya"

"Aku tidak akan melukainya jika kamu tidak terus menemuinya"

"Mengapa kamu suka ikut campur urusanku?"

"Aku ISTRIMU Choi Siwon" teriaknya. Ia menekankan kata istrimu padaku, "Jika kamu mengatakan menemuinya demi anakmu, lupakanlah anakmu, aku akan memberikanmu anak"

"Aku tidak tertarik menyentuhmu" ujarku, aku akan meninggalkannya dan ia menahan tanganku

"Apa kurangku Choi Siwon? Dia tidak lebih cantik dariku" ujarnya lagi

"Kurangmu adalah kamu tidak memiliki kelebihan" ujarku dan ia melepaskan tanganku "Jika kamu ingin menggandung, kamu bisa mengajukan cerai denganku lalu cari pria lain yang bisa menghamilimu. Karena aku tidak ingin melakukannya denganmu lagi"

Aku meninggalkannya dan kamar, aku lebih sering tidur di ruang tamu beberapa hari ini dibandingkan harus tidur di kamar dan mendengar omelannya. Aku tidak akan meninggalkannya untuk kembali pada Yoona, itu sudah aku katakan tapi ia tidak percaya padaku.

***

Author POV

Yoona kembali ke penthousenya dan melihat Darren sudah tertidur.

"Eonni, baru pulang? Apa begitu banyak pekerjaan? Aku siapkan makanan untukmu ya" ujar Sejeong,

"Aku tidak lapar, kamu istirahatlah"

"Baiklah" ujar Sejeong

Lalu beberapa saat kemudian saat ia keluar kamar untuk mengambil air, ia melihat Yoona masih duduk di ruang tamu, ia tidak tidur.

"Eonnni,,"

"Sejeong a, kamu tidak tidur?"

"Aku terbangun karena haus" ujarnya "Eonni kenapa tidak tidur dan menangis disini?"

"Aku binggung Sejeong a"

"Kenapa eonni?"

"Jika aku tidak mau menyakiti Sehun, maka aku harus memberikan Darren ke Siwon. aku tidak bisa memilih antara Sehun dan Darren. Mereka sama penting untukku" ujar Yoona

"Apa Sehun yang memintamu melepaskan darren?" tanya Sejeong dan Yoona menggeleng "lalu apa masalahnya? Sehun pasti akan menerima eonni dan melakukan segalanya untuk eonni dan darren"

"Ne, Sehun akan melakukannya. Dia mengajakku kembali ke Melbourn dan menikah disana tanpa perlu meminta restu dari aboejinya. Tapi aku tidak ingin ia menjadi Siwon yang kedua, aku tidak ingin ia menjadi anak durhaka dan pernikahan kita tidak bahagia karena tidak memiliki restu" ujar Yoona "Aku takut jika ia berubah seperti Siwon, aku takut ia menyesal pada akhirnya. Jika sehun juga meninggalkanku, aku tidak memiliki siapapun lagi" ia memeluk Sejeong dan menangis.



TBC

AishiteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang