Eps 8. Biarkan Saja Aku

245 55 3
                                    

Akan kudengarkan semuanya.
Kisahmu yang paling kecil,
bahkan hal-hal yang ingin kau
rahasiakan. Maukah kamu
menceritakannya padaku?
I'm All Ears by Youngjae & Jimin

ღωღ

sejak mereka sampai di unit apartementnya chaeyoung, mereka berdua hanya bergeming. tak ada yang berani memulai berbicara. bukan tak berani, hanya tak ingin.

tubuh chaeyoung masih bergetar, gejala traumanya masih ada. wooyoung enggan meninggalkan teman baiknya itu. bagaimana kalau ia melakukan hal-hal yang diluar dugaannya?

"mau makan chae?" tanya wooyoung memecah keheningan.

chaeyoung diam membatu, tidak menjawab. tatapannya kosong, lurus kedepan. terlalu banyak yang sedang ia pikirkan saat ini.

wooyoung menggoyangkan tubuh chaeyoung. chaeyoung terkejut dan menengok patah-patah ke wooyoung.

"a-ada apa?" tanya chaeyoung dengan suara yang parau.

"mau makan nggak?" tanya wooyoung lagi.

"ng-nggak laper. ka-kamu kalo mau makan ya m-makan aja, ng-nggak papa kok. t-tapi a-a-aku belum nyetok makanan. b-belum a-ada rencana buat beli-beli lagi."

wooyoung makin tidak berani untuk meninggalkan chaeyoung walau hanya sekadar membeli makanan yang terletak di lobi apartement mereka setelah mendengar bagaimana sulitnya chaeyoung berusaha untuk berbicara.

tapi wooyoung lapar, ingin makan.

"makan yuk chae. jangan gini lah."

chaeyoung menggeleng. gadis ajaib, chaeyoung masih bisa menampilkan senyum nya kepada wooyoung. tak ingin membuat sahabatnya khawatir walau justru wooyoung malah tambah khawatir melihat senyuman tersebut.

"a-aku nggak papa. k-kamu keliatan lap-er. kamu aja gih."

wooyoung berpikir keras. akhirnya ia mendapat ide agar ia bisa makan, tapi tetap tidak meninggalkan chaeyoung di rumahnya sendirian. dengan aplikasi pesan antar tentunya.

apa wooyoung akan memesankan makanan hanya untuk dirinya sendiri? ya jelas tidak. walaupun chaeyoung menolak untuk makan, wooyoung akan terus memaksanya selagi ia bisa.

beberapa puluh menit kemudian bel rumah chaeyoung berbunyi—pesanannya telah sampai. wooyoung buru-buru berjalan ke depan pintu, mengambil—juga membayar—pesanannya dan kembali duduk ditempat semula.

"nih makan. aku gamau nyampe kamu sakit bahkan dirawat lagi." ucap wooyoung sambil mengeluarkan makanan yang ia pesan tersebut.

"a-aku nggak papa woo. b-buat kamu aja." jawab chaeyoung.

wooyoung menghela napas kasar. "aku suapin. bodo amat, kamu harus makan." ucap wooyoung sambil membuka tempat makan tersebut.

ia menyendoknya lalu menengadahkan telapak tangan kirinya dibawah sendok—takut-takut tumpah nanti.

"a." instruksi wooyoung.

chaeyoung menghela napas pasrah lalu membuka mulutnya.

keduanya memang sama-sama keras kepala.

"khamwu mwakan juwgha dhong woo."

wooyoung menyendok nasi dan lauk yang ada lalu memakannya dan mengunyahnya.

Hey, San [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang