Eps 9. Bekerja

227 54 1
                                    

The most important thing is
to enjoy your life—to be happy.
It's all that matters.
—Audrey Hepburn—

ღωღ

"hape lo sama kayak hape gue. makanya gue bisa ngelacak keberadaan elo lewat nomor hape lo doang." jawab san saat chaeyoung bertanya bagaimana ia bisa tahu letak tempat tinggalnya.

tiba-tiba chaeyoung meringis kesakitan, san menekan lukanya terlalu kuat.

"sakit ya? kok aneh, kan tadi lo nggak ngerasa kesakitan sama sekali pas lo nyilet tangan lo sendiri?"

"efek alkohol." jawab chaeyoung asal.

san tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. ada-ada saja jawabannya.

tak berapa lama, lengan chaeyoung telah dililit oleh san menggunakan perban dari kotak p3k yang sengaja ia bawa entah untuk apa. lalu ia segera merapikannya dan menaruhnya di tempat dimana chaeyoung mengambilnya tadi.

"udah makan?" tanya san begitu ia kembali.

"udah, dipaksa wooyoung." jawab chaeyoung.

san mengangguk-anggukkan kepalanya.

"tidur sana. gue mau keluar." perintah san begitu ia berdiri dari duduknya.

"kamu mau kemana? tidur disini dulu aja. kamu kan nggak ada tempat tinggal disini." jawab chaeyoung.

san menggeleng. "ada urusan. tidur yang nyenyak." ucap san sambil mengusak rambut chaeyoung dan segera mengenakan sepatunya dan keluar dari unit apartementnya.

chaeyoung memegang dadanya selepas perlakuan san tadi. "kenapa aku ... deg-degan? pipiku kok memanas?" monolog chaeyoung malam itu.

ღωღ

"baik semua, maaf pagi-pagi memanggil kalian padahal kafe baru buka jam sembilan. kali ini kalian kedatangan pekerja baru disini." ucap sang pemilik kafe.

pemilik kafe tersebut mundur sedikit dan menaruh tangannya dipundak pekerja baru tersebut. "dia choi san. dia akan bekerja di bagian masak-memasak. dia yang akan membantu chaeyoung di bagian desert karena keahliannya ada di bidang itu."

chaeyoung terkejut melihat sosok pekerja baru tersebut yang ternyata adalah san. apalagi dia yang akan membantunya di dapur nanti.

"jantung bisa diem bentar nggak sih?!"

san membungkuk tanda hormat. "mohon bantuan dan kerja samanya." ucapnya lalu kembali membungkuk.

para pekerja disana balas membungkuk.

"masih ada dua jam lagi untuk kafe buka, kalian boleh kenalan dulu. baik, kayaknya cuma itu yang bisa disampaikan. selamat bekerja dan berbaur."

sang pemilik kafe segera kembali ke ruangannya.

para pekerja pun tiba-tiba ribut. suasana tiba-tiba menjadi riuh.

"gengs, gue balik ya. shift gue kan sore. gue males mau beberes kafe." ucap doyeon lalu segera keluar dari area kafe.

"sama lah, gue juga. itu yang anak baru tahan-tahan ya disini. orangnya kayak setan semua soalnya, pak suho juga sama kok." sahut bambam lalu segera mengikuti langkah kaki doyeon, keluar dari kafe.

san tersenyum mendengar ucapan yang keluar dari mulut bambam.

"yeu, nggak sadar diri lo setan!" teriak dokyeom yang dapat didengar bambam dari luar sana.

Hey, San [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang