Chapter One

906 101 0
                                    

Allmight POV

Aku kembali terbatuk keras saat berjalan pulang, hari ini aku memaksakan diri lagi. Entah sudah berapa kali aku berubah bentuk ke tubuh berototku untuk melawan penjahat. Tubuh ringkih ini mungkin sudah tidak kuat lagi. Tetapi hatiku sangat lega, setelah berhasil menemukan seseorang yang cocok untuk menjadi penerusku. Aksi anak bernama Midorya tersebut berhasil menyentuhku. Seseorang yang memiliki masa lalu yang sama denganku.

Perjalanan pulang yang cukup lama ini membuatku melamun. Sampai tidak sadar telah menabrak seorang laki-laki yang menggendong putri kecilnya. Sang putri menangis ketakutan melihat wajah dan tubuhku yang terlihat menyeramkan. Setelah menerima permintaan maafku, mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka.

Saat itulah aku teringat pada seseorang. Gadis kecil yang pernah aku selamatkan 8 tahun yang lalu. Saat itu aku mendapatkan panggilan untuk menghadapi pembantaian besar-besaran. Sesampainya di lokasi, hanya gadis kecil dengan gaun putih itu yang kutemukan. Bajunya penuh percikan darah, dia memeluk badannya yang bergetar hebat.

"Hei nak, kau tidak apa-apa?" Aku bertanya dan berusaha menyentuh tubuhnya. Begitu mungil, bila dibandingkan dengan badan kekarku yang besar.

"A..." Gumaman dari bibir pucat itu membuatku semakin mendekatkan wajahku. Berusaha mendengar lebih jelas.

"Maafkan aku, maaf. Aku minta maaf. Tolong selamatkan kakakku. Aku takut." Dia terus mengulanginya, kata-kata yang tidak aku tahu kepada siapa ia tunjukkan. Dengan lembut aku mengangkat tubuhnya. Tetapi kemudian penampakkan seseorang berhasil membuatku terdiam di tempat.

Jas hitam yang menjadi ciri khas dari musuh yang telah lama aku cari keberadaannya. Ia berjalan menjauh, terlalu jauh untukku jangkau. Tangannya mengganggam erat tangan seorang perempuan yang mengikutinya dengan sukarela. Kakiku siap melangkah mengejarnya, ketika jemari kecil gadis yang masih gemetar hebat ini menggenggam bajuku.

"Kakak, kakak..." Kata-kata itu terus tergumam. Aku membatalkan niatku mengejar pria tersebut dan memilih mengantarkan gadis ini ke rumah sakit.

Setelah itu aku merawat gadis kecil tersebut. Ia begitu terguncang, bahkan tidak berbicara padaku selama berbulan-bulan. Perlahan namun pasti, dia mulai membuka diri kepadaku. Aku tidak tahu kapan tepatnya dia mulai berbicara. Tapi saat itu, yang ia katakan hanyalah keinginan terbesarnya untuk mengejar sang kakak. Perempuan yang tangannya di gandeng oleh All For One saat itu.

Sekarang jika aku tidak salah, dia sedang bekerja di salah satu agensi underground hero. Pekerjaan yang sangat aku tentang karena berbeda dengan Hero sepertiku. Underground hero lebih seperti pembunuh bayaran yang menargetkan para penjahat. Tetapi mereka memiliki koneksi yang luas di dunia bawah sana, yang penuh dengan penjahat-penjahat besar. Tugasku adalah melindungi warga kota dan menjadi simbol perdamaian. Tugas para underground hero adalah melenyapkan penjahat kelas kakap, tanpa belas kasihan sedikit pun. Nama mereka tidak terkenal, hanya sedikit yang tahu tentang agensi ini. Karena bisa dibilang mereka adalah sisi gelap dari kami para hero di atas sini.

Aku menentang bukan hanya karena reputasinya. Tetapi masalah umurnya yang baru 14 tahun. Seharusnya ia bisa menikmati sekolah SMP normal seperti anak-anak lainnya. Memang salahku melatihnya sejak ia kecil, karena potensi dari quirk nya yang tidak bisa aku abaikan. Selain itu ia baru mau berkomunikasi denganku ketika aku datang untuk melatihnya. Anak perempuan seumurnya sudah memiliki ambisi yang sangat besar.

Aku mengeluarkan ponselku, memencet beberapa nomor dan mendekatkannya ketelinga-ku. "Halo, Yuriko. Kau ada waktu? Bisa bertemu sebentar?"

"Aku sedang di luar, kau dimana? Aku bisa mampir sebentar di dekat apartemenmu?"

"Baiklah, MD dekat sana saja ya."

Seperti biasa, aku harus mengecek keadaannya. Dia adalah tanggung jawabku. Tetapi kali ini aku memiliki permintaan untuknya. Semoga dia tidak menolaknya.

Blue Rose [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang