Chapter Thirty Nine

284 39 3
                                    

HAPPY NEW YEAR!!!

Sengaja sih nunda update minggu kemaren. Biar sekalian jadi pembuka awal tahun. Daaannn, kabar buruknya aku bakal gak update untuk sementara sampe kira2 tiga minggu. Tahun baru dibuka dengan ujian akhir, jadi aku mau fokus ujian dulu.

Anggap aja ini selesai di seasson satu sebelum masuk ke seasson dua nya.

Okee, selamat menikmati tahun baru dengan chapter baru inii.

All Might POV

Aku berjalan dengan tangan dipenuhi kantung belanjaan. Kantung coklat dari kertas itu berisi berbagai macam bahan untuk membuat kari. Karena akan membuatkan kari untuk teman sekelas Yuri-Chan, aku kalap dan membeli terlalu banyak bahan. Tubuhku yang terluka sudah dapat digerakkan dengan leluasa sekarang, karena itu aku percaya diri saja membawa banyak barang seperti ini.

Sore tadi, kelas 1-A sudah mendapatkan lisensi sementara. Aku sangat senang ketika Midorya-Shounen dan Yuri-Chan lolos dengan nilai memuaskan. Sekarang adalah saat yang tepat untuk membuatkan perayaan kecil-kecilan.

"Kau memang keras kepala." Aku mendengar gerutuan seseroang saat menapak di halaman depan asrama kelas 1-A. Aku memberikan senyum lembut pada Yuri-Chan yang sedang duduk di beranda depan sambil membaca sebuah buku. Buru-buru ia menyimpan buku saku yang sempat aku lirik judulnya itu - cara mendapatkan teman dalam hitungan hari - membuatku tersenyum semakin lebar. Like father, like daughter.

Yuri-Chan mengambil semua belanjaan dari tanganku, meski aku berhasil menahan satu kantung kecil agar dia tidak kesusahan. Ia menyerah dan berjalan masuk ke dalam asrama. Saat aku masuk, semua siswa sedang berada di ruang santai. Mereka memandangiku, terkejut dengan kunjungan dadakan di akhir petang.

"All Might!" Teriak mereka kegirangan. Meski aku sudah meminta mereka memanggilku Toshinori-Sensei - hanya Yuri-Chan yang memanggilku Yagi-Sensei dan Midorya-Shounen kelabakan teringat kejadian memalukan itu - tetapi sepertinya mereka lebih nyaman dengan nama Heroku.

"Bagaimana kabar kalian?" Aku bertanya dengan ramah sambil meletakkan belanjaan di meja dapur. Mereka memandang penasaran dan berkumpul di sekitarku.

"All Might, kenapa datang tiba-tiba?" Kaminari-Shounen bertanya dengan antusias.

Kirishima memandang penasaran pada kantung belanjaan yang banyak. "Anda membawa apa?"

"Woah, ada bahan makanan. All Might-Sensei, ingin memasak sesuatu?" Uraraka yang sedang membantu Yuri-Chan membongkar belanjaan terlihat berbinar-binar.

Aku memasang senyum terlebar yang aku miliki, "aku ingin merayakan kelulusan kalian di ujian lisensi sementara. Maaf untuk Bakugou-Shounen dan Todoroki-Shounen, aku yakin kalian bisa mengikuti ujian tambahan."

Aku melirik Yuri-Chan, "dan aku secara pribadi ingin mengenalkan diri kepada kalian."

Mereka menatapku bingung, "kami sudah mengenal anda dengan dekat sebagai seorang Hero dan guru yang kami hormati." Iida menjawab dengan gerakan robot khas miliknya.

Aku tertawa kecil dan mengarahkan pandangan pada Yuri-Chan yang sudah memasang celemek pink di badannya. "Yuri-Chan, kau belum memberitahu mereka?"

Pandangan langsung berpusat pada Yuri-Chan yang terdiam kaku dengan pisau di tangannya. Aku harap dia tidak ingin menakut-nakuti teman sekelasnya.

"Sudah kok, pada beberapa orang." Bisiknya. Tiba-tiba saja Yaoyorozu dan Jirou mendorong Yuri-Chan mendekat padaku. Sekarang semua siswa sudah berkumpul di dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue Rose [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang