. · ✵ ✷ . . . + *· . ✵ ✧ * · ˚ ˚ . * . ˚ · + · ✫ . ✫ · * ⊹ . · · + · ⋆ · . ˚ · ✧ · . ⊹ ˚ * * · . ✦ ·. · ⋆ * ˚ ✫ ⊹ ˚ · . . · ✵ . ⊹ ˚ ✵ ✧ * * . . ⋆ . ˚ * . ˚ · . · · . . ˚ · · * . .
╔═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╗
Maid SUGA
╚═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╝Selama perjalanan, Jimin memilih untuk tidur saja. Ia sedikit lelah. Sedangkan Yoongi sudah gelisah tak menentu. Ia tidak ingin melihat Jimin sedih lagi.
"Sayang, kita sudah sampai." Kata Yoongi yang sedang membangunkan Jimin.
"Eunghh, kita sudah sampai Hyung? Kenapa kita disini?" Tanya Jimin bingung. Bukankah seharusnya ia berada di rumah Jungkook, tapi karena sekarang malah ke tempat pemakaman?
"H-hyung jawab aku"
"Ayo masuk"kata Yoongi dan meraih tangan Jimin lalu membawanya masuk kedalam rumah duka.
Jimin? Ia sungguh bingung saat ini. Detak jantungnya berdetak lebih kencang, perasaannya mulai tidak enak.
Hingga semuanya terasa terhenti. Jantungnya berpacu dengan cepat. Tangannya bergetar hebat. Dan jangan lupakan air matanya mengalir begitu saja.
Didalam rak kaca yang berisikan abu jenazah, diantaranya ada salah satu tempat abu itu bertuliskan nama 'Jeon Jungkook'.
"H-hyung bercandakan?? H-hyung ini tidak lucu hiks. Mana jungkookie ku Hyung hiks" tangis Jimin dengan histeris. Bahkan kakinya tidak sanggup untuk menopang tubuhnya, kakinya melemas.
"H-hyung katakan ini hiks tidak benar hiks"
"Sayang, jungkook sudah pergi untuk selamanya. Ia sudah berbahagia dialamnya. Ikhlas kan yaa" ucap Yoongi sambil memeluk tubuh Jimin yang bergetar hebat.
"T-tidak!! Jungkook masih hidup. H-hyung Jungkook pasti m-masih hidup."
"Sayang dengarkan aku. Jungkook sudah pergi setahun yang lalu. Dia memang pergi, tapi yakinlah dia selalu berada bersama kita." Kata Yoongi.
Ini yang ia takutkan. Ia tidak ingin jimin-nya merasa sedih. Ia tau sekali seberapa berartinya jungkook dalam kehidupannya.
Jungkook yang selalu ada di samping jimin, jungkook selalu menjadi topangan Jimin ketika Jimin harus terjatuh, jungkook yang selalu menemani Jimin ketika Jimin merasa sendiri.
"Hiks hiks hyung kenapa ini harus terjadi" tangis Jimin. Dadanya begitu sesak. Rasanya sakit sekali. Kenapa harus seperti ini?
"J-jimin? Itu kau?"
Terdengar suara seorang lelaki, Jimin dan Yoongi sontak menoleh kearah lelaki itu.
"T-taehyung?"
"Astaga Jimin kau masih hidup?? Aku benar-benar merindukanmu, Jim." Kata Taehyung dan langsung memeluk Jimin dengan erat.
"T-tae, kelinci bongsor kuu hiks hiks" tangis Jimin semakin keras.
"Ikhlas kan dia, Chim. Biarkan ia bahagia di sana. Jangan menangis, Jim. Jika kamu seperti ini, jungkookie kita akan sedih" ucap Taehyung yang sedari tadi menahan tangisannya. Ia tidak ingin bersedih lagi.
"T-tapi tae---"
"Tidak ada tapi-tapian. Jungkookie kita pasti akan sedih ketika melihat soulmate nya ini menangis. Ikhlas kan eohh." Kata Taehyung, Jimin hanya bisa mengangguk lemah dan mempererat pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid SUGA°ym✔
Fanfiction[complete] Warn🔞 haiii.. ini story aku yang bakal bikin kalian baper... kalo gak suka ya jangan dibaca... Ini ceritanya tuhh jimin dijual sama kakak kandung nya sendiri ke Tuan Min. Tuan Min itu udah punya anak, udah gede malahan. Apa yang gede?😮...