m a i d S U G A : e p i l o g ²

3.4K 147 1
                                    

. · ✵ ✷        . .   . + *·   .   ✵     ✧    * ·      ˚ ˚ .   *    . ˚   ·   + ·      ✫   . ✫   · *   ⊹   . · · +     ·    ⋆ ·  . ˚   ·  ✧ · .     ⊹    ˚   *        *     · .    ✦ ·.   ·   ⋆ * ˚ ✫ ⊹     ˚   · . . · ✵        . ⊹ ˚        ✵   ✧ * * .    .   ⋆           . ˚ * . ˚   · . · · . . ˚   ·  ·    * . .
╔═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╗
Maid SUGA
╚═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╝

Maid SUGA Epilog°2

Yoongi Dan jimin sedang dalam perjalanan menuju ke restoran. Yoongi tidak melepaskan genggamannya pada Jimin. Ia takut kalau Jimin pergi. Alay kamu mas.

Mereka bersenda gurau, berbagi cerita, dan bahkan saling menggoda satu sama lain. Semua sudah banyak yang berubah. Jimin sudah menjadi koreografer handal dan ia juga menjadi seorang YouTuber terkenal.

Jimin juga melatih trainee-trainee di agensi milik yoongi. Bahkan ia juga melatih chenle. Omong-omong chenle juga sudah resmi debut di bawah naungan agensi milik yoongi. Ia juga masih berkomunikasi dengan Seung Yoon, dan beberapa orang yang ia kenal di desa kecil dulu. Yang sempat ia tinggali bersama hoseok.

Bicara soal hoseok, Jimin tidak pernah sekalipun berkomunikasi dengannya. Hoseok juga menghilang. Bak ditelan bumi. Setidaknya Jimin masih ingin mendengarkan apa alasan hoseok yang dilakukan padanya. Tapi ia malah menghilang. Yasudah lah.

Sesampainya mereka di restoran itu. Disana nampak sunyi. Bahkan Jimin sempat mengira bahwa restoran ini sudah tutup :)

"Hyung, kenapa disini sangat sepi?" Tanya Jimin.

"Ayo duduk, sayang."

"Wahh indah sekali, hyung." Ucap kagum Jimin.

Pemandangan di rooftop restoran itu sangat indah. Lampu-lampu yang indah, alunan piano yang terdengar indah ditelinga, Bulan dan bintang yang bersinar terang menambah kesan yang romantis.

Sangking begitu terpana akan pemandangan, Jimin bahkan tidak menyadari bahwa yoongi sudah berlutut dihadapannya.

"Jiminie"

"Y-yoongi hyung"

"Aku tidak tahu apakah ini terlalu cepat, tapi kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya." Kata yoongi. Ia menghela nafas gugup dan kemudian mengambil jemari-jemari Jimin. Menggenggamnya.

"Jimin. Kau benar-benar berarti di hidupku. Mencintaimu adalah sebuah keberuntungan dan Dicintai olehmu adalah sebuah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Aku bukanlah orang yang romantis. Tapi, aku benar-benar mencintaimu. Park Jimin sudikah kau mengganti margamu menjadi seorang Min? Sudikah kau menjadi ibu dari anak-anak kita nanti? Sudikah kau menjadi seseorang yang pertamakali kulihat disetiap pagi hari tiba? Sudikah kau menjadi milikku? Jimin, menikahlah denganku." Kata yoongi sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna merah, yang berisikan sebuah cincin indah.

"H-hyung hiks aku mana bisa hiks menolaknya. Aku mau Hyung. A-ayo menikah" jawab Jimin.

Yoongi langsung berdiri. Ia memasangkan cincin itu di jari manis Jimin. Sangat cocok. Mereka saling bertatapan dan saling tersenyum bahagia.

Tangan yoongi menghapus jejak air mata Jimin dengan sangat lembut. Yoongi mendekatkan wajahnya, hingga bibir mereka saling bersentuhan. Yoongi mengecupnya berkali-kali.

Tak lama, kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan. Yoongi melumat lembut bibir Jimin. Penuh kasih sayang. Menyalurkan perasaan mereka masing-masing.

Maid SUGA°ym✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang