Sudah pukul sebelas malam, Seungcheol masih berada di Sungai Han, ia duduk diatas kap mobil nya dengan menatap air sungai yang mengalir dengan tenang.
Pikirannya tidak sejernih air sungai, pun hatinya tidak tenang bukan main. Kata-kata Joshua, kalimat-kalimat penenang Jeonghan, juga seruan dari adik-adiknya begitu terngiang-ngiang bukan main.
Sudah beberapa tahun ini Seungcheol kembali bangkit, mengubur perasaannya dalam-dalam, melupakan masa lalu nya. Tapi, malam ini, seolah semua yang sudah Seungcheol lakukan bukankah ini terasa sia-sia?
Hati Seungcheol masih berdebar, entah karena senang atau benci. Ia benci ini, tapi... apa aku masih mencintainya?
Helaan nafas terdengar kembali ia membuka topi yang menutupi rambutnya, lalu membuka masker hitamnya dan ditaruh disamping ia duduk bersamaan dengan topinya tadi.
Tangannya merogoh saku jaket yang dipakainya, mengeluarkan ponsel dan menyalakan benda elektronik tersebut setelah tadi ia mematikan nya.
Banyak sekali notifikasi yang masuk setelah ponselnya menyala, semua menghubungi Seungcheol, menanyakan keberadaan nya dan keadaan nya.
Seungcheol kembali menghela nafas dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jaket. Sejujurnya jika boleh bertanya banyak, Seungcheol hanya ingin bertanya satu;
Kenapa kau pergi saat aku mencintaimu?
Sayangnya, kalimat itu hanya terpendam dalam lubuk hatinya, ia sudah tidak peduli lagi dengan hal seperti itu.
Ting!
Sehyun Hyung : Seungcheol! Kenapa tidak bilang kalau kau ditawari main drama?
Kepalanya tiba-tiba saja pening, Sehyun tahu terlalu cepat. Bagaimana ini?
Ya, Seungcheol memang mendapatkan tawaran main drama yang bergenre romance-comedy, tapi ia belum memutuskan apa-apa.
Ia belum mempunyai rasa percaya diri untuk berakting dalam drama. Iklan, pemotretan, bernyanyi, dan menari saja sudah repot.
Apalagi, nanti ditambah scandal yang akan muncul, dan Seungcheol jamin, itu akan menjadi headline berhari-hari atau mungkin seminggu, atau sebulan? Entahlah. Seungcheol juga tidak mengerti.
Lusa, ia bertemu dengan gadis yang akan menjadi partner dating nya nanti. Seungcheol gugup? Tentu, ini pertama kalinya ia menceburkan dirinya sendiri kedalam jurang yang entah berapa kedalaman nya.
"Seungcheol?"
Seungcheol menoleh kebelakang dan menemukan seorang pria berperawakan tinggi, putih, dan begitu tampan juga panas dalam sekali penglihatan.
"Taeyoon?"
"Ya, benar. Itu aku, kau.. Seungcheol?"
Seungcheol turun dari kap mobilnya dan menghampiri Taeyoon yang berdiri disamping pintu kemudi mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Beginning
Fanfiction"Sana, dimana?" "Sana, sedang apa?" "Sana, kau baik?" "Sana, pulang jam berapa?" "Sana, pergi dengan siapa?" "Sana, jangan pergi." "Sana, maaf." "Sana, aku mencintaimu." Setelah memenjarakan diri sendiri dalam dunianya, kini wanita kecil itu sudah b...