12. Why Come Now?

183 29 2
                                    

Jeonghan berakhir dengan tidur disofa besar milik Seungcheol yang berada di apartemen nya. Seungcheol sudah menawarkan untuk tidur dikamarnya, tapi Jeonghan menolak dan menarik sofa lipat tersebut menjadi kasur yang nyaman.

Tidurnya terusik begitu ponselnya tak berhenti bergetar, tangannya keluar dari selimut dan meraba-raba sekitarnya sebelum menemukan ponselnya, mengangkat panggilannya tanpa melihat nama penelepon dengan setengah sadar.

"Halo?"

"Kau dimana?"

"Nuguseyeo?"

"Kau ini kenapa?!"

"Nde?"

"Cepat bersiap, kita harus ke agensi!"

"Ah, Joshua, ada apa?"

"Bangun dan sadarkan dirimu! Kita harus bersiap!"

Jeonghan menghela nafasnya, ia bergerak duduk dan mengucek matanya, lalu menoleh kesamping dimana ada jam dinding disana yang menunjukkan pukul 06.25.

"Kau masih disana? Cepat kebawah, aku akan sampai dalam tiga menit!"

Jeonghan melotot, "Apa?"

"Hurry up, Jeonghan. We are can late!"

"Aku akan turun!"

Sambungan terputus, Jeonghan turun dari sofa, mengambil mantelnya, topi, dan masker yang ada diatas meja.

"Seungcheol aku pergi!"

Tanpa menunggu sahutan Seungcheol, Jeonghan pergi begitu saja meninggalkan apartemen Seungcheol yang sudah berantakan akibat oleh nya.

Jeonghan memakai mantelnya, lalu topi dan masker selagi ia didalam elevator yang membawanya ke lobi,

Ting!

Josh Bro : Aku sudah didepan, cepat!

Jeonghan keluar dari elevator begitu sudah sampai dilobi, ia berlari pelan menuju kedepan dimana ia melihat mobil Joshua.

"Seungcheol bagaimana?" Tanya Joshua selagi menjalankan mobilnya setelah Jeonghan duduk manis disamping nya.

Jeonghan membuka masker dan topinya sebelum menjawab, "Dia masih tidur, mungkin," ujarnya tak yakin dengan mengedikkan bahunya,

"Maksudku keadaan nya, bagaimana?" Joshua memutar bola matanya malas, menoleh sekilas pada Jeonghan yang sedang mengeluarkan ponselnya, "Aku sedikit merasa bersalah padanya,"

"Don't worry, he is okay." Jeonghan tersenyum tipis, "Kau sudah melakukan hal yang benar, Josh."

Joshua menghela nafas, mobilnya berhenti begitu lampu lalu lintas menjadi warna merah, ia lalu menoleh pada Jeonghan dan menatap nya bingung,

Merasa diperhatikan, Jeonghan menoleh lalu menaikkan alisnya satu menatap Joshua.

"Hari ini, harinya." Ujar Joshua,

"Apa?"

"Serius, kau lupa?" Tanya Joshua terkejut, "Jangan bilang kau tidak bicara apapun dengan Seungcheol soal ini?"

"Apa sih?"

Joshua mendengus kasar, ia menjambak rambutnya frustasi, dan mengacaknya kasar.

"Rapat bersama Sana, dan bertemu dengan Sheena."

"Oh, astaga!"

"Jeonghan idiot!"

Dan Joshua hanya bisa mengumpat Jeonghan habis-habisan dalam hati lalu melajukan kembali mobilnya karena lampu lalu lintas sudah berubah menjadi warna hijau.

The New BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang