"Selamat atas berita kencanmu, berbahagialah."
"Selamat atas berita kencanmu..."
"Selamat.. selamat.."
"Berita kencanmu.. kencanmu.."
"Berbahagialah.."
"Selamat.. kencan.. berbahagialah.."
"Berbahagialah.."
Seungcheol mengacak rambutnya frustasi, "Argh, sialan!"
Kalimat yang disampaikan oleh Sheena semalam begitu terngiang-ngiang dikepalanya hingga membuatnya sakit kepala bukan main.
Penampilan nya pagi ini buruk, sangat amat buruk. Kantung matanya menghitam dalam waktu semalam, ini buruk, sangat buruk.
Dari sepertiga malam, ia menghabiskan waktunya dengan meminum alkohol pemberian dari Minghao bulan lalu.
Tangannya menyugar rambutnya yang sudah berantakan kebelakang, matanya lagi-lagi menatap pantulan dirinya sekarang di cermin kamar mandinya.
Pikirannya tiba-tiba memikirkan lagi bagaimana bisa ada seorang gadis meninggalkan nya? Hah!
"Bukankah dilihat dari manapun aku sangat amat cukup untuk dirinya?"
Ia bergumam pelan sambil menyelusuri tatapannya pada otot-otot yang ada ditubuhnya.
"Tapi.. kenapa.. kenapa hanya karena Soora menyuruhnya pergi dia menurut begitu saja padanya, dan meninggalkan ku.."
Seungcheol mencengkeram erat sisi meja wastafel, menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya erat menahan gejolak emosi yang luar biasa ada dalam tubuhnya.
"Brengsek!"
Emosi menguasainya begitu saja hingga membuatnya memukul keras cermin yang ada dihadapannya, membuatnya berjatuhan, retak, dan pecah dengan satu pukul kepalan tangannya.
Ia menghembuskan nafasnya kasar, seharusnya Seungcheol baik-baik saja, toh, tidak ada yang perlu diragukan, semuanya sudah jelas.
"Dia pergi meninggalkan ku, dia pergi saat kami hendak memulai." Lirihnya pelan, Seungcheol bahkan menghiraukan rasa linu dipunggung tangannya dengan darah yang terus keluar deras.
Ting!
Wonwoo 17 : Hyung, kami semua sudah diagensi. Kau dimana? Kita ada rapat sebentar lagi.
Seungcheol menoleh sekilas pada lengannya sebelum menatap pantulan dirinya pada cermin yang sudah tak berbentuk.
Wonwoo 17 is calling . . .
"Hyung!"
Seungcheol berdehem pelan, "Hm?"
"Eodiya? Kau baca pesanku tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Beginning
Fanfiction"Sana, dimana?" "Sana, sedang apa?" "Sana, kau baik?" "Sana, pulang jam berapa?" "Sana, pergi dengan siapa?" "Sana, jangan pergi." "Sana, maaf." "Sana, aku mencintaimu." Setelah memenjarakan diri sendiri dalam dunianya, kini wanita kecil itu sudah b...