04. Sana

469 59 5
                                    

—50 vote next chapter ya<3

•••••

Kedua tangannya penuh dengan dua handbag berisi makanan pesanan adik-adiknya.

"Jeonghan! Buka pintunya!"

Teriaknya begitu nyaring pada pukul sepuluh lewat ini, bersyukurlah karena rumah mereka sedikit dilingkungan yang orang-orang nya hanya akan mengurusi masing-masing urusan mereka sendiri.

"Ya, sebentar!" Jeonghan berjalan keluar dan membuka pintu menampilkan temannya yang membawa begitu banyak handbag juga beberapa plastik dikedua tangannya.

"Yak, banyak sekali!" Ujarnya dengan mengambil separuh belanjanya dan ia bawa masuk.

"Seungcheol Hyung!"

Seungcheol mendongak, tersenyum penuh senang karena kembali berkumpul dengan adik-adik nya.

"Oh, annyeong! Yang lain kemana?" Tanyanya setelah memeluk Seungkwan sekilas.

"Mereka sedang berada dikamar Wonwoo Hyung, sebagian ada di kamarnya masing-masing."

Seungcheol menaruh belanjaan nya diatas meja makan dapur, diikuti oleh Jeonghan dan Seungkwan.

"Siapa yang tidak ada dirumah?"

"Joshua." Jawab Jeonghan.

Seungcheol mengernyit, "Kemana dia?"

"Mengisi acara radio." Jawab Seungkwan dengan mengeluarkan belanjaan yang dianwa Seungcheol dan Seungkwan.

"Jam segini?" Matanya melirik jam tangan rolex nya yang melingkar ditangan kirinya, "tidakkah terlalu larut?"

"Acaranya dari jam enam sore, Hyung."

Seungcheol menganggukkan kepalanya, "Ah begitu, kalau seperti itu panggil yang lain, Seungkwan. Kita makan bersama. Biar aku dan Jeonghan yang menyiapkan nya."

Seungkwan mengangguk dan meluncurkan ke lantai dua, memanggil kakaknya yang lain juga adiknya.

"Seungcheol, bagaimana menurutmu soal tadi siang?"

Seungcheol menghentikan pergerakan tangannya saat mendengar perkataan Jeonghan.

Matanya mengerjap pelan, "Tadi siang ya?"

"Apa kalian ingin menyibukkan diri kembali?"

Jeonghan mengangguk, "Tentu, kami ingin sibuk kembali, Presdir. Ada apa?"

Park Han menggeleng dengan kekehan kecil, "Kudengar kau berkencan dengan salah satu idol wanita."

Jeonghan yang mendengarnya terkejut bukan main, "Presdir-"

"Tidak apa-apa. Bagaimana dengan mempublikasikan nya?"

Seungcheol yang ada disitu bingung dengan arah pembicaraan ini, "Tapi-kenapa?"

The New BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang