"lo ngapain disini?" tanya seungcheol dengan sinis. Dia sangat mengenal perempuan anggun di depannya dan perempuan itu hanya tersenyum.
Tersenyum dengan puas...
***
Seungcheol menyadari jika kedatangan perempuan anggun itu adalah kesalahan. Akan banyak masalah yang akan terjadi. Seungcheol hanya berharap dia tidak terjerumus dalam semua hasutan perempuan itu.
Pekerjaan yang menumpuk dan kedatangan perempuan itu tentu membuat seungcheol nyaris gila. Hanya dengan senyum nara yang membuat otaknya menjadi normal. Nara dan yoora lah yang membuat dia sadar. Seungcheol selalu suka ketika pulang kerja, karena nara akan menyambutnya dengan senyum. Nara hanya tau jika suaminya stres karena pekerjaan. Nara tidak mengenal siapa perempuan itu bahkan bertemu saja tidak pernah.
Seungcheol pulang sedikit terlambat dari biasanya. Dia melihat istrinya sedang menyuci piring, sepertinya baru selesai makan malam. Seungcheol selalu meminta nara untuk makan malam lebih dulu jika dia akan pulang terlambat.
"eh... Sayang baru pulang? Mandi dulu gih, baru makan" ucap nara sedikit kaget karena seungcheol langsung memeluknya dari belakang dan menciumi leher nara. Seungcheol tidak menjawab, dia hanya terus mencium leher nara. Bau harum tubuh nara yang selalu dia rindukan. Nara melepaskan pelukkan seungcheol dan langsung berbalik untuk mematap wajah suaminya.
"kenapa mukanya kusut banget gitu? Udah kamu udah lakuin yang terbaik. Pekerjaan kamu bakalan membuahkan hasil yang terbaik"ucap nara menenangkan suaminya dan merapikan rambut seungcheol. Nara sudah biasa melihat penampilan seungcheol yang berantakan setelah pulang dari kantor. Seungcheol kaget, dia hanya menatap nara tapi dia berhasil mengatur air wajahnya sehingga nara tidak curiga. Seungcheol tersenyum dan mencium bibir istrinya.
"ya udah aku mau mandi dulu. Abis itu makan, aku laper" jawab seungcheol mengelus rambut nara dan perut nara.
"anak ayah sama bunda. Baik baik ya di dalem perut. Jangan bikin bunda kamu capek" ucapnya setelah itu mencium perut nara dan langsung pergi mandi. Nara hanya tersenyum dan menyiapkan makanan untuk seungcheol.
Setelah makan malam, seungcheol menemani yoora bermain sampai gadis kecil itu tertidur. Setelah menemani yoora sampai tertidur, seungcheol menuju kekamar untuk melihat nara. Nara sedang bersandar pada sandaran tempat tidur dengan membaca sebuah buku. Melihat seungcheol masuk kekamar,nara langsung menutup buku yang dia baca dan tersenyum kepada seungcheol. Wajah nara terlihat sedikit lelah,padahal sudah ada ajumma yang membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.
"oppa besok anterin ketoko ya?" tanya nara setelah seungcheol duduk disebelahnya.
"ngapain? Ntar kamu kecapekan lagi"
"ada yang mau kerja part time dan aku udah bilang buat ketemu besok. Nggak papa kan?anterin ya"
"iya deh iya, tapi jangan kecapekan. Kalo mau pulang telpon aja biar aku kirim sopir buat jemput kamu" ucap seungcheol dengan mengelus puncak kepala nara dan menciumnya.
Seungcheol tidak pernah menggunakan sopir pribadi tapi menggunakan sopir kantor. Sopir kantor tidak hanya bekerja untuk kantor saja tapi juga untuk seungcheol. Dia sering menyuruh sopirnya untuk keperluan pribadi.
"gimana kacamatanya? Nyaman? Tanya seungcheol teringat tadi nara sudah kembali menekuni hobi membacanya.
"nyaman kok jadi jelas" ucapnya senang.
Nara memang memiliki masalah penglihatan sejak sekolah dan baru baru ini seungcheol mengganti kacamata nara agar bisa melihat dengan jelas lagi walaupun hanya menggunakan saat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Smile
Romance"makasih ra udah hadir di hidup jeonghan, aku dan member. Terimakasih sudah memberikan senyum tercantik dan terbaik untuk kami"ucap seungcheol pada dirinya sendiri dengan menatap nara lembut yang sedang berusaha menenangkan jeonghan yang masih menan...