Part 20

10 1 0
                                    

"hyung ini tadi kenapa?"tanyanya panik.

"gue nggak tau, tadi yulin tidur disebelah nara terus pegang jari nara. Abis itu nara nangis terus gantian yulin yang nangis terus langsung bunyi alatnya"jawab seungcheol juga panik. Dia takut dia melakukan kesalahan.

"SUSTER PANGGIL DOKTER JUN SEKARANG!"teriak seokmin pada salah satu suster.

"lo yakin nara nangis?"tanya seokmin memastikan.

"gue yakin, gue liat sendiri tadi. Seok ada yang salah?"tanya seungcheol khawatir. Dia tanpa sadar terus memeluk yulin seperti boneka.

"pak pak anak lo kalo lo gendongnya kaya gitu pengep pak, kasian"ucap jeonghan mengingatkan.

"astaga gue lupa, gue kira boneka"celetuk seungcheol tersadar. Bapak macam apa yang mengira anak yang di gendongnya adalah boneka? -,-

Jun masuk dengan buru buru dan panik. Sebenarnya seokmin bisa melakukannya sendiri tapi nara pasien jun jadi harus jun sendiri yang memastikkan.

"ada masalah apa?"tanya jun langsung.

"nara nangis?"lanjutnya. Jun langsung menyadari jika nara baru saja menangis padahal dia dalam keadaan koma.

"iya, tekanan darahnya menurun. Hyung keluar dulu biar nara di periksa"perintah seokmin.

Jeonghan menarik seungcheol keluar dari ruangan. Nara merespons apa yang terjadi. Nara menangis saat yulin menggengam jarinya. Semoga saja dengan adanya respons nara ini membuatnya membaik.

Cukup lama seungcheol dan jeonghan menunggu jun dan seokmin. Mereka bahkan meminjam ranjang bayi yang ada disana untuk menidurkan yulin karena seungcheol sudah lelah menggendongnya.

Jun dan seokmin keluar dengan ekspresi yang sulit di artikan. Yang jelas apa yang terjadi di dalam adalah hal yang mengejutkan siapapun. Mereka juga tidak memanggil member lain karena takut apa yang terjadi diluar harapan mereka.

"lo nggak perlu khawatir, tekanan darahnya udah stabil kok. Cuma emang jahitan yang luka di bagian dahi tadi kebuka tapi udah di jahit lagi dan ada dua kabar, kabar baik dan buruk. Kabar baiknya...."jun sengaja menggantung kalimatnya agar kedua orang ini penasaran.

"nara berhasil nglewatin masa kritisnya. Kondisinya udah stabil jadi udah bisa di pindah keruang perawatan jadi lo bisa bawa yulin atau yoora dengan aman. Yulin-ah... Kamu berhasil buat bunda kamu membaik"lanjutnya dan mengelus kepala yulin yang sedang tertidur.

"kabar buruknya?"tanya jeonghan. Jun menarik napas berat sebelum menjawab.

"nara belum sadar, dia masih koma"ucapnya bersedih.

"thanks, lo udah nylametin nara. Sekarang yang penting nara udah membaik dan udah nggak kritis, dengan begitu ada harapan besar buat nara sadar"ucap seungcheol bersyukur.

Mendengar kondisi nara yang membaik saja sudah cukup untuknya. Seungcheol bersyukur nara berhasil melewati masa kritisnya. Seungcheol terus berdoa nara akan bangun secepatnya. Nancy sudah tertangkap, nara keluar dari masa kritisnya dan yulin sudah pulang bersamanya, tidak ada hal yang membuatnya sedih hari ini. Dia harus bahagia demi yoora dan yulin, kedua anaknya yang akan menjadi kekuatannya kelak.

"kalo gitu kita pulang dulu"ucap jeonghan pamit. Mereka langsung membalikkan badan dan seungcheol melupakan sesuatu.

"hyung, anak lo ketinggalan"ucap seokmin polos. Jun sudah tertawa melihat kedua temannya yang melupakan bayi cantik ini. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang