10

631 87 27
                                    

Maaf typonya yaaa... author nggak sempat meriksa ketikan sendiri🙏🙏


Ia berada di kafe lagi. Seperti biasa Wendy bekerja. Biasanya Rose akan datang menemani. Tapi dia sibuk dengan schedule mendadak. Jadi untuk hari ini Wendy seharian akan sendiri.

Tidak lama, ada seorang pria paru baya masuk ke kafe dan langsung di layani oleh Wendy. Pria itu menatap senyum Wendy yang sibuk membuatkan pesanannya. Saat Wendy datang membawakan minuman kopi hangat untuk nya, Wendy di suruh duduk sebentar di sana.

" Namamu Son Wendy?" Tanyanya.

" N-nee.." Angguk Wendy melihat ahjussi ini menyodorkan banyak fotonya yang ia dapat ntah darimana.

" Mau jadi modeling di perusahaan saya?" Tawarnya. Wendy terkejut sekali mendengar hal itu.

" Mh!? Model?" Ia masih linglung.

" Ne. Akan aku gaji 5 juta setiap per gambar. Mau?" Ia terkaku-kaku mendengar uang sebanyak itu.

" Jinjjayo!?" Masih belum percaya, ia bertanya lagi apa ini benar-benar tawaran untuk nya.

" Mhh. Mau?"

" Mau sekali!!" Angguk Wendy. Senyum ahjussi itu timbul sambil meletakkan gelas kopinya lagi.

" Aku direktur Chanel. Namaku, Kim Taeyeon. Kamu bisa datang langsung ke perusahaan. Taukan di mana gedung Chanel?" Wendy hapal gedung terkenal itu. Ia mengangguk dengan senyum yang merekah lebar.

" Kamu akan bertemu dengan mereka nanti." Taeyeon meletakkan tab nya di meja. Menyodorkan banyak foto modeling terkenal Chanel. Mulai dari Jennie Kim, limario Manoban, Kim Suho, Park Chanyeol, Krystal Jung, hingga mata Wendy mendapatkan foto Rose dan Irene disana. Masih banyak lagi foto model terkenal di bawah sana. Itu senior di Chanel yang ternyata seorang idol dan juga artis/aktor terkenal Korea.

" Sudah kenal bukan?"

" Ne. Sebagian dari mereka temanku di sekolah."

" Jelas. SM mempunyai visual yang sangat baik. Makanya mereka menjadi model dan terkenal di Chanel." Jelas Taeyeon yang meraih tab nya lagi.

" Akan aku tunggu kamu disana besok. Ini kartu namaku."

Wendy langsung meraih kartu berukuran kecil. Ia baca cepat dan ternyata Taeyeon bukan seorang direktur biasa.

" Sampai jumpa lagi."

" Khamsahamnida!" Wendy memberi tundukan sopan nya. Ia berbalik ke belakang pantry, terdiam duduk sambil menatap kartu nama Taeyeon.

" Bao ottoke?" Wendy pamit terlebih dahulu pada Bao soal model Chanel.

" Besok aku harus datang ke sana." Lanjut Wendy.

" Tidak apa. Ikutlah. Itu jalan terbaikmu."

" Benarkah?"

" Tentu saja."

" Baiklah. Aku akan kesana besok." Wendy tersenyum tulus. Dia mau bekerja disana agar bisa cepat membeli gitar yang ia mau.

" Bagaimana hubungan mu dengan Rose?" Bao tiba-tiba bertanya hal itu pada Wendy.

" Baik. Memangnya kenapa kamu bertanya?"

" Ada yang ingin aku beritahu padamu dari sekarang agar kamu tidak terkejut lagi."

" Apa?"

Bao terduduk nyaman di atas kasur menghadap Wendy yang juga ikut membenarkan duduknya. Ia menatap Bao yang sedikit mendongakkan kepalanya.

Lightning Love ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang