15

502 78 6
                                    

" Mogok lagi ya pak?" Tanya Irene. Dia resah sekali karena mobil kembali mogok. Ntahlah padahal sudah ke bengkel tapi tetap mogok akhir-akhir ini.

" Hallo Mom. Mobilnya mogok lagi. Gimana kalau beli mobil baru? Kasihan supir Irene tau!"

"...."

" Beneran ya Mom."

"...."

" Yaudah.. gomawoyo Mom."

"...."

Irene memutuskan telponnya dengan sang Mommy.

" Gimana kalau Nona pulang naik taxi aja? Biar saya yang bawa mobilnya ke bengkel."

" Yaudah pak." Angguk Irene.

Akhirnya, supir Irene berdiri di pinggir jalan. Sedangkan sang tuan rumah sibuk memberikan pesan group ke teman-temannya kalau dia butuh jemputan.

Kring!! Kring!!! Irene menoleh cepat ke belakang. Pria itu menyapa supir Irene sambil duduk di atas sepedanya.

" Kenapa pak berdiri di pinggir jalan?" Tanya Wendy. Irene mendekati mereka.

" Mobilnya mogok lagi Wen." Jawab supir Irene.

" Ohh...terus bapak ngapain?"

" Cari taxi buat Nona Irene."

" Sama aku aja...tapi nggak papa kan naik sepeda?"

Ini yang di tunggu-tunggu Irene. Dia mengangguk senyum seraya dengan Wendy yang menetapkan tubuhnya, membantu Irene terduduk di depan.

" Nyaman?" Tanya Wendy. Irene mengangguk.

" Pak, biar Irene saya antar pulang."

" Iya tuan. Hati-hati."

" Ne." Jawab Wendy sambil membawa jalan sepedanya di pinggir jalan.

Ciit~~!! Ia berhenti saat lampu merah. Merundukkan kepalanya melihat Irene tidak berhenti tersenyum karena dia suka naik sepeda dan ini pengalaman pertama nya.

" Suka?"

" Mhh." Angguk Irene. Wendy mengangkat kepalanya. Sesekali tersenyum melihat Irene di dekatnya.

Tidak lama menunggu, datanglah sebuah mobil Limosin hitam yang berhenti tepat di samping Wenrene.

" Mh!?" Kejut Jennie mendelalak menatap Wenrene di kaca samping Rose yang sibuk bermain hp. Lim dan Jisoo duduk berhadapan di depan.

" Chaeyoung..." Senggol Jennie. Rose menoleh, mengangkat sekilas kedua alisnya. Lim berhenti minum, melihat Wendy bersama Irene naik sepeda bersama.

Bibir Jennie menunjuk sekilas ke luar kaca. Rose menoleh pelan ke samping seraya merapikan rambutnya tergurai cantik ke depan.

Terdiam lah wanita ini melihat Wenrene di sana. Wendy bahkan tertawa bersama Irene di atas sepeda itu.

" Hareudang3x....panas panas panas...." Nyanyi Jisoo bahkan Lim tertawa sambil ikut-ikutan.

Lampu berubah hijau. Wendy mendayung sepedanya berjalan duluan sebelum Limosin keluarga Kim menyusul.

Rose merundukkan kepalanya. Dia lesu seraya dengan Jennie menatap gertak Jisoo dan Lim agar berhenti mengganggu Rose.

" Berhentilah!" Marah Jennie. Lim terbungkam rapat. Jisoo melanjutkan tegukan minumannya sambil melirik Rose.

" Sama aku aja sayang. Nanti aku beli sepeda biar kita bisa seperti mereka." Kata Jisoo hingga boneka beruang kesayangan Jennie melayang ganas ke arahnya.

Lightning Love ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang