16

566 80 48
                                    

Wendy keluar rumahnya. Dia tidak yakin untuk pergi sekolah. Memperhatikan sepedanya ternyata masih ada. Akhirnya ia mendorong sepedanya keluar pagar rumah. Tidak ia naikkan namun Wendy berjalan.

Subuh-subuh Wendy sudah rapi dengan pakaian SM. Memperhatikan pejalan kaki dan salah satunya dia.

Menggunakan tubuh ini sudah tidak jadi lirikan banyak orang. Biasanya Wendy di goda bahkan di teriakin dari jauh karena dia tampan. Tapi sekarang tidak. Kehidupan normal yang ia inginkan dulu sekarang ia rasakan lagi.

Wendy memarkirkan sepedanya. Dia melihat sekitar, menatap semua murid SM sudah biasa saja di sekitarnya. Tidak apa. Wendy akan terlihat bodo menanggapinya. Namun rasa malu, gegabah, ceroboh Wendy datang lagi di tubuh ini.

" Hai Irene."

" Irene, kamu cantik banget."

" Haha..." Wendy melirik Irene yang berjalan masuk ke kantin bersama temannya.

Wendy membuang muka saat Irene melintas melewatinya sambil mengobrol dengan Krystal. Lalu perlahan kepala Wendy menoleh ke belakang. Ia melihat Irene yang di kejar oleh Suho dari depan pintu kantin tadi.

Suho menyapa Irene, memberikan sebatang cokelat sambil tersenyum bersama.

Wendy menatap acuh. Ia merundukkan kepalanya, melanjutkan kunyahan di mulut.

" Sudahlah Wendy. Meski kamu berada di tubuh ini, Irene tidak akan menyukaimu lagi."

Tring!!! Pintu kafe terbuka. Wendy berlari kecil sambil membawa kertas dan pena nya.

" Mau pe--" Pria itu terdiam. Melihat Rose yang mengangkat kepala, menatap dirinya.

" Apapun." Jawab Rose yang kembali menatap HP-nya.

Wendy mengangguk. Ia berjalan kembali ke pantry. Memperhatikan Rose sambil membuat pesanannya.

" I-ini..." Wendy meletakkan jus strawberry, cake cokelat tanpa cream di atasnya. Rose mengangguk. Wendy berlalu segera dari hadapan wanita itu.

Rose memperhatikan pesanannya. Ia tidak langsung memakan namun ia foto dan ia kirim ke group yang isinya hanya Jennie, Jisoo dan Lim.

" Sepertinya aku tau cake ini." - Lim.

" Majayo. Nampak familiar." - Jennie.

" Kamu dimana sayang?" - Jisoo.

" Di kafe green." - Rose.

" Mau di temenin nggak?" - Lim.

" Sama aku aja Rose." - Jisoo

" Berhentilah!!!" - Jennie.

" Araso babe." - Jisoo, Lim.

" Sebenarnya aku ini siapa!?" - Jennie.

" Pacarku." - Jisoo, Lim.

" Kalau begitu berhentilah menggoda Rose di depanku!!" - Jennie.

" Aku nggak ikut-ikutan ya." - Rose.

" Ayo bicarakan masa depan kita. Kamu mau punya suami 2?" - Jisoo.

" Nggak papa. Mom and Dad setuju kalau aku bersuami 2." - Jennie.

" Berarti kamu sanggup di atas kasur." - Lim.

" Ya!!" - Rose.

" Haha..." - Jisoo, Lim.

Rose tersenyum singkat menguyah cake, memperhatikan group chat yang sedang rusuh sekarang.

Wendy membuat minuman tanpa teralihkan menatap Rose di depan sana.

Lightning Love ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang