Kelas musik di mulai. Hari ini Wendy hampir terlambat masuk. Ia di lihat oleh semua temannya saat berjalan untuk bergabung. Membawa gitarnya yang baru kemudian terduduk di samping Seulgi yang tersenyum sapa padanya.
" Baiklah. Kita mulai." Kata coach.
Irene melintas di koridor ruang musik. Ia menongolkan kepalanya, berdiri di samping tembok untuk melihat Wendy.
Senyuman Irene merekah perlahan. Dia suka melihat Wendy bermain gitar.
" Loh Irene? Kenapa kamu disini?" Irene berbalik kejut. Ia bertemu dengan direktur Kim, ayah Suho yang berkunjung ke SM.
" Emm...aku..em...menunggu teman." Alasan Irene. Ia tersenyum canggung melihat ayah Suho mengangguk mengiyakan.
" Saya duluan."
" Ne direktur Kim." Irene memberi tundukan sopan nya pada pria paru baya ini yang melintas melewatinya.
" Huft~~" Irene membuang lega nafasnya.
" Irene?" Wanita itu berbalik. Ia terkejut mendapatkan Wendy yang baru keluar kelas membuatnya hampir jatuh ke tangga belakang dan Wendy dengan cepat menarik tangan Irene hingga wanita ini jatuh ke pelukannya.
" Ah!!" Irene terkejut. Tangannya meremas seragam Wendy sambil menyandarkan kepalanya di dada pria ini.
" Gwa-g-gwaechanha?" Tanya Wendy. Kedua tangannya memegang bahu Irene seraya dengan seisi kelas yang berseru menggoda WenRene di balik jendela.
Irene langsung menjauh. Wendy melangkah termundur untuk memberi jarak keduanya.
Irene tertawa kaku sambil membenarkan rambutnya. Sedangkan Wendy merunduk malu dan dia mulai salah tingkah.
Tidak lama keduanya berdiam, berdiri di atas tangga, sebuah pengumuman SM memanggil nama Wendy untuk segera ke kantor kepala sekolah.
Irene langsung menatap bingung Wendy. Sedangkan yang di tatap terdiam tanpa tau kenapa dia di panggil.
" Aku... pergi dulu."
" Mhh."
Wendy melewati Irene. Ia turun dari tangga sambil di perhatikan kepergiannya oleh Irene.
" Kenapa di panggil?"
***
" Rose!" Taehyung mengejar Rose yang melintas sendiri di koridor sekolah. Dia tambah menyukai Rose setelah wanita ini mengubah penampilan rambut merahnya menjadi pirang tenang.
" Kamu cantik sekali." Ucap Tae. Rose berdehem saja. Taehyung berjalan menatap Rose di sebelahnya yang berbelok sedikit ke samping menghindari tembok. Tae tidak tau. Dia berjalan terus ke depan tanpa menoleh untuk berpaling dari Rose.
Bruk!!! Naas, keningnya terbentur kuat di tembok membuat Rose menoleh ke arahnya kemudian ia mengangkat sekilas alisnya sambil masuk ke dalam lift yang segera menutup.
" Rose? Rose!?" Tae bersandar duduk di lantai samping lift. Kepalanya pusing akibat benturan tadi.
" Aduh... pusingnya~~"
----
" Ya Rose! Kamu pergi ke SM kemarin?"
" Mhh."
" Kenapa kamu buat ulah lagi!? Lihat, YG SM war di SNS karena kamu menindas anak yang punya sekolah."
Rose terduduk di kursinya. Ia melihat Jennie yang menyodorkan komentar berjejer panjang di SNS hanya untuk membahas Rose dan Suho.
" Dia mengeroyok Wendy karena cemburu Irene dekat dengannya daripada Suho. Wendy sampai babak belur di buatnya. Lukanya bukan hanya di wajah, tapi tubuhnya penuh memar bengkak!" Jelas Rose. Kerut marah Jennie tidak jadi terlihat. Ia terduduk perlahan di kursi depan, menatap Rose yang merapikan roknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning Love ✓ [C]
FanfictionWendy hanya tau dia mencintai seseorang. Seorang pria yang tidak maruk dengan kehidupan. Dia hanya ingin disayang apa adanya. " Wendy, aku mencintaimu." - I " Kamu bisa datang padaku kalau kamu mencintaiku." - R