14

467 85 13
                                    

Rose terduduk di sofa. Ia melipat kakinya sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

" Kenapa lama?" Lim turun dari tangga. Ia terduduk bersama Rose seraya dengan teriakan kesal Jisoo dari arah dapur.

" Kompornya hampir meledak!" Kata Jisoo membawa ramen yang tadi ia masak. Padahal dia hanya merebus air tapi sungguh kacau hingga dapur terlihat berantakan. Kasihan pelayan yang terus membereskan dapur kalau Jisoo ataupun Lim sudah beraksi sendiri tanpa pengawasan!

" Mau sayang?" Tawar Jisoo. Rose memberi gelengan singkat.

" Masa? Aku suap lohh..." Godanya. Rose memutar bola matanya. Lim sudah tersenyum tawa sambil mengganti siaran tv.

" Hei..." Ketiga orang ini mengangkat kepala. Jisoo yang tadinya menganga sekarang terdiam bingung. Bahkan Rose melirik tapi tidak lama seperti kedua temannya.

" Cantik?" Tanya Jennie.

" So hot baby!" Kesal Lim.

" No!! Ngeri banget bawa kamu ke luar rumah pakai baju gitu!" Lanjut Jisoo.

" Memangnya kenapa? Aku terlihat cocok makai ini." Ujar Jennie sambil melihat penampilannya sendiri.

" Apa itu!? Bra?" Tanya Lim.

" Ya!!" Kesal Jennie.

" Cukup!! Ganti!" Perintah Jisoo.

" No! I like this!" Pinta Jennie.

" Ganti!!" - Lim, Jisoo.

Jennie lemas sudah. Dia berbalik, berjalan oleng naik ke tangga dengan wajah cemberutnya menuju kamar lagi.

Rose mengangkat sekilas alisnya. Dia meraih hp untuk menghubungi Wendy.

" Hallo?"

" Dimana?"

" Di disini."

Rose mematikan telponnya. Dia langsung berdiri dari duduk, ke pintu depan karena Wendy sudah sampai.

" Hai.." Sapa Rose. Wendy tersenyum membalasnya. Tangan segera di tarik oleh Rose untuk membawa Wendy masuk bertemu teman-temannya.

Tidak lama kedatangan Wendy, Jennie kembali datang dengan style barunya lagi.

" Ini?"

Semuanya menoleh cepat. Rose membuka mulutnya bahkan Wendy terdiam kaku tanpa berkedip.

" Ya~~!!!" Kesal Rose. Menutup mata Wendy yang hanya tersenyum saja sambil diam dalam kegelapan pandangan nya.

" Yaisshh!!" Gerutu Lim dan Jisoo yang langsung berdiri dari duduknya, menggendong Jennie masuk ke kamar lagi.

Memalukan sekali!! Bagaimana bisa mereka jalan kalau Jennie saja memilih pakaian kurang bahan. Semua di tampakkan olehnya!!

Pakaian Jennie memang terbilang mahal-mahal, tapi jarang sekali dia mempunyai pakaian tertutup. Itulah yang membuat teman-temannya kesal kalau sudah membawa Jennie jalan ke luar. Pasti 1 sampai 4 jam saja menunggu Jennie gonta-ganti pakaian.

" Aahhkk!!!" Teriak manja Jennie. Ada tawa di sana selagi kedua pria ini mengangkat gendong naik ke atas tangga.

Rose menjatuhkan tangannya dari mata Wendy. Ia melihat wajah cemberut Rose yang terlihat sangat marah.

" Kamu lihat tadi?" Tanyanya.

" Emm... sedikit." Jawab gugup Wendy. Wajahnya bahkan memerah sampai Rose memejamkan matanya kesal.

" Chk!! Sialan Jennie!"

***

" Beneran Wendy yang jadi coach!?"

Lightning Love ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang