"Ma, dia siapa?" tanya gue ke mama sembari berbisik.
"Oh, ini, Kyra. Kenalin, anak temennya papa, namanya Kevin Xi." kata mama sembari memanggil lelaki yang tadi.
"Kevin, ini Kyra. Yang dari tadi tante bilang." kata mama ke orang yang disebut Kevin tadi.
"Hai, gue Kevin." kata dia sembari mengulurkan tangannya.
"Iya, gue Kyra." jawab gue sembari menanggapi uluran tangan dia.
Gue pun mengambil koper dan beberapa dus barang barang gue dan mulai naik ke kamar gue di lantai atas.
"Butuh bantuan?" tanya Kevin.
"Enggak, makasih. Bisa sendiri, kok." jawab gue sembari menarik koper gue.
"Gapapa, gue bantu bawain kotak ini ya." kata Kevin sembari mengangkut salah satu kotak yang paling besar.
"Eh, enggak us—yaudah deh terserah." respon gue pasrah.
Gue pun mulai menaiki anak tangga satu persatu hingga sampai di kamar gue. Gue membuka kamar gue yang masih tampak bersih meski sudah ditinggalkan dua bulan.
"Taruh disitu aja." kata gue sembari menunjuk ke bagian pojok kamar gue, yang membuat Kevin menaruh kotak yang dia angkut disitu.
"Sisa dua kotak lagi, gue bantu bawa aja ya." kata Kevin dan mulai beranjak keluar kamar gue.
"Eh, enggak usah." kata gue yang menghentikan langkah Kevin. "Itu biar gue aja, enggak mau ngerepotin." lanjut gue yang pada akhirnya diiyakan oleh Kevin.
"Oke, gue turun duluan, ya." kata Kevin.
Melihat ke arah kasur, membuat gue ingat saat dimana gue sakit dan om Lay memeluk gue guna menghangatkan badan gue.
Gue menghela nafas berat.
Baru dua bulan lebih, tapi udah kepikiran segininya ya.
Gue pun melangkahkan kaki untuk turun ke bawah, tepatnya ke taman belakang untung merelaksasikan diri sejenak.
Gue duduk di bangku panjang dimana gue dan om Lay pernah duduk bersama dan berbagi cerita disitu.
"Sendirian aja?" tanya seseorang yang menghampiri gue dari arah dalam rumah.
"Eh, iya." jawab gue.
Tolonglah, gue pengen sendiri untuk sebentar aja.
Kevin lalu mendudukan dirinya di sebelah gue. Gue merasakan deja vu sejenak, gue kembali teringat akan om Lay. Seharusnya dia yang duduk di samping gue saat ini.
"Kita belum kenalan lebih lanjut, nih. Lo kelas berapa?" tanya Kevin.
"Kelas 12, sebentar lagi lulus. Lu?" gue bertanya balik.
"Udah kuliah nih kebetulan, kuliah kedokteran." jawab dia sambil tersenyum. "Adek gue seumuran sama lu, dia cowok. Kelas 12 juga." lanjutnya yang hanya gue tanggapi dengan oh singkat.
"Gue kesini karena kebetulan aja bokap gue lagi rapat sama bokap lu di ruang kerja. Jadi sekalian nunggu." kata Kevin basa basi. Lagi lagi, hanya gue tanggapi dengan oh singkat.
"Lo pendiem banget ya ternyata?" kata Kevin sembari melihat ke arah gue.
Iya gue lagi gak mood anjir. Ngertiin kek.
"Iya, mungkin?" respon gue dengan nada menggantung.
"Oke, oke. Mau tukeran sosmed enggak? Instagram, mungkin?" tanya dia sembari menyodorkan hp nya ke gue.
Gue pun mengetikkan nama akun instagram gue disana, namun ada yang aneh. Gue melihat nama akun Luhan juga ngefollow Kevin. Mereka saling kenal?
"Udah, nih." kata gue sembari menyodorkan kembali hp itu ke Kevin.
"Oke, jangan lupa follow back. Eh, kayaknya bokap gue udah selesai, tuh. Duluan, ya." kata Kevin yang lalu beranjak meninggalkan taman belakang dan bersiap untuk pulang bersama ayahnya.
Gue pun kembali ke ruang keluarga dimana ada mama gue disitu.
"Dia lumayan, kan?" tanya mama gue tiba tiba.
"Siapa? Kevin?" tanya gue yang diangguki oleh mama. "Enggak, biasa aja." jawab gue.
"Kalau mama jodohin kamu sama dia, mau enggak?" tanya mama gue yang sukses membuat mata gue melebar.
"Hah—No! Big No! Enggak mau." kata gue sembari mengangkat kedua tangan di depan dada membentuk tanda silang.
"Lho, kenapa? Anak kedokteran, lho." kata mama lagi yang membuat gue menggeleng cepat.
"Enggak. Pokoknya engga mau ya." bantah gue sembari pergi naik ke kamar gue.
"Kyra, gak sopan ya, mama masih mau ngomong!" kata mama gue setengah berteriak.
Gue terdiam.
Maaf, mah. Hati Kyra masih terpaku kepada satu orang.
To Be Continued
![](https://img.wattpad.com/cover/127524694-288-k459112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Forbidden Love 🔹 Zhang Yixing (2018)
Fanfiction[BELUM DIREVISI] . (Judul Lama : Om🔹Yixing) . [Highest Rank:] #62 in Fanfiction (25.03.19) #195 in Fanfiction (16.01.19) #295 in Fanfiction (05.12.18) . Tuhan memang paling tidak dapat ditebak dalam memainkan perasaan manusia. Ia mengombang ambing...