Satu

5.3K 447 0
                                    

Minggu.

Satu jam lalu, tepatnya jam 5 sore om gue sampai ke Indonesia. Dia tinggal di rumah keluarga gue untuk tiga sampai empat tahun, lalu kemudian balik lagi ke China.

Dengan langkah lunglai akibat kecapean, gue berjalan ke kamar gue. Sesampainya di kamar, gue langsung merebahkan diri ke kasur.

Gue pulang sekolah jam dua siang, terus disuruh nemenin Luhan ke kondangan sampe jam empat, terus langsung pergi ke supermarket nemenin cece Crystal, dan setelahnya langsung nyetir mobil ke bandara bareng Sehun.

Gue cape banget. Tapi entah kenapa gue belum bisa tidur. Jadi gue cuma baringan sambil main hp. Setelah cape gue ilang, gue langsung mandi dan turun ke ruang makan.

"Gila ya lo, lama banget. Kita udah kelaperan nih." celutuk Sehun.

"Lho, ko Kris mana?"

"Udah pulang tuh barusan." kata om Lay diselingi senyuman manisnya.

"Ohh.. Eh Hun, delivery apa kek. Gue cape banget elah." kata gue ke Sehun.

Biasanya kalo di rumah, cuma ada gue, ko Sehun, mama, sama papa. Ko Kris dan keluarganya udah punya rumah sendiri, deket sini kok. Tapi mama sama papa sekarang lagi pergi ke singapore buat urusan bisnis kali ya, gue ga tau juga. Jadi gue yang masak.

"Yaudah yaudah, mau apa?" tanya bang Sehun.

"Apa aja deh," kata gue.

"Om udah gapernah lagi nih makan masakan Indonesia. Jadi kangen. Hehehe," kata dia.

"Efek lama di China ya om hahaha" kata bang Sehun.

Setelah ngobrol ngobrol ringan akhirnya makanan kita nyampe rumah. Dengan secepat kilat yang menyambar nyambar gue ngibrit ke depan pintu buat ngambil makanannya.

Setelahnya gue langsung ke dapur buat mindahin ayam goreng nya ke piring makan. Sekalian juga gue bikinin jus jambu buat mereka. Dan gue langsung nganterin makanan itu dan gue taruh di meja.

"Wah, masih anget ayamnya, ayo om makan." kata Sehun.

.

.

"Hahh, kenyang. Dek, cuci piring sana," kata Sehun sambil naik ke kamarnya di lantai dua.

"Eh eh enak aja! Hari ini giliran lo sat!" kata gue.

"Kyra, ngomongnya ga baik.." kata om Lay yang hanya gue tanggapi dengan senyuman.

"Gue sibuk elah. Bye~" kata Sehun lalu mempercepat langkahnya menuju kamarnya.

"Sini sini om bantuin," kata om Lay sambil bantuin ngangkatin piring bekas.

"Udah om gausah, Kyra aja om, gaenak ngerepotin. Hehe."

"Gapapa, santai aja, om juga sering nyuci nyuci di China." kata dia.

"Yaudah deh om, maaf ya ngerepotin," kata gue yang dia tanggapi dengan senyuman.

.

.

Setelah cuci piring, gue kembali ke meja tadi karna hp gue ada disitu. Di tampilan lockscreen ada pemberitahuan panggilan tak terjawab dari Luhan. Hp gue emang gue silent, jadi ga kedengeran.
Oh ya, btw Luhan itu pacar gue.

You :
Kenapa, Lu?

XiLuhan :
Kamu tadi kemana?
Aku telpon ga diangkat,

You :
Lagi makan tadi
Kenapa?

XiLuhan :
Telepon aja ya

incoming call from XiLuhan....

"Halo, Lu, kenapa?"

"Kamu inget tante yang tadi salaman sama kamu?"

"Inget, yang kamu bilang adeknya mama kamu, kan?"

"Iya. Dia bilang kita cocok banget, tau gak? Dia malah bilang ke mama supaya cepet cepet nikahin kita. Gimana pendapatmu?"

Seketika gue ngerasain pipi gue merah.

"Kan kamu tau, aku mau lulus kuliah dulu. Kamu juga sama, kan?"

"Iyalah, jelas hahaha. Eh besok kan senin, kamu gaada PM, kan?"

"Enggak Lu, kenapa?"

"Jalan, yuk?"

"Kemana?"

"Emm.. Ke taman bermain aja, gimana? Aku denger denger ada wahana baru lho, disitu. Rencananya aku mau ngajak kamu hari ini, tapi kamu jemput om kamu."

"Emm.. Boleh deh.. Jam berapa?"

"Jam lima an aja gimana?"

"Yaudah, nanti kamu jemput ya? Okay, see you tomorrow, babe."

"See you tomorrow."

"Tadi itu, pacarmu?" tanya om gue tiba tiba yang bikin gue kaget.

"Ish om ngagetin aja! Iya tadi itu pacarku, Xi Luhan."

"Orang China ya?" tanya dia.

"Iya om hehe. Tar besok aku kenalin deh om," kata gue.

"Yaudahlah, om tidur ya, cape.." kata dia.

"Iya om, good night." kata gue sambil melambaikan tangan dan naik ke lantai atas. Om membalas lambaian tangan gue kemudian dia menuju kamar tamu.

[COMPLETED] Forbidden Love 🔹 Zhang Yixing (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang