Dua Belas

2.7K 274 4
                                    

Sabtu pagi.
Gue merasakan panasnya sinar matahari pagi menembus gubuk tua ini. Membangunkan gue yang sudah cukup lama terlelap.

Gue membuka mata gue perlahan, dan betapa terkejutnya gue ketika menemukan tubuh gue dipeluk hangat oleh om gue, Lay.

Iya. Gue dipeluk dari belakang.

"Om.. Bangun.." kata gue sambil mencoba melepaskan diri.

"Bentar lagi.. Biarin gini dulu." kata dia. Gue cuma bisa menghela nafas ringan.

Tiba tiba, dari luar gue mendengar suara khas dari Chanyeol yang memanggil manggil gue.

"KYRA? OM LAY?"

"Om. Itu Chanyeol om, lebih baik kita keluar aja.." kata gue sambil melepaskan pelukan om Lay. Om Lay pun memutuskan untuk mengalah dan melepaskan gue dari pelukannya.

Gue dan om Lay pun keluar dari gubuk tua ini. Kami berjalan perlahan mencari asal suara Chanyeol tadi.

"CHANYEOL!" Teriak om Lay.

Ga lama setelah om Lay teriak seperti itu, tiba tiba Chanyeol sudah ada di belakang kami.

"Kyra?!" kata Chanyeol sambil berlari memeluk gue. Di dekapnya gue sampai sampai gue merasa sulit untuk bernafas.

"Sumpah. Lo harus tau seberapa khawatirnya gue kemarin, Kyra. Kok lo bisa sampe nyasar, sih?!" kata Chanyeol dengan paniknya. Gue cuma bisa menunduk dan diam. Om Lay juga diam.

Chanyeol lalu memandu kami untuk keluar dari hutan ini, kembali ke villanya Baekhyun.

"Kalian kok bisa bisanya nyasar sih? Udah gede juga." marah Lola seketika kami masuk villa.

"Dia kan enggak sengaja," bela Chanyeol.

"Jawab. Kalian tidur dimana semalem?" tanya Lola.

"Gubuk kecil." kata om Lay.

"Gila. Kalian udah ngapain aja semalem?" kata Baekhyun dengan mulut cabenya.

"Heh. Jaga bicaramu." kata om Lay.

"Enggak ada yang enggak mungkin, kan? Apapun bisa saja terjadi. Toh, disitu cuma ada kalian berdua." kata Lola dengan mata tajamnya.

"Lo ngomong apaan sih?" tanya gue.

"Saya akan mengantar Kyra ke kamarnya. Dia butuh istirahat." kata om Lay sambil menuntun gue.

"Enggak usah om, saya saja. Saya wanita." kata Lola dengan penekanan di kata 'wanita'.

Gue cuma bisa pasrah. Gue dituntun Lola sampai ke kamar. Gue rasa gue bakal di introgasi habis habisan.

"Jawab gue."

Kan bener.

"Lo semalem ngapain aja sama om Lay?"

"Tidur."

"Tidur dalam artian apa dulu?" tanya Lola.

"Ya tidur. Pernah tidur ga sih lu?" jawab gue. Toh, emang bener cuma tidur, kan?

"Huh. Yasudah lah." kata dia. "Tapi.. Lo suka kan sama om lu ini?" tanya Lola.

"Iya. Suka. Gue suka om gue, suka lo, suka chanyeol, suka baekhyun."

"Bukan itu dodol. Suka yang lain. Suka yang spesial."

"Enggak.... tau.." jawab gue ragu ragu.

"Kan, bener. Lo pasti ada rasa sama om lo. Ngaku ga?!"

"Ya meskipun gue ada rasa sama om gue, emanh gue bisa memiliki dia? Enggak."

"Gila ya lo..." kata Lola. "Gue bukan apa apa sih, cuma kasian Chanyeolnya."

"Kasian?"

"Kan dia suka sama lo. Lagian mending lo sama Chanyeol kali, daripada lo sama om lo. Orang yang ga bakal bisa lo dapetin."

Entah kenapa denger kata Lola, air mata gue mau netes. Sedih banget. Gue akui, gue sayang sama om gue. Bukan sayang ponakan ke omnya. Sayang sebagaimana cewek ke cowoknya.

"Ah lo, jangan nangis elah, kok malah nangis sih fak?"

"Gue... Gue enggak pernah nyangka bisa jatuh dalam pesona om gue sendiri... Gue tau ini dilarang.. Tapi... Tapi kenapa? Kenapa hati gue milih dia?" kata gue sambil terseduh seduh.

"Kalo gue boleh kasih saran, lebih baik lo coba lupain om lo. Sadar, Ra. Mustahil buat lo bisa bareng sama om lo. Sumpah ya..."

"Gue juga coba gitu. Gue udah coba ngelupain dia, La. Gue udah coba ngeyakinin diri gue sendiri kalo yang gue lakuin itu salah. Tapi.... Gue gak bisa.."

"Plis jangan kayak gini.. Kasian diri lo sendiri nantinya, Ra.."

"Gue mau sendiri dulu.."

"Hmm okay.. Gue keluar ya.. Kalo lo butuh gue, panggil aja." kata Lola sambil keluar.

Sepersekian detik setelah Lola keluar, gue nangis kejer. Ga peduli mau ada yang nguping atau enggak. Pokoknya gue mau numpahin semua kekesalan gue sekarang.

Gue kesel. Gue marah. Gue bingung.

Gue cinta sama om gue. Gue sadar gue salah. Gue terjatuh terlalu jauh dalam cinta terlarang ini.

Kalaupun om gue juga cinta sama gue, mustahil buat kita berdua bisa bersama...

[COMPLETED] Forbidden Love 🔹 Zhang Yixing (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang