prologue

42.5K 3.7K 303
                                    

before you read my story, please go to my profile and read my carrd
thank you<8

"MAEEE!" teriak donghyuck suh dari kamarnya. memang suka teriak-teriak anaknya, padahal cuma manggil ibunya.

"ya tuhan, donghyuck suh! your daddy is at the meeting right now!" teriak ten-ibu donghyuck. ten berkacak pinggang di ambang pintu kamar donghyuk, natap tajam anaknya itu. tadi dia harus lari ke sini karena nggak mau teriak juga, takut ganggu suaminya yang lagi rapat. kalau aja suaminya nggak lagi rapat dia pasti balas teriak.

"i'm sorry. mae! aku nemu account suka cover lagu juga! bagus banget, sini dengerin," kata donghyuck. dia nepuk-nepuk sofa di sebelahnya, nginterupsiin ten duduk disebelahnya .

"cuma kayak gitu kamu teriak-teriak?" tanya ten heran sambil jalan ngedekatin donghyuck.

"bagus banget suaranya maeee! tapi nggak tau nama aslinya, pake nama samaran," kata donghyuck.

video cover dari the only exception, paramore terdengar, pasangan ibu dan anak itu dengerin dengan khidmat. waktu videonya selesai donghyuck langsung teriak-teriak heboh.

"maaeee! bagus banget kan?! main gitarnya juga bagus banget ih!" teriak donghyuck.

"alay banget kamu," kata ten sambil natap anaknya risih. iya sih bagus, tapi kenapa anaknya harus histeris gitu sih? kayak lagi dinyanyiin buat kamu aja nak, batin ten.

"kenapa nggak dilihatin mukanya sih?! pasti ganteng banget, uuuhh!" seru donghyuck nggak ngacuhin ucapan ibunya.

"nggak sadar diri. diri sendiri kalau cover lagu juga gitu. sama aja," cibir ten. anaknya itu suka cover lagu juga, tapi mainnya piano kadang nggak pakai alat musik. ya sama aja kayak owner account yang ditunjukin sama donghyuck tadi, kalau cover nggak ditampilin wajah dan pakai nama samaran.

"mae mah gitu," rengek donghyuck ke ibunya.

"dm gih. sapa tau nyantol. daripada nggak tau mau apa mending cari pacar. biar quarantine day-mu lebih bermanfaat," kata ten sambil jalan keluar kamar donghyuck.

"maae!"

"nggak ada temen chat kan kamu? si jaemin mending chatting-an sama jeno lah daripada sama kamu. punya pacar dia, nggak kayak kamu. chenle yang lebih muda aja udah ada gandengan," ejek ten terus nutup pintu kamar cowok manis itu.

"MAE JAHAT!"

"jen! temenin gue nge-game sini! buciiin teruss!" seru mark jung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jen! temenin gue nge-game sini! buciiin teruss!" seru mark jung. cowok itu ngelongok ke bawah natap adiknya tajam.

"ya bodo amat kalau gue ngebucin! gue punya pacar lo nggak!" ejek jeno jung-adik mark-dari lantai bawah.

"awas lo ya!" seru mark. dia lantas lari turun ke arah jeno dan langsung miting leher jeno setelah sampai di depannya.

"baaaang! lepasinnn, uhuk! heh, jaemin masih pengen nikah sama gue woe! mammiiii!" seru jeno sambil narik-narik tangan kakaknya, minta dilepas. nggak lama kemudian suara keras terdengar dari dapur, merintahin mereka buat nggak berisik. mark otomatis ngelepas pitingan tangannya di leher jeno dan noyor kepala adiknya kencang.

"modar kek lo tuh."

"cari pacar sana bang. ganggu gue terus lo," kata jeno. dia ngusap-usap kepalanya, korban toyoran kakaknya.

"mana bisa nyari pas keadaan kayak gini, kambing!" seru mark kesal. gimana coba nyari pacar di saat keadaan ngeharusin kita buat di rumah aja. masa mark rela positif korona demi nyari pacar?

"ya cari aja, daring lah daring. cari di ig gitu," saran jeno.

"males."

"sudah ku duga, orang lo boleh keluyuran aja males nyari pacar. cuma di kamar genjreng-genjreng gitar," cibir jeno.

"sumpah ya lo! gue doain modar beneran!" seru mark. jengkel mark tuh, dia selalu diejekin begitu, untung aja papinya lagi ke kantor ngambil dokumen yang ketinggalan. kalau nggak ya habis dia sama adik dan papinya.

"mamiii! bang mark doain jeno matiii!" seru jeno, ngadu lagi sama maminya.

"ya tuhan! mark jung, jeno jung! berisik banget kalian! ngapain sih?!" teriak taeyong-lelaki cantik yang lagi bawa nampan isi tiga gelas smoothies.

"abang doain aku mati teruss," rengek jeno. ini jeno kalau sama mami tae memang gitu, manja. apa nggak ilfeel nanti jaemin kalau tau pacarnya begitu?

"anak mami," cibir mark sambil ngambil segelas smoothies dari nampan.

"ya iyalah! terus anak siapa?! bego banget," balas jeno.

"pengen disiram?" tanya mark lembut sambil nyondongin gelasnya.

"halllooo! ngapain nihh seru-seruu?" tiba-tiba dari arah belakang seorang pria lengkap dengan kemejanya datang.

"udah, mark masuk kamar aja kalau udah ada papi," kata mark sambil berdiri, berniat masuk kamarnya aja.

"saaanaa pacaran sama gitaarrr!" ejek jeno. mark yang sudah naik tangga tiba-tiba berhenti terus nolehin kepala ke adiknya.

"itu masih ada gelas, bisa gue lempar ke kepala lo. mau? atau mau piso? gue ambilin di dapur," tawar mark sambil nunjukin senyum tipisnya.

"ampun bang," kata jeno.

mark langsung ngelanjutin jalannya dan nutup pintu kamarnya lumayan keras. dia ngambil hapenya di nakas kemudian ngehempasin badan di ranjang. mark ngecek notifikasi yang masuk ke hapenya dan ngernyitin dahinya waktu lihat satu notifikasi dm dari instagram.

"fullsun underscore suh?" gumam mark, baca username account yang kirim dm ke dia. mark ngerasa nggak asing sama username nya.

"FULLSUN?! INI BENERAN?!"

"MARK!!"

"MAAF MAMI!"

hehe, markhyuckk!enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hehe, markhyuckk!
enjoy!

quarantine couple [markhyuck / hyuckmark] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang