3

2.5K 283 1
                                    


*****

H
A
P
P
Y
😄
R
E
A
D
I
N
G


¿
?
¿
?

Satu bulan telah berlalu dan selama itu pula Irene mulai dekat dengan Jisoo dan membuat sebagian besar siswa merasa heran. Seorang Irene yang notabene sulit untuk didekati tapi justru kali ini Irene yang terlihat lebih agresive mendekati Jisoo.

" Ji, kak Irene kamu apain kok bisa takluk ?" Nayeon berbisik disela - sela mata pelajaran sejarah yang membuatnya mengantuk

" Ga ada. " Jisoo tak bergeming tetap memperhatikan Bu Im YoonA yang menjelaskan didepan dan sesekali Jisoo mencatat bagian yang dia anggap penting.

" Tapi kalau sama kamu dia masih mau senyum walau cuma tipis. Coba kalau ma yang lain datar aja tu muka. "

" Biasa aja kali Nay, asyik kok kak Irene kalau diajak ngobrol. "

" Ngaco si Jisoo, boro - boro ngobrol. Ngomong aja cuma dibalas hmmm. "

" Haha, deritamu Nay. "

" Trending topic, bagaimana menjadi seorang Jisoo. " Jisoo menggelengkan kepalanya mendengar Nayeon dan dengan tangannya memperagakan sebuah tulisan tertulis didepannya.

Akhirnya bunyi bel menyelamatkan Nayeon yang bangun dengan berteriak kegirangan disambut riuh dari teman satu kelas mereka.

" Aku lapar !!" Seisi kelas yang sudah hafal dengan kelakuan Nayeon hanya sekilas memandangnya dan acuh

" Kantin yuk Nay, aku juga laper banget. " Seolhyun datang menghampiri kami.

" Ikut ngga Ji ?"

" Kalian duluan aja, aku nunggu bear katanya dia mau kesini. "

" Oke kita duluan ya, bye bye. " Nayeon melambaikan tangan sambil berlari menarik tangan Seolhyun yang terlihat jengkel.

Sambil menunggu Seulgi, Jisoo mengalihkan pandangannya keluar jendela kelas yang menghadap ke gedung kesenian. Matanya menangkap sesosok yang cukup familiar sedang mengobrol dengan temannya. Jisoo seolah penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan disana, tanpa sadar berdiri dari duduknya dan mulai melangkah keluar kelasnya.

" Lho Chu mau kemana ?"

" Eh bear ikut yuk. " Jisoo menarik paksa Seulgi agar mengikutinya dengan tidak sabar Jisoo mulai melangkah lebih lebar

" Ini kearah mana ya Wen ?"

" Kayaknya gedung kesenian, atau lebih tepatnya vokal. Kamu lihat itu ruang dance, itu musik disana banyak alat musik yang bisa kita mainin tempat fav ku, itu seni lukis, itu ruang drama. " Wendy menunjuk satu persatu ruangan yang mereka lewati sampai Jisoo berhenti disatu tempat dan hanya memandang dari jauh kearah ruangan didepannya

" Wah suaranya bagus siapa yang nyanyi. " Seulgi berdiri disamping Jisoo dengan mulut setengah terbuka melihat sosok Irene yang walaupun hanya terlihat punggungnya tapi Seulgi yakin dia adalah Irene.

" Irene, selain nyanyi dia bisa rap juga. Aku satu extra sama dia di vokal. " Wendy menutup mulut Seulgi yang semakin terbuka lebar.

" Kakak siapa ya ?" Jisoo yang baru menyadari kehadiran Wendy di antara mereka

" Oiya aku Wendy teman Seulgi. "

" Jisoo. " Jisoo menerima uluran tangan Wendy dengan senyuman sebelum kembali hanyut mendengar suara Irene yang masih bernyanyi

" Kamu tertarik mau masuk club vokal ? Kok buru - buru tadi ?"

" Eh ga kak cuma tadi penasaran aja sama suara kak Irene. " Jisoo menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang