9

1.8K 224 6
                                    


Double up sebagai permintaan maaf lama tidak muncul hehe.... hope you enjoy it




*****

Irene memeluk kakinya dan menyembunyikan wajahnya yang penuh dengan airmatanya. Entah apa yang membuatnya dulu begitu tega menyakiti orang yang dianggap adiknya sendiri. Gadis yang begitu polos begitu bahagia hanya dari hal sederhana. Ingatannya kembali pada saat dia begitu mudahnya membiarkan Jisoo menunggunya entah berapa lama ditempat yang dia janjikan yang selalu membuat gadis itu tertawa dan berlarian seperti anak kecil.

Tidak seharusnya dia membiarkan ayahnya meracuni pikirannya mengatakan bahwa gadis itu tidak pantas menjadi teman apalagi sebagai adiknya. Menuruti permintaan ayahnya yang pergi begitu saja dari hidup gadis itu. Menjaga image sebagai seorang model yang tanpa cacat dari segi keluarga, tubuh dan lingkungan. Setelah menjalaninya bukan jalan ini yang ingin dia tempuh, bukan ini yang menjadi impiannya. Bukan menjadi orang yang begitu kejam membuang orang yang tulus menyayanginya.

Tapi ini sudah terjadi tak ada lagi yang bisa dia lakukan kecuali merasa malu pada diri sendiri dan pasti menyesal. Melihat Jisoo saat ini membuat penyesalannya makin dalam. Apakah jika dia meminta maaf Jisoo akan menerimanya. Apakah dengan maaf semua bisa kembali lagi seperti dahulu. Terasa sangat sesak dadanya tak pernah dia tahu akan sangat menyakitkan ketika dia melihat wajah Jisoo.

" Kak, sebenarnya siapa gadis itu ? Kenapa kak Irene nangis ?" Jennie duduk disamping Irene yang masih terus menangis seakan tak menghiraukannya membuat Jennie berdiri dengan jengkel meninggalkan kamar kakaknya.

Sebenarnya siapa dia sampai kakaknya seperti ini. Ini pertama kalinya Jennie melihat kakaknya begitu rapuh bahkan mengeluarkan air mata yang terakhir kali kakaknya keluarkan ketika ibunya meninggalkan mereka. Jennie mengeluarkan ponselnya menghubungi seseorang agar menjemputnya sekarang. Setelah menunggu selama kurang lebih 20 menit Jennie melihat sebuah mobil masuk pekarangan rumahnya.

" Ke restaurant kak Lisa sekarang Chaeyoung. " Chaeyoung melihat Jennie yang sangat marah

" Sejak kapan kamu kalau marah pengen makan Jen ?"

" Berisik ntar juga tahu sendiri. Udah buruan nanti jangan parkir didepan tapi belakang aja. "

Chaeyoung hanya mengikuti permintaan Jennie, bahaya jika dia membantah tuan putri pikirnya. Jennie akan memastikan siapa dia bagi kakaknya. Dia tidak punya hak membuat kakaknya menderita seperti ini suatu hal yang disesalinya dulu memperlakukan kakaknya dengan kejam hanya karena salah paham.

Jennie hanya menatap pintu karyawan memperhatikan beberapa pekerja sudah mulai keluar dia masih didalam mobil dengan Chaeyoung yang masih terlihat bingung apa yang sebenarnya sepupunya ini akan lakukan. Mata Jennie menangkap sosok Jisoo yang keluar dan duduk dibangku dengan segera Jennie keluar dari mobil membuat Chaeyoung terkaget dan ikut melangkah keluar mengikuti Jennie.

" Sebenarnya kamu siapa ?" Jisoo terkaget mendengar suara Jennie yang tiba - tiba berada dibelakangnya.

" Bukan siapa - siapa. " Jisoo menjawab dengan datar tanpa menatap Jennie. Jennie menarik Jisoo agar berdiri dan menatapnya

" Kamu pikir aku anak kemarin sore. Kalau kamu bukan siapa - siapa tidak mungkin kak Irene mengeluarkan air mata nya untuk seorang pelayan rendah sepertimu. "

" Jen. " Chaeyoung mencoba menenangkan Jennie yang menurutnya sedikit melewati batas

" Tepat, karena aku hanya seorang pelayan rendahan maka dari itu tidak mungkin aku bisa mengenal Bae Irene yang terkenal. " Jisoo menatap tajam mata Jennie

" Jauhi kak Irene, kamu tidak pantas menjadi temannya. "

" Haha, teman. Tolong jangan membuatku tertawa, kami bahkan tidak saling mengenal. Jadi anda tidak perlu khawatir. "

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang