14

1.8K 202 5
                                    



*****







Jisoo membuka matanya mengerjapkan mata beberapa kali berusaha menyesuaikan cahaya lampu kamar tempat dia tidur saat ini. Ugh Jisoo mengerang memegang kepalanya yang sedikit pusing berusaha untuk duduk tapi sepertinya kepalanya tidak mengijinkannya.

" Hey, sudah bangun sayang ?"

" Ugh iya tapi masih sedikit pusing. "

" Aku bantu duduk lalu minum susu dan makan agar keadaanmu lebih baik. " Lisa membantu Jisoo duduk di ranjangnya

" Bagaimana Jennie ?"

" Dia masih belum sadar. Jangan khawatir, aku bangga padamu walaupun kamu tahu badanmu akan lemah seperti ini tapi itu tidak menghentikanmu. "

" Aku akan lebih merasa bersalah jika hanya diam saja, dia adikku bukan ?"

" Ya sayang, dia adikmu. " Lisa menganggukan dan mulai menyuapi Jisoo yang terlihat malu dengan tindakannya. Melihat kekasihnya tersipu membuat Lisa merasa gemas dan tanpa sadar mencium sekilas bibir Jisoo yang langsung diam mematung.

" Yah, Lalisa itu ciuman pertamaku. " Lisa terkekeh melihat respon Jisoo yang sudah berhasil mengatasi rasa terkejutnya

" Memangnya kenapa sayang ?"

" Yah, aku inginnya lebih romantis bukan malah di rumah sakit seperti ini, bodoh. " Lisa semakin tertawa keras melihat pipi Jisoo yang merona merah lagi

" Haha itu bukan ciuman pertamamu sayang tadi aku hanya merasakan icip bibirmu saja. Besok aku akan menciummu lebih lama dengan romantis seperti yang kamu bayangkan saat ini. "

" Kamu kira bibirku ini sayur yang perlu diicip sebelum dimakan. "

" Betul itu sayang, dan rasanya bibirmu manis sepertinya aku akan candu dibuatnya. " Lisa menaik turunkan alisnya memanyunkan bibirnya menggoda Jisoo

" Lalisa mesum !!"

" Mesum gitu juga pacarmu Ji. " Seulgi masuk dan mendekati dengan senyuman yang terlihat takut

" Terpaksa, kalau tahu dia semesum ini aku berpikir seribu kali sebelum menerimanya. " Jisoo mendengus

" Wooh, kamu menyakiti hatiku sayang. Hikss aku mesum karena dirimu sangat menggodaku sayang. Tubuhmu yang sexy dan..."

" Yah, Lalisa diam !!" Jisoo memukul Lisa dengan kencang yang justru tertawa melihat wajah Jisoo seperti udang rebus, Seulgi hanya terkekeh melihat keduanya yang terlihat sangat bahagia.

" Lisa, tolong cek keadaan Jennie aku ingin tahu. " Lisa yang paham dengan keinginan Jisoo mengangguk mencium kening Jisoo dan meninggalkan mereka berdua.

Seulgi hanya diam canggung, dia merasa bingung dan tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan. Dia awalnya hanya ingin melihat keadaan Jisoo dan memastikan dia baik - baik saja. Tidak terbayangkan olehnya akan berdua dengan Jisoo seperti ini.

" Apa kabarmu bear ?" Seulgi mendongak menatap Jisoo dengan mata yang berbinar tak terbayangkan rasa bahagia dihatinya saat ini ketika Jisoo kembali memanggilnya bear lagi dan airmatanya mulai keluar dengan sendirinya.

" Kemari bear, Chu merindukan pelukanmu dan jangan menangis kamu ga kelihatan keren lagi. " Seulgi berhambur memeluk Jisoo dan bukannya diam tapi justru airmatanya semakin deras keluar membasahi baju Jisoo yang memeluknya dan membelai punggung dan kepalanya.

" Maafin aku Chu. "

" Sudahlah bear, maafin aku juga. "

" Aku dulu bodoh Chu. Seharusnya aku ga perlu mengkorbankan keluargaku, aku masih bisa mencari jalan lain menggapai impianku tanpa mengkorbankan kalian. "

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang