17

1.9K 207 1
                                    





*****






Jisoo membawa setangkai bunga dan meletakkannya disebuah makam, terlihat Irene dan Jennie yang menunggunya tak jauh dari Jisoo. Hanya diam Jisoo memandang makam didepannya, air matanya mulai membasahi wajahnya, seumur hidupnya ingin melihat wajah ibunya sosok yang telah membawanya lahir kedunia ini. Tapi sungguh ini terasa sangat kejam untuknya ketika dia bisa menemukan mereka justru hanya makam yang dapat dia pandang.

Flashback on

" Ibu adalah sosok yang sangat menyayangi putrinya tanpa celah sedikitpun. Ibu meninggal selain karena memang sakit tapi juga dia selalu memikirkanmu tak pernah lelah dia selalu bertanya padaku apakah ada perkembangan tentangmu. Saat itu ayah tidak tega mengatakan padanya bahwa telah menghentikan pencarianmu. Dan jujur itu adalah penyesalan terbesar kedua yang pernah ayah lakukan. Saat ibu kalian tahu bahwa ayah berhenti mencarimu membuat sakitnya bertambah parah. Andai saja ayah terus berusaha mencarimu mungkin ibu masih disini bersama kita. Maafkan Ayah semua terjadi karena kesalahan ayah. "

" Jisoo rasa ibu tidak pernah sedikitpun menyalahkan ayah secara langsung. Jangan terus menyalahkan diri sendiri yah, ibu disana pasti akan sedih melihat ayah yang seperti ini. Ibu sudah bahagia disana, ibu sudah tak merasakan sakit lagi. "

" Jika bisa ayah ingin mengulang kembali ke masa lalu dan memperbaikinya. Ayah membuat ibu kalian menderita selama 18 tahun kehilanganmu. "

Jisoo duduk bersimpuh didepan ayahnya yang masih menyembunyikan kedua wajahnya dibalik tangannya dengan airmata yang terus mengalir. Meraih kedua tangan ayahnya menurunkannya dan digenggamnya.

" Ayah, Jisoo mohon semua ini sudah tertulis menjadi takdir kita. Walaupun Jisoo sedih tidak punya kesempatan bertemu ibu tapi Jisoo bersyukur dan bahagia dibalik itu semua Jisoo masih bisa bertemu kalian. Ayah jangan terjebak dimasa lalu itu tidak merubah apapun, bukankah akan lebih baik jika saat ini kita membuat kenangan bahagia yang akan menggantikan masa lalu itu ? Jisoo yakin ibu akan setuju dengan Jisoo. "

" Hyun, bolehkah ayah memanggilmu itu ?"

" Boleh yah tapi maaf kalau Jisoo belum terbiasa dengan panggilan itu atau jika Jisoo mendengar tapi tidak menoleh atau jika tidak sadar seperti ini selalu menggunakan Jisoo, hehe. " Jisoo tersenyum memperlihatkan giginya

" Hyunjae ibumu yang memberimu nama bahkan ketika ayah ingin merubahnya kami justru bertengkar karena saat Irene lahir ayah tak memberi kesempatan pada ibu kalian. "

Irene dan Jennie berjalan mendekat dan memeluk ayahnya dari samping kanan dan kiri. Sebuah gambaran keluarga yang selama ini hanya bisa Jisoo bayangkan kini tercetak nyata didepannya. Jika ayahnya menyimpan penyesalan maka tak berbeda dengannya menyesali dirinya yang dulu tak pernah mau pergi dari tempatnya, andai dia lebih cepat datang mungkinkah dia masih bisa bertemu dengan ibunya ? Mungkin, hanya mungkin.

Flashback off


" Maafkan Jis..Hyunjae bu. Hyun sudah pulang bu. "

Jisoo berusaha menahan airmatanya tapi justru semakin menjadi semakin deras mengalir. Begitu banyak yang ingin dia katakan walau hanya didepan makam ibunya tapi justru hanya airmatanya yang sedari tadi terus keluar tak ada tanda akan segera berhenti.

" Jisoo selalu berharap bisa bertemu dengan keluarga Jisoo terutama ibu. Jisoo selalu ingin bertanya apa yang ibu lakukan selama ini tanpa Jisoo. "

Jisoo kembali mengusap kasar airmatanya yang mulai menghalangi pandangannya. Berusaha mengontrol emosi dan nafasnya yang seakan tak ingin bekerja sama.

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang