****
Irene bangun merasakan silau yang sangat mengganggu matanya. Menguap beberapa kali sebelum akhirnya nyawa telah terkumpul sempurna. Merasa bingung karena dia tertidur dikasur karena semalam jelas dia mengingat tertidur dengan posisi duduk disamping Jennie. Teringat Jennie, Irene langsung turun dan menuju ranjang Jennie yang memberi isyarat agar tidak bersuara dengan jari telunjuk dimulutnya.
Dengan tangannya yang bebas Jennie membelai rambut Jisoo yang masih terlelap dalam dunia mimpinya. Irene tersenyum menyadari mungkin saja Jisoo yang memindahkan dia ke tempat tidurnya semalam. Irene menunjuk arah kamar mandi dan Jennie mengangguk mengerti.
Lisa yang baru kembali setelah dipaksa oleh Chaeyoung untuk memgantarkannya berangkat sekolah terlihat menggerutu kesal. Jennie memberi isyarat agar Lisa tidak berisik karena dia tidak mau menganggu Jisoo yang tampak lelah tertidur. Lisa dengan berhati - hati memindahkan tubuh Jisoo ketempat tidur yang semalam ditempati Irene setelah menutup tirai agar cahaya matahari tidak mengganggu tidur kekasihnya.
" Sarapan dulu Jen terus minum obat ya. " Irene yang sudah keluar dari kamar mandi hendak menyuapi Jennie dan ditahan oleh Lisa
" Kamu juga sarapan dulu gih. Tu dah aku beliin sarapan sama minum hangat. Biar Jennie aku yang suapin. " Irene mengangguk paham dan berpindah duduk disofa membiarkan Lisa mengambil alih tugasnya
" Kamu ada kuliah Irene ?"
" Ada jam10 tapi aku ijin aja. "
" Kuliah aja biar Jennie aku yang urus, aku masuk siang. Nanti kamu yang jaga siangnya, gimana ?"
" Tapi Lis, aku ga mau ninggalin Jennie. "
" Kan dia sama aku ga usah khawatir. Jisoo sebenarnya mau aku suruh pulang aja tapi ingat kalau dia keras kepala pasti milih kuliah juga. "
" Haha, masih awet ya keras kepalanya ?"
" Masih awet banget. "
" Tapi diakan luluh kalau kamu yang larang Irene. " Seulgi dan Wendy yang baru datang langsung menyahut
" Bener tu, langsung ciut nyali Jisoo dulu kalau Irene udah bilang ga. "
" Kan kak Irene mang serem. " celoteh Jennie tanpa sadar yang langsung membungkam mulutnya
" Kayak sendirinya ga serem, bar - bar juga. " Irene tak mau kalah
" Jennie ga bar.... " Lisa langsung menyuapi Jennie yang akan memulai keributan dengan Irene
" Jangan berisik pacarku lagi tidur. Memang dulu dia takut kenapa ?"
" Haha, Jisoo itu suka basket tapi fisiknya ga memungkinkan, terus dia suka vokal sama setahuku dia suka main piano gitu dan dia impiannya main theater. Waktu dulu dia mau masuk 3 eskul itu, aku bilang jangan semua terutama basket eh dia malah mau ambil basket sama theater begitu Irene yang ngomong ambil satu eskul langsung diam dia akhirnya cuma ambil theater. Lucu banget muka dia waktu itu. "
" Beda banget ma Jisoo yang sekarang, galakan dia sama aku haha. "
" Udah puas ngomongin orang ?" Suara Jisoo menghentikan tawa mereka dan tersenyum takut melihat Jisoo yang berdiri melipat tangannya bersedekap di dadanya.
" Pagi sayang udah bangun ?"
" Hemm kalian berisik gimana ga bangun. " Jisoo melangkah kearah kamar mandi dan menghilang dibalik pintunya, Lisa bergidik melihat wajah dingin kekasihnya
" Mampus kita. " Wendy mengucapkan kata tanpa mengeluarkan suara dan disambut anggukan dari yang lain
Saat Jisoo kembali hanya ada keheningan dikamar Jennie, merasa heran Jisoo memperhatikan satu - satu yang asyik dengan ponselnya masing - masing. Hanya Lisa yang terlihat sedang membantu Jennie meminum obatnya. Jisoo mendekat kearah mereka dam berdiri disamping Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Child ( Completed)
أدب الهواةIni adalah cerita hidupku ~~ JS #Lisoo #gxg * I don't own the video or pic, * credit to the owner